This Author published in this journals
All Journal Sosioinforma
Mochamad Syawie
Puslitbang Kesos Kemensos RI

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN SOSIAL Mochamad Syawie
Sosio Informa Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v16i3.47

Abstract

Kadar kemiskinan tidak lagi sekedar masalah kekurangan makanan, tetapi bagi wargamasyarakat tertentu bahkan sudah mencapai tahap ekstrem sampai level kehabisan dan ketiadaanmakanan. Potret kemiskinan itu menjadi sangat kontras karena sebagian warga masyarakat hidupdalam kelimpahan, sementara sebagian lagi hidup serba kekurangan. Kekayaan bagi sejumlahorang berarti kemiskinan bagi oarng lain. Tingkat kesenjangan luar biasa dan relatif cukupmembahayakan. Substansi dari kesenjangan adalah ketidakmerataan akses terhadap sumberdaya ekonomi. Masalah kesenjangan adalah masalah keadilan, yang berkaitan dengan masalahsocial . Masalah kesenjangan mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan.Kata kunci: kemiskinan dan kesenjangan sosial
DEMOKRASI DAN KESEJAHTERAAN Agus Budi Purwanto; Mochamad Syawie
Sosio Informa Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i1.64

Abstract

Teori yang menyatakan bahwa faktor-faktor ekonomis suatu Negara sangat mempengaruhi kepolitikannyaterdiri dari dua versi yang berbeda. Pertama, adalah hipotesis rezim (regime hypothesis) yang berpendapatbahwa kestabilan institusi-institusi demokrasi di suatu negara dipengaruhi atau dikondisikan olehtingkat kelimpahannya. Rezim demokrasi hanya bertahan di negara-negara kaya, sehingga GDP perkapita, menurut hipotesis ini, menentukan kelanggengan demokrasi. Kedua adalah hipotesis kebijakan(policy hypothesis) yang menegaskan profil kebijakan publik dari suatu negara ditentukan oleh tingkatkekayaannya. Jadi, apa yang disebut sebagai negara kesejahteraan itu hanya akan muncul di negaranegarayang perekonomiannya sudah mapan dan makmur, jadi di sini GDP per kapita dianggapmenentukan kualitas maupun konfigurasi kebijakan suatu negara. Studi tentang sistem-sistem politik ataunegara-negara demokrasi merupakan bagian dari bidang studi ilmu politik komparatif (comparativepolitics) yang semakin diminati sejak dekade ini.Kata kunci: demokrasi, kesejahteraan
KEMISKINAN DAN KESEJAHTERAAN: SEBUAH KAJIAN KONSEP mochamad Syawie; Hemat Sitepu
Sosio Informa Vol 17 No 1 (2012): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i1.65

Abstract

Tulisan ini bermaksud mengulas korelasi antara persoalan kemiskinan dengan konsep karakteristik negarakesejahteraan. Jika yang dimaksud dengan “negara kesejahteraan’ adalah tata kenegaraan, di manatugas pemerintah menyediakan atau menyelenggarakan/mengelola seluruh atau sebagian pelaksanaankesejahteraan semua atau sebagian warganya, sudah jelas bahwa tugas sentral tata kenegaraan Indonesia,menurut pasal 34 UUD 1945, adalah negara kesejahteran. Berdasarkan human development Report(HDR) terungkap bahwa di Indonesia terdapat orang miskin multidemensi yakni yang diukur menurutindikator pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.Karakteristik negara kesejahteraan ditandaioleh empat hal pokok. Pertama, komitmen negara dalam menciptakan peluang lapangan pekerjaan untukmengakomodasi melimpahnya angkatan kerja aktif-produktif. Kedua, adanya jaminan asuransi sosial yangberlaku bagi semua warga negara yang meliputi seluruh aspek kehidupan, terutama kesehatan dan bilaterjadi kecelakaan. Ketiga, terselenggaranya pendidikan murah bermutu bagi rakyat, termasuk jaminanbeasiswa bagi mereka yang berprestasi, tetapi berasal dari kalangan ekonomi lemah. Keempat, kebijakansosial sebagai upaya redistribusi kekayaan.Kata Kunci: kemiskinan, kesejahteraan
KETIMPANGAN PENDAPATAN DAN PENURUNAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Mochamad Syawie
Sosio Informa Vol 18 No 2 (2013): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v18i2.70

