Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

USULAN PENINGKATAN KUALITAS BATU MERAH DENGAN METODE SIX SIGMA DAN TAGUCHI GINA RAMAYANTI; LAILATUL FITRIYENI; EKA INDAH YULISTYARI
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 1 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.598 KB)

Abstract

Industri bata tanah liat Desa Pancur memproduksi batu bata merah dengan campuran bahan baku utama yaitu tanah liat, pasir dan air dengan proses produksi secara konvesional (terkecuali penggilingan). Permasalahan pada proses produksi batu bata merah adalah masih terdapat produk cacat setiap proses produksinya yang dapat merugikan pengrajin bata merah serta kurangnya pengetahuan mengenai kuat tekan batu bata. Oleh karena itu, untuk megidentifikasi dan upaya meningkatkan kualitas bata merah pada proses produksi bata merah maka diterapkannya metode six sigma fase Define, Measure, Analyze, dan Improve dengan menggunakan pendekatan metode Taguchi. Berdasarkan hasil analisis DMAI didapatkan 4 Critical To Quality yaitu bata retak, pecah, gopel, dan gosong, serta didapatkab nilai DPMO dan level sigma menghasilkan 9687,5 (3,83 sigma) untuk retak, 8862,5 (3,87 sigma) untuk pecah, 2950 (4,25 sigma) untuk gopel, dan 2500 (4,30 sigma) untuk gosong. Berdasarkan hasil eksperimen Taguchi yang dilakukan maka didapatkan hasil setting level optimal yaitu rasio komposisi bahan baku tanah liat:pasir:air (70%:15%:15%), jumlah penggilingan 3 kali, lama penjemuran 7 hari, dan posisi pembakaran berada didepan. Hasil komposisi eksperimen diperoleh peningkatan nilai kuat tekan dengan hasil nilai rata-rata 89,1 dibandingkan kondisi aktual dengan rata-rata 63,5.
Analisis Pengukuran Beban Kerja Pegawai Bagian Produksi Dengan Metode Full Time Equivalent (FTE) di PT. PLN (Persero) PUSHARLIS UP2W I Merak Linny Putri Arianty; Gina Ramayanti
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 02 2022
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.884 KB)

Abstract

PT. PLN (Persero) Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (PUSHARLIS) merupakan salah satu unit dari PT. PLN (Persero) yang memiliki fungsi dan tujuan untuk memenuhi ketersediaan alat atau membantu dalam pemeliharaan maupun perbaikan peralatan yang berada di PLTU yang dioperasikan oleh PT. Indonesia Power (IP) dan PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB). Kantor Induk dan salah satu unit PT. PLN PUSHARLIS UP2W I berkedudukan di Jalan Pulorida PO Box 6, Desa Suralaya, Kecamatan Pulomerak Merak, Banten. Dalam merencanakan jumlah tenaga kerja harus disesuaikan dengan beban kerja yang ada agar tidak mengakibatkan beban kerja yang overload terhadap pegawai yang menyebabkan kelelahan. Perkiraan jam kerja didapat dari mengurangi jumlah hari pada kalender dengan cuti dan hari libur yang didapat pada kurun waktu satu tahun, lalu mengkalikannya dengan jumlah faktual yang ada di setiap sub bidang. Mencermati beban kerja, digunakan metode Full Time Equivalent (FTE) untuk menentukan jumlah tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan produsktivitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung beban kerja yang telah diterima oleh pegawai dan menegatahui kategori beban kerja tersebut. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada pegawai bagian produksi PT. PLN (Persero) PUSHARLIS UP2W I kategori underload terdapat pada pegawai jabatan Junior Engineering Gambar Teknik sebesar 0,98, Pengendalian dan Perencanaan Produksi sebesar 0,96, dan SPV Produksi Mekanikal sebesar 0,96. Pegawai pada kategori inload terdapat pada jabatan AE Perancangan Mekanik dan Konstruksi sebesar 1,17. Sedangkan pegawai dengan kategori overload antara lain Manager Bagian Produksi adalah 1,80, PLT SPV Produksi Elektrikal sebesar 1.85, SIE Produksi Mekanikal sebesar 1,55, dan Junior Officer SCM adalah 2.86.Kata kunci: Beban Kerja, Full Time Equivalent, Pegawai
Business Model Canvas Training in Business Development I Gede Marendra; I Made Aryata; Irmawan Afagani; Gina Ramayanti
Jurnal Pengabdian Pancasila (JPP) Vol. 3 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpp.v3i2.9720

Abstract

The current development of technology has made business competition even tighter where many new businesses have emerged to meet customer needs. Where based on the results of the Digital Creative Industry Society report, the number of technology startups in Indonesia is around 992 start-ups in Indonesia. One of the supports for the success of a startup is funding support, to get funding, startup owners must be able to convey their business ideas so that they are easy to understand and accept by investors. One of the tools used to visualize business ideas is the Business Model Canvas. Business Model Canvas training for UNSERA Industrial Engineering students is expected to be additional knowledge for students when developing business ideas through the Business Model Canvas approach.