Lutfan Lazuardi
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Masyarakat (Studi Di Rsud Hasanuddin Damrah Manna Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu) Trisna Widada; Agus Pramusinto; Lutfan Lazuardi
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 23, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.26388

Abstract

ABSTRACTThis thesis analyzes the role of the national system of social assurance on health services, which is less than maximum because of several obstacles in the fieid. This causes impact to the social community. The purpose of this study is to find out the role of the Social Security Agency (BPJS) on health services in Hasanuddin Damrah Manna Hospital and to find out what abstacles are faces by Hasanuddin Damrah Manna Hospital in applying BPJS. The methodology used in this study in descriptive qualitative method. The study itself was conducted at Hasanuddin Damrah Manna Hospital in Bengkulu Selatan. The descriptive analysis on the data was based on Miles and Huberman.Based on analysis on the role of BPJS system to the citizen in health issue, they aim for four improvements. The first one to facilitate people with financial issue to get equal health services, BPJS mechanism would provide easy access to health facilities. Second, the improvement of physical facilities and infrastructure showed a positive influence. Third, the role of  BPJS in improving social immunity in heath issue thruogh the improvement of the professionalism of health service is shown by periodically. Fourth, the role of BPJS in improving the public health shuold be conducted by improving promotive and preventive programs, another finding shows that BPJS that had not been entirely effective because there are a few deficiency such as the lack of laboratory equipment and the unused of hemodialysis equipment.Identified factors that are internally significant are: (1) mechanism factors on releasing the claim of BPJS; (2) hospital’s financials; (3) infrastructure factors; (4) human resources. Identified factors that inluence externally are: (1) people are not aware of mechanism of BPJS and the perception that iit is difficult to manage, which unfortunately still stick with them; (2) communication among insitution; (3) factor of the surruondings where the informant state that regional government consider this program as an important program and shoule be well managed so it needs full support to go well; (4) regulation factor where the implementation of JKN program is supported by the rules applied and has gone well.ABSTRAKTesis ini menganalisis tentang peran Sistim Jaminan Sosial Nasional dalam pelayanan kesehatan, namun peran tersebut kurang maksimal karena adanya beberapa kendala di lapangan sehingga peran tersebut berimpliksai pada ketahanan kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran BPJS dalam pelayanan kesehatan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna dan untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi RSUD Hasanuddin Damrah Manna dalam menerapkan BPJS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun lokasi penelitian dilakukan di RSUD Hasanuddin Damrah Manna Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan pendapat Miles dan Huberman. Berdasarkan analisis pada peran sistem BPJS terhadap ketahanan kesehatan masyarakat dalam bidang kesehatan dijalankan berdasarkan empat upaya. Diantaranya adalah :  Pertama,  dalam upaya kemudahan bagi masyarakat dengan kesulitan ekonomi untuk mendapatkan fasilitas kesehatan maka  mekanisme BPJS memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan. Kedua, dalam upaya meningkatkan fasilitas fisik dan sarana prasarana menunjukkan adanya pengaruh positif.  Ketiga dalam peran BPJS meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat dalam bidang kesehatan yang dilakukan melalui upaya peningkatan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan ditunjukkan melalui peningkatan pendidikan bagi pegawai  yang ditempatkan di RSUD Hasanuddin secara berkala. Keempat, peran BPJS dalam meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat bidang kesehatan dilakukan melalui upaya meningkatkan program promotive dan  preventive, hasil temuan lain menunjukkkan bahwa  BPJS tidak sepenuhnya berjalan efektif karena terdapat beberapa kekurangan seperti peralatan labotarium dan tidak digunakannya alat hemodialisis (cuci darah). Identifikasi faktor yang berpengaruh secara internal adalah: (1) faktor mekanisme pencairan klaim BPJS (2) keuangan rumah sakit (3) faktor sarana prasarana (4) faktor sumber daya manusia. Identifikasi faktor yang berpengaruh secara eksternal adalah: Pertama, bahwa  terdapat kekurangan sadaran masyarakat akan bagaimana cara mengurus disertai dengan persepsi bahwa pengurusan kartu BPJS menyusahkan. Kedua, faktor komunikasi antar lembaga Ketiga, Faktor Lingkungan dimana informan menyatakan pemerintah daerah juga menganggap program ini merupakan program yang penting dan harus terselenggara baik sehingga memberikan dukungan penuh. Keempat, Faktor Regulasi dimana penyelenggaraan program JKN sudah di dukung peraturan yang berlaku dan sudah berjalan dengan baik 
Analisis Pola Distribusi Apotek Di Kota Banjarbaru Berdasarkan Nearest Neighbor Statistics dan Sistem Informasi Geografis Muhammad Zaini; Satibi Satibi; Lutfan Lazuardi
Jurnal Pharmascience Vol 3, No 2 (2016): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i2.5731

Abstract

Apotek merupakan fasilitas kesehatan, tempat dilakukan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Distribusi apotek belum merata diseluruh kecamatan di kota Banjarbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola distribusi apotek di kota Banjarbaru dan mengidentifikasi jumlah apotek terhadap jumlah penduduk dan jumlah rumah sakit. Peneltian ini merupakan studi non eksperimental dengan studi deskriptif analitik menggunakan software SIG untuk pemetaan lokasi apotek. Rumus Hagget (Nearest Neighbor Statitstics) digunakan untuk mengetahui pola distribusi apotek di kota Banjarbaru. Plotting apotek menggunakan GPS berbasis android pada 47 buah apotek berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Banjarbaru di tahun 2014. Hasil penelitian menunjukkan apotek tidak terdistribusi merata dan terkonsentrasi di pusat kota Banjarbaru dengan pola distribusi mengelompok (T=0,15). Jumlah apotek di kota Banjarbaru tidak berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Pola distribusi apotek di Kota Banjarbaru memiliki kecenderungan mendekati provider kesehatan (rumah sakit). Kata kunci : Distribusi Apotek, SIG, Nearest Neighbor Statistics
PRESCRIBING DATA ANALYSIS BASED ON ELECTRONIC PRESCRIPTION IN COMMUNITY HEALTH CENTER IN GUNUNGKIDUL Zakiyah Oktaviani; Lutfan Lazuardi; Hari Kusnanto
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 2, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.88

Abstract

Community Health Center is one of the government’s efforts in providing health services in the community. Information system is very crucial in organizing community health centers in order to manage operational activities effectively. Monitoring the results of management information systems, especially in electronic prescription needs to be studied, viewed from the prevention of medication errors, duplication of drug therapy, and drug interactions. The study was conducted by collecting data from the electronic prescription of 10 disease with highest prevalence in 2011 with a sample of 1200 prescription. This research was non-experimental descriptive using retrospective method. Data were taken by random sampling.  The use of information systems, especially in electronic prescribing in general, can prevent medication error. Duplication of therapy in prescribing occurred in 16 prescription. Drug interactions occured in 48 prescription. Evaluation of the results of the overall prescribing showed that there was a trend in the use of corticosteroids drugs.Keywords: management information systems, electronic prescribing, public health of Gunung Kidul.