Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Sastra Berbasis Al Bayani Untuk Siswa Kelas XI SMA Mira Salviani; Mulyanto Widodo; Siti Samhati
J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 Apr (2018): J-Simbol: Jurnal Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.992 KB)

Abstract

The aim of this research is to develop literary teaching materials based on the Al Bayani model and test their feasibility in learning short stories in high senior schools. This research uses development through the Borg and Gall model. The procedures in this research are (1) preliminary research, (2) development of teaching materials, and (3) teaching materials or the products. The data sources in field trials were carried out in three schools, SMAS Tamansiswa, SMAN 17 and SMAN 9 Bandarlampung. Data analysis techniques are carried out by transferring quantitative and qualitative data. Quantitative data was qualitative data to obtain a  data description and conclusions. The results of this research can converted in to  "Al Bayani Model Based Literature Learning Module" was declared appropriate for use by students. The feasibility of the results of the trials average of 94.76% with the following: the answers by the teacher 96.18% and students (93.34%).Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar sastra berbasis model Al Bayani dan menguji kelayakannya dalam pembelajaran cerpen di kelas IX SMA. Penelitian ini bersifat pengembangan melalui model Borg and Gall. Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah (1) penelitian pendahuluan, (2) pengembangan bahan ajar, dan (3) produk atau hasil bahan ajar. Sumber data pada uji coba lapangan dilakukan di tiga sekolah, yakni SMAS Tamansiswa, SMA Negeri 17, dan SMA Negeri 9 Bandarlampung. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikonversi ke data kualitatif untuk mendapatkan deskripsi data dan simpulan. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa “Modul Pembelajaran Sastra Berbasis Model Al Bayani” dinyatakan layak digunakan oleh siswa SMA. Kelayakan hasil uji coba, baik uji coba terbatas maupun uji coba luas didapat rerata 94,76% dengan rincian: penilaian oleh guru sebesar 96,18% dan siswa sebesar (93,34%). Kata kunci: pengembangan, modul, Al Bayani.     
PEMAHAMAN STRUKTUR CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS VII SMP DWI WARNA PANJANG Mira Salviani; Muhammad Fuad; Edi Suyanto
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 3, No 5 (2015)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.025 KB)

Abstract

The aim of the research was to describe the level of students' comprehension toward short story in the second grade students of SMP Dwi Warna Panjang, Bandar Lampung at the academic year of 2014/2015. This research used descriptive qualitative method. This research showed that the level of comprehension of students in general considered sufficient, it showed that students' had comprehend sufficiently about structure of short story. In particular, it could be explained that (1) eight students were catagorized as heigh, the students' already comprehen the structure of the short story, (2) seven students catagorized as enough, the students' comprehend the had already structure of the short story, and (3) ten students catagorized as low, the students' did not comprehend the structure of the short story.Tujuan penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman siswa terhadap struktur cerita pendek di SMP Dwi Warna Panjang, Bandar Lampung kelas VII tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tingkat pemahaman siswa secara umum dikategorikan cukup, yaitu menunjukkan siswa cukup memahami struktur cerita pendek. Secara khusus dapat dirinci (1) delapan siswa dikategorikan tinggi, yaitu siswa sudah memahami struktur cerita pendek; (2) tujuh siswa dikategorikan cukup, yaitu siswa cukup memahami struktur cerita pendek; dan (3) sepuluh siswa dikategorikan rendah, yaitu siswa tidak memahami struktur cerita pendek. Kata kunci: pemahaman, struktur cerpen, tingkat pemahaman.