Khairiah Khairiah
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FENOMENA KONVERSI AGAMA DI KOTA PEKANBARU (KAJIAN TENTANG POLA DAN MAKNA) Khairiah Khairiah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 10, No 2 (2018): Juli - Desember
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v10i2.7083

Abstract

Tulisan ini mengemukakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap konversi agama yang terjadi di Kota Pekanbaru dari tahun 2013-2017. Konversi yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah konversi dari agama non Islam ke agama Islam. Ada banyak hal menarik dari konversi agama sehingga banyak alasan untuk dapat diteliti baik tentang pola dan makna konversi itu sendiri bagi konversen (pelaku)nya. Penyebab terjadinya konversi agama pada masyarakat kota pekanbaru dapat dilihat dari berbagai faktor yang ada seperti: faktor sosial, pendidikan, psikologi, agama, dan ekonomi. Melihat fenomena yang ada peneliti menyimpulkan bahwa konversi agama di Pekanbaru mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir ini yakni dari tahun 2013-2017. Pola umum dalam peristiwa konversi agama di Pekanbaru antaralain; konversi yang dilatarbelakangi pernikahan. Fenomena seperti ini bisa terjadi pada pihak wanita (istri) atau laki-Iaki (suami). Seorang anak yang pindah agama karena keretakan keluarganya. Seorang pekerja yang rela mengubah keyakinan karena tertarik dengan hijab. Seorang pemuda yang tertarik pindah agama karena mendengar suara azan. Seorang wanita yang tertarik pindah agama karena membaca dan menonton film Hidayah. Fenomena konversi agama merupakan hal yang dapat mengubah pendirian atau keyakinan seseorang dari agama sebelumnya pindah ke agama lain. Fenomena ini dapat meresahkan hati dan keyakinan dari setiap pemeluk agama.Termasuk pemeluk agama yang berada di Kota Pekanbaru
INTERAKSI MUSLIM DAN BUDHA DI DESA LUBUK MUDA Rifni Juliasari; Hasbullah Hasbullah; Khairiah Khairiah
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 11, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v11i1.8291

Abstract

Tulisan ini dilatarbelakangi oleh fenomena kehidupan antar umat beragama di Desa Lubuk Muda. Kajian tentang interaksi antar umat Islam dan Budha di Desa Lubuk Muda meliputi potensi-potensi konflik yang mungkin ada dalam hubungan kedua kelompok agama tersebut yang dalam komposisi menempati persentasi utama dalam demografi Desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengandalkan observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data dengan penetapan informan kunci yang terdiri dari tokoh masyarakat dan tokoh agama baik dari kelompok Islam maupun Budha. Lokasi penelitian adalah Desa Lubuk Muda Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. Faktor-faktor pendukung dalam pola kerukunan antara umat Islam dan Budha di Desa Lubuk Muda adalah sikap saling menghargai dan bertoleransi pada umat lain dalam pelaksanaan ibadah, adanya sikap saling menolong, sikap tidak memaksa umat lain untuk pindah ke salah satu agama, keikutsertaan dalam kegiatan sosial; gotong royong desa, musyawarah desa, saling menghadiri undangan pesta dan saling berbela sungkawa ketika salah satu kelompok sedang mendapat musibah, dan saling bekerjasama dalam bidang ekonomi untuk mensejahterakan penduduk Desa Lubuk Muda tanpa memandang golongan atau agama. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pola interaksi umat beragama di Desa Lubuk Muda adalah dalam bentuk agree in disagreement (setuju dalam perbedaan) serta tumbuhnya solidaritas sosial yang kuat diantara mereka.
SEJARAH NUSANTARA: Perspektif Geologis, Zoologis dan Etnografis Jarir Amrun; Khairiah Khairiah
Nusantara Journal for Southeast Asian Islamic Studies
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/nusantara.v14i2.7153

Abstract

Sebelum wilayah ini bernama nusantara, nanyang, atau asia tenggara, tentunya wilayah ini sudah ada. Bagaimana wilayah ini terbentuk? Menurut teori apung Wagner, bahwa wilayah ini terbentuk satu bagian dari Benua Asia, satu bagian dari wilayah yang jauh dekat kepualaun Hawai, satu lagi dari Benua Australia. Bagaimana isi makhluk hidup di dalamnya? Wallace menjelaskan dengan detail.