Galia Ildusovna Kirilova
Kazan Federal University (KFU) Russia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Impact of Corona Virus Outbreak Towards Teaching and Learning Activities in Indonesia Zaharah Zaharah; Galia Ildusovna Kirilova; Anissa Windarti
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v7i3.15104

Abstract

AbstractLately, the world community was shocked by the Coronavirus outbreak that originated in the city of Wuhan, China that occurred in November 2019 last year. Coronavirus is very dangerous because until now no cure or vaccine has been found. Coronavirus attacks the human respiratory tract quickly. Transmission of this virus through, airborne and air to fellow humans. Its spread is very fast and cross-continent, WHO determined the spread of this virus over the plague and endemic, most of the countries registered at the UN contracted this virus, including Indonesia. This article aims to explain the impact of the coronavirus on teaching and learning activities, which so far teaching and learning processes are held in schools or classes but with the co-19 pandemics, teaching and learning activity is moved at home by E-Learning using various technological devices, such as smartphones, computers, and notebooks. The impact caused by the coronavirus involves various aspects, such as social, cultural, and worse, economic aspects. This study is carried out through a literature study by looking at the results of surveys and studies of literature, journals, and documents of several prints and electronic media and books relating to teaching and social society, sociology and anthropology. The conclusion of this paper shows the government's step in issuing policies to the public not to do any activities outside the home, all work is carried out from home, including teaching and learning activities.Keywords: Impact, Plague, Virus corona, Teaching, and Learning Activities AbstrackAkhir-akhir ini masyarakat dunia digemparkan oleh terjadinya wabah Coronavirus yang berasal dari kota Wuhan, China yang terjadi di bulan November 2019 tahun lalu. Corona virus ini sangat berbahaya karena sampai saat ini belum ditemukan obat atau vaksin penanggulangannya. Coronavirus menyerang saluran pernapasan manusia dengan cepat. Penularan virus ini melalui, airborne dan udara kepada sesama manusia. Penyebarannya yang sangat cepat dan lintas benua, WHO menetapkan penyebaran virus ini diatas wabah dan endemic, sebahagian besar  negara yang terdaftar di PBB terjangkit virus ini, termasuk juga Indonesia.Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dampak dari virus corona  terhadap kegiatan belajar mengajar, yang selama ini proses belajar mengajar diadakan di sekolah atau  kelas tetapi dengan adanya pendemi covid-19, KBM dipindahkan di rumah secara E-Learning dengan mengunakan berbagai alat technologi, seperti smartphone, komputer dan notebook. Dampak yang disebabkan oleh virus corona ini menyangkut perbagai aspek, seperti aspek sosial, budaya, dan yang lebih parah adalah aspek ekonomi. Kajian ini dilakukan melalui studi pustaka dengan melihat hasil-hasil survei dan studi literatur, journal dan document beberapa media cetak maupun elektronik serta buku yang berhubungan dengan pengajaran dan sosial masyrakat, sosiologi dan antropologi. Kesimpulan dari tulisan ini menunjukkan adanya langkah pemerintah mengeluarkan kebijakan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas apapun diluar rumah, semua pekerjaan dilaksanakan dari rumah, termasuk kegiatan belajar dan mengajar (KBM.Keyword: Dampak, Wabah, Viruscorona, Kegiatan Belajar Mengajar
Государственное регулирование закупок учебного оборудования и инфраструктуры в школах (Government Regulation in the Procurement of Teaching Facilities and Infrastructures in Schools) Zaharah Zaharah; Galia Ildusovna Kirilova
Jurnal Cita Hukum Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v8i1.14621