Abstract

Artkel ini akan membahas perihal ketimpangan pendapatan dan relevansinya dengankecendrungan menurunnya kesejahteraan masyarakat. Meski kinerja ekonomi paska krisiscenderung membaik, indikator ketimpangan dan kemiskinan menunjukkan bukti adanya ekslusisosial-ekonomi bagi kebanyakan manusia Indonesia. Memburuknya ketimpangan sejalan denganstatistik yang menunjukkan kecenderungan semakin parahnya kemiskinan. Berbagai pihakmengkaitkan ketimpangan dengan pola pembangunan yang tak berpihak kepada kelompok miskin.Persoalan yang perlu dipertimbangkan yang terkait dengan perbaikan kesejahteraan masyarakatdapat dikemukakan di sini, yaitu relevansi pendidikan yang membuat anggota masyarakat lebihkapabel dan sesuai dengan kebutuhan lokal, arah investasi kepada penguatan ekonomi rakyat.Kata Kunci: ketimpangan pendapatan dan penurunan kesejahteraan masyarakat.
KETAHANAN PANGAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI Mochamad Syawie
Sosio Informa Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i3.85

Abstract

Artikel ini merupakan sebuah ulasan dari berbagai studi tentang persoalan ketahanan pangan danperihal kesejahteraan petani. Tujuan dari ulasan ini adalah untuk menginformasikan bahwa Indonesiasecara geografis mempunyai keunggulan komparatif dibandingkan dengan Negara manapun, salahsatu keunggulan pada lahan pertanian dan perkebunan yang subur. Dengan keunggulan ini Indonesiaseharusnya mampu menjadi negara maju dalam sektor pertanian. Di sisi lain, cenderung terdapatpenyusustan produksi padi, jika pada tahun 2007 surplus beras mencapai 4,96 persen, lalu tahun 2008sekitar 5,4 persen, dan 2009 menjadi 6,7 persen, tahun lalu surplus hanya 1,17 persen. Lahan-lahanpertanian terus menyusut akibat pengalihan fungsi menjadi perumahan dan industri. Diperlukan 15 jutahektar lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan pada 2030. Krisis pangan mengancam jikakonversi lahan pertanian tak dicegah.Kata Kunci: Ketahanan pangan dan kesejahteraan petani
KEBIJAKAN BERBASIS ILMU PENGETAHUAN Mochamad Syawie; Setyo Sumarno
Sosio Informa Vol 1 No 1 (2015): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v1i1.92

Abstract

Kebijakan merupakan merupakan instrumen penting dalam membangun kepercayaan publik yang sesuai dengankebutuhan masyarakat. Namun demikian kekeliruan pilihan pendekatan dalam merumuskan dan mengembangkankebijakan justru dapat berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat pada pemerintah sebagai penanggungjawab kebijakan. Tulisan ini menggunakan metode analisis studi pustaka, dan bertujuan apakah dengan kebijakanyang berbasis ilmu pengetahuan cenderung akan lebih mengena dengan kebutuhan masyarakat dan dapatdipertanggungjawabkan. Pertanyaannya adalah sejauh mana pemerintah dan pemerintah daerah memiliki dasar ilmupengetahuan yang mendukung kebijakan. Adapun kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan ternyata cenderung lebihmengena dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu bagaimanapun ilmu pengetahuan meyakiniadanya keberan obyektif yang tidak bergantung pada perspektif dan otoritas subyektif.Kata kunci: kebijakan, ilmu pengetahuan, sosial.
PEMBANGUNAN YANG MENYEJAHTERAKAN MASYARAKAT INDONESIA: SEBUAH KAJIAN KONSEP Mochamad Syawie
Sosio Informa Vol 19 No 3 (2014): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v19i3.99

