Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBANDINGAN MUTU PAVING BLOCK PRODUKSI MANUAL DENGAN PRODUKSI MASINAL Syukur Sebayang; I Wayan Diana; Alexander Purba
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 15, No 2 (2011): Edisi Agustus Tahun 2011
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan penggunaan Paving Block sebagai alternativ perkerasan sangat menguntungkan bagi negara-negara berkembang, guna menunjang pembangunan infrastruktur seperti komplek pertokoan, perkantoran, pariwisata, tempat ibadah, kawasan perumahan guna menghubungkan antar titik di kawasan tersebut. Sekalipun paving block sudah menyebar luas penggunaannya di sekitaran wilayah Bandar Lampung, tetapi kualitas mutu yang baik masih suli tuntuk di identifikasi. Untuk mengatasi hal ini, kami telah mengadakan penelitian Evaluasi Mutu dan Aspek Ekonomi Pada Pembuatan Paving Block Secara Manual dan Pabrikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu kuat tekan paving block yang diproses secara manual dan masinal serta mengetahui aspek ekonomi dari industri pembuatan paving block. Benda uji paving block berdimensi 20 x 10 x 6 cm2 dengan komposisi campuran yang dibuat sendiri oleh industri pembuatan paving block, maka diambil sebanyak 24 sampel yang dikumpulkan dari 4 industri manual dan 2 industri masinal. Ditetapkan untuk masing-masing industri diambil 4 buah sampel. Pengamatan lapangan mutlak dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan dan komposisi campuran yang digunakan .Benda uji diuji dengan menggunakan Compression Testing Machine (CTM), dengan meletakkan bendauji pada mesin uji dan mencatat hasil yang ditampilkan. Dari hasil penelitian bahwa mutu Paving Block yang dibuat secara Manual atau Masinal dapat memenuhi spesifikasi mutu seperti Karya Indah (Industri Manual) dengan kuat tekan rata-rata 21,26 Mpa (Mutu III), dan ANIS (Industri Masinal) dengan kuat tekan 23,07 Mpa (Mutu III).
Prototype Pengontrol Pintu Garasi Rumah Dengan Motor Stepper Berbasis Arduino Menggunakan Perintah Suara Yuli Ermawati; Alexander Purba; Dikpride Despa; Fetty Z; Ibnu P
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.460

Abstract

Sistem buka tutup pada pintu gerbang konvensional dilakukan secara manual dengan menggeser,membuka atau menutup. Kesibukan yang dimiliki manusia membuat manuasia inginmendapatkan kemudahan dalam segala hal. Seiring dengan perkembangan teknologi, pintugerbang dapat dibuka dan ditutup secara otomatis. Pada penelitian ini dirancang sebuah sistembuka tutup pintu gerbang yang dapat dikendalikan menggunakan perintah suara yang dimilikipada sensor suara recognition menggunakan arduino dengan tujuan untuk menggantikanpekerjaan manual menjadi otomatis. Penggerak pada pintu geser menggunakan motor steppernema 17 yang dikontrol menggunakan Proportional Integral Derivative (PID) yang ditanamkanpada mikro controller arduino. Penggunaan sensor suara recognition dapat menggantikanpenggunaan kunci atau remote sebagai pengendali kondisi pintu geser secara otomatis. Pengujiandilakukan dengan menggunakan tiga perintah suara yang diberikan yaitu penuh, setengah dantertutup. Jarak user dari mikrofon diatur maksimal satu meter dan kondisi lingkungan dengankebisingan 55 desibell (dB). Sistem diinisiasi dengan satu user valid yang menyimpan tigaperintah suara tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana system dapatmerespon dan mengenali perintah suara yang diberikan
ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN AIR HUJAN DENGAN SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN DAN INFILTRATION TRENCH DI PERUMAHAN DOSEN UNSRI KELURAHAN BUKIT LAMA Ar Rahman; Muh Sarkawi; Alexander Purba
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.497