Abstract

AbstractEducational policy is the key to excellence, even a form of nation-state existence in global competition. Educational policy is understood as part of public policy in the field of education, aimed at achieving the development goals of the country and nation. While the facilities and infrastructure owned by schools are a supporting factor for the implementation of school programs, especially learning activities carried out by teachers. The purpose of this article is to analyze how the actual government regulations in terms of procurement of facilities and infrastructure in the field of education, because there are also many schools that are located in the regions or in the interior are very minimal with the infrastructure they have. This is due to the disobedience of the school principals or the head of the education office regarding the regulations of the local and central government so that they do not dare to submit the needs of the school, especially in terms of procurement of school facilities and infrastructure. Resulting in very minimal schools with the facilities and infrastructure needed. The method used in writing this article is a descriptive analysis method using literature data literature. The results and conclusions obtained state that government regulations in the provision of facilities and infrastructure in the field of education are listed in ministerial regulation number 24 of 2007 which states that the National Education Standards on Facilities and Infrastructure can optimize the procurement, distribution, inventory, maintenance, storage and elimination of facilities and educational infrastructure. Therefore, the role of government is needed to support the provision of facilities and infrastructure in schools or in educational institutions.Keywords: Government Regulation, Infrastructure Facilities Abstrak Kebijakan pendidikan merupakan kunci bagi keunggulan, bahkan merupakan wujud eksistensi negara-bangsa dalam persaingan global. Kebijakan pendidikan dipahami sebagai bagian dari kebijakan publik di bidang pendidikan, yang ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan negara dan bangsa. Sedang sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah merupakan faktor pendukung terlaksananya program sekolah, khususnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Adapun tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisis bagaimana regulasi pemerintah sebenarnya dalam hal pengadaan sarana dan prasarana di bidang pendidikan, karena banyak juga terlihat sekolah- sekolah yang berada di daerah ataupun di pedalaman sangat minim dengan sarana prasarana yang mereka miliki. Hal ini disebabkan karena ketidaktauan para kepala sekolah ataupun kepala dinas pendidikan tentang regulasi pemerintah daerah dan pemerintah pusat sehingga mereka tidak berani untuk mengajukan keperluan sekolah khususnya dalam hal pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Sehingga mengakibatkan sekolah-sekolah sangat minim dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan literatur data kepustakaan. Hasil dan kesimpulan yang didapat menyatakan bahwa regulasi pemerintah dalam hal pengadaan sarana dan prasarana di bidang pendidikan tercantum dalam peraturan menteri nomor 24 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan tentang Sarana dan Prasarana dapat mengoptimalkan pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan penghapusan sarana dan prasarana pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah untuk mendukung pengadaan sarana dan prasarana di sekolah atau di lembaga pendidikan.Kata Kunci: Regulasi Pemerintah, Sarana Prasarana Аннотация  Образовательная политика является ключом к совершенству, даже формой существования государства в глобальной конкуренции. Образовательная политика понимается как часть государственной политики в области образования, направленной на достижение целей развития нации и страны. Оборудование и инфраструктура, принадлежащие школам, являются вспомогательным фактором для реализации  школьных программ, особенно учебных мероприятий, проводимых учителями. Целью данной статьи является анализ того, как исполняются фактические государственные нормативные акты в области обеспечения оборудованием  и инфраструктурой в области образования, поскольку многие школы расположенные в отдаленных  районах региона, имеют слабо развитую инфраструктуру. Это связано с невыполнением директорами школ или главами управления образования правил местного и федерального правительств, с тем чтобы они не осмелились представить потребности школы, особенно с точки зрения приобретения школьных помещений и инфраструктуры. В результате многие  школы не имеют необходимого оборудования и инфраструктуры. Метод, используемый при написании этой статьи, представляет собой метод анализа на основе использования данных литературы. Полученные результаты и сделанные заключения показывают, что правительственные нормативные акты в области обеспечения оборудованием и инфраструктурой в области образования перечислены в министерском постановлении No 24 от 2007 года, в котором говорится, что Национальные образовательные стандарты оборудования и инфраструктуры могут оптимизировать закупки, распределение, инвентаризацию, техническое обслуживание, хранение и списание оборудование и образовательной инфраструктуры. Поэтому государство необходимо для поддержки обеспечения объектов и инфраструктуры в учебных заведениях школ.Ключевые слова: Государственное регулирование, инфраструктура, объекты
Государственное регулирование закупок учебного оборудования и инфраструктуры в школах (Government Regulation in the Procurement of Teaching Facilities and Infrastructures in Schools) Zaharah Zaharah; Galia Ildusovna Kirilova
Jurnal Cita Hukum Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v8i1.14621

