Kehidupan dirasa bermakna manakala manusia dapat menerima cobaan dan permasalahan hidup dengan baik. Perasaan bahagia akan selalu mengiringi ketika manusia menerima dengan tabah dan ikhlas keadaan hidup yang dimilikinya baik sedih, susah, maupun senang. Akan tetapi banyak manusia yang tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan dengan menyesali segala bentuk penderitaan dan pesakitan yang diterimanya dengan tidak melihat sisi positif dari berbagai macam permasalahan kehidupan. Hal ini disebabkan tingkat ketabahan manusia yang rendah sehingga membuat seseorang mudah menyerah dan tidak terbuka terhadap tantangan hidup. Selain itu, orang yang selalu menyesali diri dan keadaan hidupnya cenderung memiliki locus of ontrol external yang membuatnya tidak pernah bersyukur dan selalu menyalahkan keadaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara ketabahan dan locus of control external dengan kebermaknaan hidup. Oleh karena itu, variabel dalam penelitian ini variabel bebas atau independet variabel (X1) yaitu ketabahan dan (X2) yaitu locus of control external dengan variabel terikat atau dependent variabel (Y) yaitu kebermaknaan hidup. Populasi dalam penelitian ini adalah istri yang bekerja sebagai buruh pabrik di PT Bosaeng jaya Bantar Gebang Bekasi. Pada saat penelitian dilakukan, jumlah populasi sebanyak 560 orang. Teknik pengambilan sampel dalam pnelitian ini adalah random sampling. Jumlah sampel yang diambil adalah 20% dari populasi yaitu sebanyak 112 orang. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positf antara ketabahan dengan kebermaknaan hidup. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat ketabahan, maka kebermaknaan hidup semakin tinggi pula dan sebaliknya, semakin rendah tingkat ketabahan, maka tingkat kebermaknaan hidupnya semakin rendah pula. sementara itu, terdapat hubungan negatif antara locus of control external dengan kebermaknaan hidup. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tinggi tingkat locus of control external, maka semakin rendah kebermaknaan hidupnya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat locus of control external, maka semakin tinggi tingkat kebermaknaan hidupya