Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penentuan Zona Konservasi dan Pemanfaatan Airtanah Akuifer Bebas pada Cekungan Airtanah Pati-Rembang, Provinsi Jawa Tengah Thomas Triadi Putranto; Daniel Setiawan
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 29, No 2 (2019)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/risetgeotam2019.v29.1025

Abstract

Wilayah Cekungan Airtanah (CAT) Pati-Rembang berada di daerah Kabupaten Pati, Jepara, dan Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Pertumbuhan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan kebutuhan air bersih. Salah satu sumber air bersih berasal dari airtanah dari akuifer bebas. Airtanah dimanfaatkan secara intensif untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pengambilan airtanah yang berlebihan berdampak menurunnya kuantitas dan kualitas dari airtanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hidrogeologi, mengetahui kualitas airtanah, mengetahui persebaran zona konservasi dan kesesuaian perencanaan tata ruang wilayah dengan peta zona konservasi daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan metode analisis. Pemetaan hidrogeologi dan analisis hidrogeokimia digunakan untuk menentukan zona konservasi dan pemanfaatan airtanah akuifer bebas di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan muka airtanah akuifer bebas memiliki pola aliran airtanah dari arah barat menuju utara dan timur daerah penelitian. Terdapat sampel airtanah yang tidak memenuhi syarat untuk keperluan air minum. Hasil penyusunan zona konservasi airtanah pada CAT Pati-Rembang menunjukkan adanya dua zona yaitu zona perlindungan airtanah (sub zona imbuhan dan perlindungan mataair) dan zona pemanfaatan (sub zona aman, rawan, kritis dan rusak). Juga terdapat ketidaksesuaian antara zona konservasi airtanah dengan rencana tata ruang wilayah.Pati-Rembang Groundwater basin area is located in Pati Regency, Jepara Regency, and Rembang Regency, Central Java Province. Population growth will cause an increase in the need for clean water. One of the of clean water sources is the groundwater from the unconfined aquifers via dug wells. Excessive groundwater extraction would result in a decrease in both the quantity and quality of groundwater. The purpose of this study was to determine the hydrogeological conditions as well as its quality, to delineate the distribution of conservation zone and the suitability of regional spatial planning related to the groundwater conservation. Hydrogeological mapping and hydrogeochemical analysis were applied to determine the conservation zone and groundwater utilisation of the unconfined aquifer. The results showed that groundwater flows from the west to the north and the east of the study area. There are groundwater samples that unsuitable for consumption. We established 2 groundwater conservation zones: the groundwater protection zones (sub-zone of recharge zone and protection of springs) and the utilisation zones (secured, vulnerable, critical, and damaged). Moreover, we also found some inconsistency between the groundwater conservation zones and the regional spatial plans.
EFEKTIFITAS TITIK AKUPUNKTUR LI 4-HEGU, LI 11-QUCHI, LR 3-TAICHONG DAN GB 38-YANGFU DALAM MENANGANI MIGRAIN Patmiliana Nurasia; Onny Priskila; Daniel Setiawan; S. Ang
The Center for Sustainable Development Studies Journal (Jurnal CSDS) Vol 1 No 2 (2022): Desember
Publisher : Faculty of Engineering, Darma Cendika Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.179 KB) | DOI: 10.37477/csds.v1i2.383

Abstract

Migrain merupakan salah satu jenis keluhan nyeri pada kepala dengan tingkat prevalensi antara 11 – 16 % populasi dunia. Penyakit ini banyak menimbulkan gangguan fungsional pada ketidakmampuan melakukan aktivitas rutin bagi para penderitanya. Sampai saat ini penyakit migrain belum memiliki obat yang dapat menghilangkan keluhan ini secara permanen, dan pengobatan yang ada terhubung dengan berbagai efek samping yang merugikan. Ilmu kedokteran Cina melihat migrain sebagai gangguan dari fungsi organ Liver yang tercermin pada wilayah refleks dari meridian Shaoyang dan Yangming. Menggunakan titik Hegu, Quchi, Taichong dan Yangfu dilakukan untuk mengatasi gangguan pada organ dan meridian ini. Peneltian ini menggunakan metode eksperimental, dimana partisipan dalam penelitian ini akan menjalani rawatan akupunktur di titik Hegu, Quchi, Taichong dan Yangfu sebanyak 10 kali dengan interval 3 hari sekali selama 30 menit per sesi terapi. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa akupunktur pada titik Li 4 Hegu, Li 11 Quchi, Lr 3 Taichong, Gb 38 Yangfu mampu mengurangi keluhan migrain. Jumlah serangan migrain dari minggu 1 sebesar 80,99 % ke minggu ke 4 menjadi 9,09%.