Wahyono S K
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Wilayah Laut Wahyono S K
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 6, No 2 (2001)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22060

Abstract

Upaya untuk mendapat pengakuan internasional atas Prinsip Negara Kepulauan seperti yang dinyatakan Peme-rintah Indonesia melalui Deklarasi Juanda 1957 merupakan perjuangan yang berat dan panjang. Pada tahun 1957 itu bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk merebut kembali Irian Barat dari penjajahan Belanda. Adalah kenyataan yang pahit bahwa kapal - kapal perang Belanda yang dikirim untuk memperkuat pertahanan Belanda di Irian  Barat berlayar dengan bebas melalui Selat Malaka - Laut Jawa - Laut Flores - Laut Banda dan sampai ke Irian Barat. Itulah sebabnya Pemerintah Indonesia kemudian menyatakan bahwa semua laut di antara pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke itu adalah wilayah kedaulatan mutlak Indonesia, sehingga kapal-kapal perang asing tidak bebas lagi me-lintasinya, terutama yang menjadi musuh Indonesia.
Indonesia Di Ambang Bahaya Wahyono S K
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 7, No 1 (2002)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22075

Abstract

Hingar bingar reformasi telah membuat bangsa Indonesia lengah yang hares dibayar dengan sangat mahal. Di satu sisi sasaran reformasi tidak tercapai sesuai yang diharapkan dan di sisi yang lain kita kehilangan sejumlah aset bangsa yang sangat tinggi nilainya.Reformasi telah mengantar bangsa Indonesia ke ambang bahaya.
Mewaspadai Dan Menyikap iGlobalisasi Wahyono S K
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 12, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22117

Abstract

Pada akhir tahun 1970-an ada dun fenomena yang menonjol, yaitu pertama, adanya kernajuan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat menjangkau sernua titik di muka bumi, yang kedua, adanya kejenuhan ekonomi dalam negeri Negara-negara besar sehingga membutuhkan ekspansi ke pasar dunia.Fenomena pertama telah menzbuat dunia seperti tanpa jarak dan menjadi lebih terbuka sehingga terjadi globalisasi informasi. Sedangkan fenomena kedua dengan dukungan infrastuktur transportasi laut global telah menggerakkan ekonomi Negara-negara besar yang terbatas ruang geraknya di dalam negeri untuk menyerbu pasar dunia dengan mentaksakan adanya pasar bebas dan perdagangan bebas, sehingga akhirnya terjadi globalisasi ekonomi.
Wawasan Kebangsaan Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Wahyono S K
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 12, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22121

Abstract

Setiap bangsa yang merdeka dan berdaulat selalu mempunyai Wawasan Kebangsaan yang khas, yaitu cara pandang bangsa itu terhadap jati dirinya dan keberadaannya di antara bangsa - bangsa di dunia. Wawasan Kebangsaan itu akan menjadi pedoman hidupnya dalam mencapai cita-cita dan tujuan bersama serta dalam bersikap dalam per-gaulan an tar bangsa,Terbentuknya bangsa-bangsa di dunia ini tidaklah semata-mata suatu kehendak politik seperti diteorikan oleh Ernest Renan, seorang ahli ilmu politik, tetapi juga karena kehendak Yang Maha Kuasa:Manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku (lihat Al-Quran Surat Al Hujaraat ayat 13). Oleh karena itu kita harus bersyukur bahwa kita diciptakan sebagai bangsa Indonesia di Kepulauan Nusantara yang indah ini.
Pendidikan Berwawasan Kebangsaan Dan Kemandirian Ekonomi Sebagai Jawaban Terhadap Tantangan Masa Depan Indonesia Wahyono S K
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 9, No 3 (2004)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22156

Abstract

Ketika krisis melanda negara kita, yang diguncang tidak hanya ekonomi kita, tetapi juga rasa kebangsaan kita. Konflik antaretnik antaragama, antarkelompok masyarakat, bahkan separatisme merebak. Rasa kebangsaan menipis, persatuan bangsa retak, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia pun memudar.
Membangun Kekuatan Pertahanan Wahyono S K
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 13, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22178

Abstract

Pembangunan kekuatan pertahanan kita sejauh ini hanya berupa wacana yang tidak kunjung menjadi kenyataan. Banyak orang tidak memahami akan pentingnya sebuah angkatan bersenjata bagi suatu negara, tidak saja sebagai perangkat untuk melindungi keamanan bangsa, tetapi juga sebagai lambang kedaulatan negara.Sepertinya ada persepsi yang tidak beres dalam masya-rakat kita. Meskipun kita sudah merdeka lebih dari setengah abad, tetapi masyarakat masih tetap hidup dengan persepsi jaman penjajahan dulu, yaitu ada pemerintah yang menjajah dan ada masyarakat yang dijajah, serta tentara adalah kom-peni yang menindas rakyat. Oleh karena itu meskipun kita sudah mempunyai pemerintahan yang presidennya dipilih langsung, masyarakat tetap mengambil posisi melawan peme-rintah. Semua yang diperbuat pemerintah ditentang, bahkan yang baikpun dilawan sebagai kebijakan yang salah. Melawan pemerintah dianggap sebagai suatu perbuatan yang heroik.Di sinilah letaknya maka angkatan bersenjata dianggap dan diperlakukan sebagai aparat pemerintah untuk menekan dan menindas masyarakat, maka harus dikerdilkan peran-annya dalam masyarakat, meskipun yang dilakukan oleh prajurit kita di waktu damai di saat jeda latihan adalah pro-gram prajurit masuk desa atau karya bakti yang lain, yang maksudnya untuk mendayagunakan kemampuan yang berlehih untuk membantu meringankan beban masyarakat, selain untuk semakin mendekatkan prajurit kepada rakyat.
Nasionalisme Dan Masa Depan Bangsa Indonesia Wahyono S K
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 13, No 3 (2008)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.22182

Abstract

Memasuki tahun 2009 bangsa Indonesia men ghadapi sedikitnya tiga tantangan yang berat, pertama adalah krisis ekonomi dunia yang berdampak negatif terhadap ekonomi Indonesia, kedua adalah pernilihan umum untuk memilih para pemim pin baru bangsa Indonesia baik untuk anggota legislatif mau pun Presiden dan Wakil Presiden yang harus dapat membawa bangsa Indonesia keluar dari berbagai kemelut akibat kriris ekonomi dunia dan melanjutkan pembangunan nasional yang sekarang terbengkalai, dan ketiga adalah membangkitkan kembali semangat nasional- isme bangsa Indonesia untuk bersatu padu dalam pikiran, tekad dan tindakan untuk menjadikan bangsa Indonesia ban gsa yang merdeka, bersatu dan berdaulat yang mampu berdiri tegak di antara ban gsa- ban gsa maju di dunia.