Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN DAMPAK KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PENAMBANGAN PASIR DI DESA KENINGAR DAERAH KAWASAN GUNUNG MERAPI Yudhistira, Y; Hidayat, Wahyu Krisna; Hadiyarto, Agus
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 9, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.615 KB) | DOI: 10.14710/jil.9.2.76-84

Abstract

Pasir  merupakan salah satu produk kegiatan Gunung Merapi yang, merupakan andalan pemerintah Kabupaten Magelang dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan juga menyerap lapangan kerja. Selain mendatangkan manfaat penambangan pasir Merapi juga menimbulkan dampak lingkungan bagi daerah di lokasi penambangan dan juga bagi daerah di bawahnya  Penelitian kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir  bertujuan untuk mengkaji i) tingkat kerusakan lingkungan yang terjadi di lokasi penambangan pasir, ii) mengkaji dampak kerusakan lingkungan yang terjadi akibat penambangan pasir, iii) mengajukan usulan pengelolaan lokasi penambangan pasir. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Keningar kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Metode penelitian yang digunakan metode analisis kuantitatif. Untuk penghitungan tingkat erosi dilakukan dengan rumus USLE sedangkan aspek sosial melakukan wawancara dengan pertanyaan terstruktur yang didukung  kuesioner terhadap responden untuk mengetahui pendapat tentang lingkungan sekitar. Selanjutnya dalam rangka menentukan strategi dan kebijakan dalam penyusunan pengelolaan lingkungan penambangan pasir dilakukan analisa SWOT.Hasil penelitian menunjukkan tingkat erosi di lokasi penambangan pasir  adalah moderat dan ringan  dan menimbulkan dampak fisik lingkungan seperti tanah longsor, berkurangnya debit air permukaan (mata air), tingginya lalu lintas kendaraan membuat mudah rusaknya jalan, polusi udara, dan dampak sosial ekonomi. Dampak sosial ekonomi  penyerapan tenaga kerja  karena sebagian masyarakat bekerja menjadi tenaga kerja di penambangan pasir, adanya pemasukan bagi pemilik tanah yang dijual atau disewakan untuk diambil pasirnya dengan harga tinggi, banyaknya pendatang yang ikut menambang sehingga dapat menimbulkan konflik, adanya ketakutan sebagian masyarakat karena penambangan  pasir yang berpotensi longsor.Berdasarkan analisis SWOT maka langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghindari dampak lingkungan adalah dengan memanfaatkan teknologi konservasi lahan dan penegakan hukum melalui peraturan perundangan yang jelas, transparan dan akuntabel   serta pelibatan peran aktif  masyarakat.
DISEMINASI TEKNOLOGI GEOLISTRIK AIR SUMUR DALAM SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DESA SAMBIHARJO KECAMATAN PARANGGUPITO KABUPATEN WONOGIRI Budi, Basuki Setiyo; Hidayat, Wahyu Krisna; Astuti, Sri
Bangun Rekaprima Vol. 7 No. 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.527 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v7i1.2595

Abstract

Tujuan Umum dari kegiatan ini adalah mefasilitasi proses hilirisasi teknologi Geolistrik hasil riset ke masyarakat, meningkatkan sinergi kelembagaan Politeknik Negeri Semarang pada berbagai tingkatan baik pusat maupun daerah, meningkatkan produktifitas nilai tambah, kualitas maupun daya saing produk Geolistrik berbasis Ipteks, membentuk dan memperkuat jaringan antara penghasil teknologi Geolistrik untuk mencari mata air sumur dalam dengan pengguna Ipteks, serta meningkatkan kesejahteraan msyarakat. Sedangkan tujuan khusus adalah untuk mempercepat diseminasi dan pemanfaatan teknologi Geolistrik yang potensial dari hasil riset dan pengembangan Politeknik Negeri Semarang ke masyarakat. Target khusus yang ingin dicapai adalah mendiseminasikan teknologi Geolistrik untuk memndapatkan sebuah mata air dan melakukan pengeboran, serta air bersih yang didapat ditampung disebuah tower terpadu kemudian dialirkan ke rumah-rumah masyarakat. Metode, tahapan dan prosedur dalam kegiatan ini meliputi : identifikasi kebutuhan masyarakat, perancangan ,penghitungan, gambar desain, pengeboran dan pembuatan tandon air, uji operasi, serta pendampingan operasional yaitu pendampingan oleh pelaksana dalam mengoperasikan Teknologi Tepat Guna (TTG) secara berkelanjutan. Diseminasi teknologi kepada masyarakat/mitra meliputi : penyebaran informasi TTG ke masyarakat dengan cara melaksanakan bersama sama dengan mitra dari proses pembuatan sampai dengan penggunaan TTG. Target luaran yang diharapkan adalah peralatan geolistrik yang berupa transmiter, reciever, memori data, interface, catu daya, satu buah sumber mata air sumur dalam, satu buah tower penampungan air bersih secara terpadu dan publikasi di media masa.