Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengalaman Kegagalan Pada Laki-Laki dan Perempuan Muhammad Nur Syamsu; Mirra Noor Milla
JURNAL PSIKOLOGI Vol 10, No 2 (2014): Desember 2014
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v10i2.1187

Abstract

Situasi sukses dan kegagalan merupakan reperesentasi dari keinginan dan tujuan hidup yang ingin dicapai, perbedaan harapan antara laki-laki dan perempuan akan membuat perbedaan kegagalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman kegagalan pada remaja. Penelitian ini mensurvei 605 (laki-laki : 217, perempuan : 388) orang remaja di tiga perguruan tinggi berbeda di Pekanbaru, dengan menggunakan questioner (pertanyaan) terbuka. Subjek diminta untuk menjawab pertanyaan “pengalaman kegagalan apa yang paling menyakitkan dalam hidup?”, dikembangkan oleh Kim dan Park (2006). Analisis data menggunakan pendekatan Indigenous psychology, dengan kategorisasi, frekuensi, dan cross tabulasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada lima pengalaman kegagalan pada remaja, yaitu: akademik (48,1%), harapan (17%), hubungan personal (15,9), kompetisi (10,4%), manajemen diri (3,1%). Penelitian ini juga menunjukkan ada perbedaan pengalaman kegagalan antara laki-laki dan perempuan, laki-laki lebih merasa gagal dalam harapan (9,3%) dan kompetisi (6,6%), sedangkan perempuan lebih merasa gagal dalam akademik (36,4%) dan hubungan personal (10,6%). Penelitian ini memberikan pemahaman bahwa perbedaan pengalaman kegagalan antara laki-laki dan perempuan disebabkan oleh adanya perbedaan peran sosial antara laki-laki dan perempuan. Kata Kunci: pengalaman kegagalan, akademik, harapan, laki-laki, perempuan.
Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakaan Tindak Pidana Terorisme: Peran dan Tantangan Pembimbing Kemasyarakatan Muhammad Nur Syamsu
Restorative : Journal of Indonesian Probation and Parole System Vol. 3 No. 1 (2025): Restorative: Journal of Indonesian Probation and Parole System
Publisher : Federation of Indonesian Probation Officer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61682/restorative.v3i1.23

Abstract

AbstractContributing factors of recidivism among people convicted of terrorism in Indonesia are a subject of ongoing research. One factor that contributes to the success of the return of terrorism former terrorists to society depends on the support provided by society. Correctional rehabilitation, as well as guidance on individuals incarcerated for terrorism, using various models of intervention, is conducted for the sake of preparing terrorism prisoners for their return to society and preventing repeat offending. The provided intervention program needs to be based on the prisoners’ needs, which are identified by social research. The result of social research provides assessment and recommendations for a more purposeful, measurable, and objective treatment, rehabilitation, and guidance program. This research aims to analyse the role and challenges faced by Probation and Parole Officers in the rehabilitation of individuals incarcerated for terrorism. The method of this research utilises a literature review. The result of this study shows that Probation and Parole Officers, through the Social Research they conduct, play a role in providing the priority needs of incarcerated individuals pertaining to their correctional rehabilitation and guidance process. AbstrakFaktor-faktor penyebab residivisme narapidana terorisme di Indonesia saat ini masih terus dalam kajian. Salah satu faktor keberhasilan narapidana terorisme dapat kembali ke masyarakat diantaranya tergantung pada dukungan masyarakat. Peran pembinaan dan rehabilitasi serta pembimbingan warga binaan pemasyarakatan terorisme melalui model-model intervensi dilakukan demi menyiapkan narapidana terorisme siap kembali ke masyarakat dan mencegah pengulangan tindak pidana. Program intervensi yang diberikan perlu didasari pada apa yang menjadi kebutuhan narapidana, yang diidentifikasi melalui penelitian kemasyarakatan. Hasil dari penelitian kemasyarakatan memberikan penilaian dan rekomendasi program perawatan, pembinaan dan pembimbingan yang lebih terarah, terukur dan obyektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dan tantangan pembimbing kemasyarakatan dalam pembinaan warga binaan pemasyarakatan tindak pidana terorisme. Metode penelitian menggunakan pendekatan tinjauan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembimbing Kemasyarakatan melalui penelitian kemasyarakatannya berperan dalam memberikan gambaran mengenai kebutuhan prioritas warga binaan pemasyarakatan dalam proses pembinaan, rehabilitasi dan pembimbingan.