Abstract

AbstractEducational policy is the key to excellence, even a form of nation-state existence in global competition. Educational policy is understood as part of public policy in the field of education, aimed at achieving the development goals of the country and nation. While the facilities and infrastructure owned by schools are a supporting factor for the implementation of school programs, especially learning activities carried out by teachers. The purpose of this article is to analyze how the actual government regulations in terms of procurement of facilities and infrastructure in the field of education, because there are also many schools that are located in the regions or in the interior are very minimal with the infrastructure they have. This is due to the disobedience of the school principals or the head of the education office regarding the regulations of the local and central government so that they do not dare to submit the needs of the school, especially in terms of procurement of school facilities and infrastructure. Resulting in very minimal schools with the facilities and infrastructure needed. The method used in writing this article is a descriptive analysis method using literature data literature. The results and conclusions obtained state that government regulations in the provision of facilities and infrastructure in the field of education are listed in ministerial regulation number 24 of 2007 which states that the National Education Standards on Facilities and Infrastructure can optimize the procurement, distribution, inventory, maintenance, storage and elimination of facilities and educational infrastructure. Therefore, the role of government is needed to support the provision of facilities and infrastructure in schools or in educational institutions.Keywords: Government Regulation, Infrastructure Facilities Abstrak Kebijakan pendidikan merupakan kunci bagi keunggulan, bahkan merupakan wujud eksistensi negara-bangsa dalam persaingan global. Kebijakan pendidikan dipahami sebagai bagian dari kebijakan publik di bidang pendidikan, yang ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan negara dan bangsa. Sedang sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah merupakan faktor pendukung terlaksananya program sekolah, khususnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Adapun tujuan dari artikel ini adalah untuk menganalisis bagaimana regulasi pemerintah sebenarnya dalam hal pengadaan sarana dan prasarana di bidang pendidikan, karena banyak juga terlihat sekolah- sekolah yang berada di daerah ataupun di pedalaman sangat minim dengan sarana prasarana yang mereka miliki. Hal ini disebabkan karena ketidaktauan para kepala sekolah ataupun kepala dinas pendidikan tentang regulasi pemerintah daerah dan pemerintah pusat sehingga mereka tidak berani untuk mengajukan keperluan sekolah khususnya dalam hal pengadaan sarana dan prasarana sekolah. Sehingga mengakibatkan sekolah-sekolah sangat minim dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan literatur data kepustakaan. Hasil dan kesimpulan yang didapat menyatakan bahwa regulasi pemerintah dalam hal pengadaan sarana dan prasarana di bidang pendidikan tercantum dalam peraturan menteri nomor 24 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan tentang Sarana dan Prasarana dapat mengoptimalkan pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan dan penghapusan sarana dan prasarana pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah untuk mendukung pengadaan sarana dan prasarana di sekolah atau di lembaga pendidikan.Kata Kunci: Regulasi Pemerintah, Sarana Prasarana Аннотация  Образовательная политика является ключом к совершенству, даже формой существования государства в глобальной конкуренции. Образовательная политика понимается как часть государственной политики в области образования, направленной на достижение целей развития нации и страны. Оборудование и инфраструктура, принадлежащие школам, являются вспомогательным фактором для реализации  школьных программ, особенно учебных мероприятий, проводимых учителями. Целью данной статьи является анализ того, как исполняются фактические государственные нормативные акты в области обеспечения оборудованием  и инфраструктурой в области образования, поскольку многие школы расположенные в отдаленных  районах региона, имеют слабо развитую инфраструктуру. Это связано с невыполнением директорами школ или главами управления образования правил местного и федерального правительств, с тем чтобы они не осмелились представить потребности школы, особенно с точки зрения приобретения школьных помещений и инфраструктуры. В результате многие  школы не имеют необходимого оборудования и инфраструктуры. Метод, используемый при написании этой статьи, представляет собой метод анализа на основе использования данных литературы. Полученные результаты и сделанные заключения показывают, что правительственные нормативные акты в области обеспечения оборудованием и инфраструктурой в области образования перечислены в министерском постановлении No 24 от 2007 года, в котором говорится, что Национальные образовательные стандарты оборудования и инфраструктуры могут оптимизировать закупки, распределение, инвентаризацию, техническое обслуживание, хранение и списание оборудование и образовательной инфраструктуры. Поэтому государство необходимо для поддержки обеспечения объектов и инфраструктуры в учебных заведениях школ.Ключевые слова: Государственное регулирование, инфраструктура, объекты