Abstract

Perubahan tata guna lahan mempengaruhi jumlah runoff yang dapat meresap ke dalam tanah. Permasalahan ini dapat ditemukan di Perumahan Dosen UNSRI. Hal ini dapat diatasi dengan pengelolaan air dari hujan seperti Infiltration Trench (parit infiltrasi) maupun Rain Water Harvesting (permanen air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis scenario terbaik dalam pengolahan air hujan di daerah penelitian untuk mengurangi runoff berlebih yang terjadi. Data curah hujan harian, tata guna lahan, premeabilitas tanah dan pengukuran lahan serta dimensi drainase existing digunakan dalam analisis algoritma. Penentuan skenario efektif dilakukan dengan analisis algoritma serta dengan memperhitungkan RAB. Skenario yang meliputi infiltration trench kedalaman 1 m serta sistem PAH dengan volume tangki 2 m3 memiliki efektivitas rata-rata terbesar yaitu 55,33%, apabila dibanding dengan skenario Infiltration Trench kedalamam 1 m saja, dapat dikatakan bahwa sistem PAH membawa efektivitas sebesar 23,94%. Sebaliknya dengan penambahan pada implementasi Infiltration Trench hanya meningkatkan efektivitas sebesar 18,4%. Rencana Anggaran Biaya total pada implementasi Infiltration Trench ialah 2 kali lipat dari Sistem PAH. Maka ditetapkan skenario terbaik yaitu implementasi Sistem PAH dengan volume tangki 2 m3. Skenario ini memiliki nilai efektivitas pengurangan runoff rata-rata sebesar 37,05% dari 3 data tahun yang digunakan dan biaya sebesar 1,8 Miliyar Rupiah untuk keseluruhan 194 rumah.
Analisis Kesesuaian Karakteristik Kawasan Tod Terhadap Kriteria Transit Oriented Development (TOD) (Studi Kasus : Stasiun Rawa Buntu) Muhamad Hafiz; Alexander Purba; Ratna Widyawati
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stasiun Rawa Buntu yang ditetapkan sebagai TOD Skala Kota terletak di kawasan yang didominasi oleh perumahan dan komersial serta terdapat fasilitas “park and ride” di Stasiun Rawa Buntu menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengintegrasikan pergerakan pengguna moda transportasi dan pengembangan ruang di sekitar kawasan transit. Hal ini juga didukung dengan adanya perencanaan pengembangan dalam penerapan kawasan transit menggunakan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) yang telah termuat dalam perda RTRW Tangerang Selatan No. 09 Tahun 2019. Dengan menggunakan konsep TOD pada Stasiun Rawa Buntu akan fokus pada pengembangan ruang disekitar kawasan transit. Pengembangan pada kawasan transit Stasiun Rawa Buntu berdasarkan karakteristik TOD harus memprioritaskan desain kawasan yang ramah akan pejalan kaki, mengintegrasikan penggunaan lahan dengan moda transportasi, densitas tinggi, dan diversitas yang beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Rawa Buntu dalam penerapan pengembangan kawasan transit berdasarkan kriteria TOD. Penelitian ini menggunakan teknik analisis skoring kesesuaian tiap variabel dan statistik deskriptif untuk mengetahui bagaimana kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Rawa Buntu dalam penerapan pengembangan kawasan transit berdasarkan kriteria TOD. Hasil penelitian menunjukkan dapat diketahui tingkat kesesuaian karakteristik kawasan transit Stasiun Rawa Buntu berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN No 16 Tahun 2017 dalam konsep TOD hanya sebesar 55% yang artinya kawasan transit Stasiun Rawa Buntu belum sepenuhnya memenuhi kriteria TOD. Secara keseluruhan Kawasan Transit Stasiun Rawa Buntu sudah memenuhi beberapa kriteria TOD seperti densitas yang tinggi dan diversitas yang beragam akan tetapi beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konsep TOD pada kawasan transit Stasiun Rawa Buntu adalah desain kawasan transit yang ramah pejalan kaki belum sesuai dengan konsep TOD.
Analisis Kesesuaian Karakteristik Kawasan Tod Terhadap Kriteria Transit Oriented Development (TOD) (Studi Kasus : Stasiun Rawa Buntu) Muhamad Hafiz; Alexander Purba; Ratna Widyawati
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.530

Abstract

Stasiun Rawa Buntu yang ditetapkan sebagai TOD Skala Kota terletak di kawasan yang didominasi oleh perumahan dan komersial serta terdapat fasilitas “park and ride” di Stasiun Rawa Buntu menjadi salah satu solusi alternatif untuk mengintegrasikan pergerakan pengguna moda transportasi dan pengembangan ruang di sekitar kawasan transit. Hal ini juga didukung dengan adanya perencanaan pengembangan dalam penerapan kawasan transit menggunakan pendekatan Transit Oriented Development (TOD) yang telah termuat dalam perda RTRW Tangerang Selatan No. 09 Tahun 2019. Dengan menggunakan konsep TOD pada Stasiun Rawa Buntu akan fokus pada pengembangan ruang disekitar kawasan transit. Pengembangan pada kawasan transit Stasiun Rawa Buntu berdasarkan karakteristik TOD harus memprioritaskan desain kawasan yang ramah akan pejalan kaki, mengintegrasikan penggunaan lahan dengan moda transportasi, densitas tinggi, dan diversitas yang beragam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Rawa Buntu dalam penerapan pengembangan kawasan transit berdasarkan kriteria TOD. Penelitian ini menggunakan teknik analisis skoring kesesuaian tiap variabel dan statistik deskriptif untuk mengetahui bagaimana kesesuaian karakteristik kawasan Stasiun Rawa Buntu dalam penerapan pengembangan kawasan transit berdasarkan kriteria TOD. Hasil penelitian menunjukkan dapat diketahui tingkat kesesuaian karakteristik kawasan transit Stasiun Rawa Buntu berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN No 16 Tahun 2017 dalam konsep TOD hanya sebesar 55% yang artinya kawasan transit Stasiun Rawa Buntu belum sepenuhnya memenuhi kriteria TOD. Secara keseluruhan Kawasan Transit Stasiun Rawa Buntu sudah memenuhi beberapa kriteria TOD seperti densitas yang tinggi dan diversitas yang beragam akan tetapi beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konsep TOD pada kawasan transit Stasiun Rawa Buntu adalah desain kawasan transit yang ramah pejalan kaki belum sesuai dengan konsep TOD.