Abstract

Artikel pembangunan yang menyejahterakan masyarakat ini, mengulas perihal makna pembangunanyang menyebutkan bahwa pembangunan belum bisa dikatakan berhasil bila kemiskinan, pengangguran,dan ketimpangan menjadi lebih buruk. Dengan perkataan lain, pembangunan mengakomodasi pentingnyamartabat manusia dan kesejahteraan masyarakat luas sebagai tujuan pokok pembangunan. Artikel inimenggunakan metode studi pustaka. Berdasarkan kajian literatur terungkap bahwa makna konseppembangunandapat mengurangi kemiskinan,menekan ketimpangan dan mengurangi pengangguranboleh dikatakan memiliki hubungan dengan negara kesejahteraan. Negara dikatakan masyarakatnya akansejahtera bila memenuhi empat kriteria pokok yaitu: komitmen negara dalam dalam menciptakan lapanganpekerjaan, adanaya jaminan asuransi sosial dan pendidikan yang berkualitas, dan kebijakan sosial sebagaiupaya retribusi kekayaan.Kata kunci: pembangunan, kesejahteraan sosial, kemiskinan.
PEMBANGUNAN KEMANDIRIAN DESA MELALUI KONSEP PEMBERDAYAAN: SUATU KAJIAN DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI Ayu Diah Amalia; Mochamad Syawie
Sosio Informa Vol 1 No 2 (2015): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v1i2.146

Abstract

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atas dasar tersebut desa diberikan kewenanganuntuk mengatur wilayahnya sendiri. Jumlah Desa di Indonesia cukup banyak, yang diikuti oleh berbagaikompleksitas, masalah dan kendala yang ada di dalamnya. Kondisi ini semakin menambah beban desa yangsudah demikian berat sehingga cenderung semakin sulit untuk mandiri. Artikel ini bertujuan menggambarkanbagaimana mewujudkan kemandirian desa dari sudut pandang sosiologis dengan menggunakan studiliterature dan kajian konsep terhadap masalah tersebut. Kemandirian desa dapat diwujudkan dengan strategipemberdayaan masyarakat desa, output kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah ekspansi asset dankapabilitas warga masyarakat (terutama kelompok miskin) agar mampu meningkatkan kualitas hidup yanglebih baik bagi seluruh warga masyarakat melalui kegiatan-kegiatan swadaya dengan tujuan agar dengankekuatan atau keberdayaan atau kemampuannya itu yang bersangkutan dapat meningkatkan kesejahteraanatau mampu hidup secara mandiri.Kata Kunci: desa, kemandirian, pemberdayaan
KEMISKINAN DAN PEMBANGUNAN MANUSIA Bambang Pudjianto; Mochamad Syawie
Sosio Informa Vol 1 No 3 (2015): Sosio Informa Vol.1.edisi 3 tahun 2015
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v1i3.167

Abstract

Untuk menigkatkan kapasitas dan kopetensi ini, manusia perlu meningkatkan pendidikan dan kesehatan. Tujuanartikel ini ingin melihat bahwa bahwa ada kecenderungan pembangunan kualitas manusia berkorelasi dengan kondisikemiskinan penduduk, artinya kualitas menusia akan mudah dicapai apabilia penduduknya sudah terentas darikemiskinan. Dilihat dari data, kemiskinan makin sulit diturunkan karena garis kemiskinan juga bergerak. Ketikapertumbuhan konsumsi masyarakat tidak bisa mengejar pertumbuhan angka kemiskinan, sudah pasti dia tidakbisa melewati garis kemiskinan. Pertanyaanya yang muncul apakah dalam kondisi penduduk yang masih miskinpembangunan manusia yang berkualitas bisa terealisasi. Komitmen untuk meningkatkan pembangunan manusiaperlu disertai dengan upaya menurunkan angka kemiskinan. Perlu terus diupayakan membantu dan memberdayakanmasyarakat miskin. Kajian artikel ini menggunakan metode studi pustaka sebagai cara untuk melakukan analisasehingga diperoleh hasil yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Kata kunci: kemiskinan, pembangunan manusia.