Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBERDAYAAN SOCIAL SUPPORT GROUP DALAM ADAPTASI NORMALISASI PADA ORANGTUA DENGAN ANAK KANKER DI KABUPATEN PANGANDARAN Ikeu Nurhidayah; Sri Hendrawati; Titin Sutini
Dharmakarya Vol 6, No 3 (2017): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.901 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i3.14881

Abstract

Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan kronis pada anak yang semakin meningkat, termasuk di Kabupaten Pangandaran. Kanker anak memerlukan proses pengobatan yang panjang, yang akan berdampak bukan hanya pada anak, namun juga pada orangtua dan keluarga. Keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami sakit kanker akan mengalami berbagai perubahan yang dipandang sebagai situasi krisis yang dapat mengganggu keseimbangan kehidupan keluarga. Fokus grup diskusi dengan Yayasan Kanker Indonesia Cabang Pangandaran menunjukkan bahwa stres yang sangat luar biasa dirasakan semua orangtua pada saat mendapati kabar bahwa anaknya mengalami penyakit yang membutuhkan pengobatan sepanjang waktu, dan mengganggu keseimbangan keluarga, baik dari segi fisik, psikologis, sosial, spiritual, dan ekonomi. Orangtua harus dapat melakukan berbagai penyesuaian serta membantu anak untuk beradaptasi dengan penyakitnya. Normalisasi merupakan suatu proses dimana keluarga mencoba untuk menormalkan kehidupan sehari-hari walaupun memiliki anak dengan penyakit kronis, melalui proses adaptasi. Proses normalisasi keluarga dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah dukungan melalui social support group yang bisa didapatkan oleh keluarga dari tenaga profesional dan kader kesehatan. Kader kesehatan merupakan relawan (volunteer) yang dipilih oleh masyarakat sebagai individu yang dipercaya untuk mendukung pencapaian kesehatan di wilayah setempat. Kader kesehatan merupakan individu yang diharapkan sebagai sumber dukungan bagi keluarga dengan kanker karena merupakan orang terdekat di lingkungan keluarga. Kegiatan ini berupa pemberdayaan kader kesehatan dalam adaptasi dan normalisasi keluarga dengan kanker di Kecamatan Pangandaran. Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah kader kesehatan di Kecamatan Pangandaran sejumlah 41 orang. Luaran kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor kader kesehatan dalam memberikan dukungan keluarga dengan kanker untuk melakukan adaptasi dan proses normalisasi. Metode kegiatan ini dilakukan dengan ceramah, simulasi, small group discussion dan praktikum. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan kader sebelum dilakukan kegiatan pemberdayaan adalah 74,46 (SD: 0,46), dan rata-rata skor pengetahuan setelah dilakukan kegiatan adalah 97,6 (SD: 0,21), dengan rata-rata peningkatan skor 20,92 (SD: 0,45), dan kemampuan psikomotor peserta 100% dalam kategori baik. Hasil kegiatan ini merekomendasikan puskesmas untuk melanjutkan pemberdayaan kader kesehatan dalam pembinaan kesehatan keluarga termasuk keluarga dengan kanker di Kabupaten Pangandaran. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG CARA PERAWATAN HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN STRESS DI DESA CIGANJENG DAN KARANGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN Titin Sutini; Etika Emaliyawati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dr. Hans Selye membagi respon terhadap stress dalam tiga tingkatan yaitu alarm (alarm), perlawanan (resitance) dan peredaan (exhaustation), Ada beberapa penyakit yang dimulai dari stress, seperti hipertensi. Hipertensi di desa Ciganjeng dan Karangsari, angka kejadian hipertensinya cukup tinggi, untuk dikarangsari ada sekitar 43orang, di ciganjeng ada sekitar 54orang, data didapat dari bidan desa ciganjeng dan karangsari. Menurut petugas kesehatan di kedua desa tersebut baru ada penanganan dalam bentuk pemberian obat hipertensi saja, itupun tidak semua pasien berobat rutin. kami menganggap perlu melakukan pemberdayaan masyarakat tentang cara perawatan hipertensi dengan manajemen stress di desa ciganjeng dan karangsari kecamatan Padaherang kabupaten Pangandaran.   Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif serta analisa data dilakukan dengan mencari nilai rata-rata pada data pre-test dan post-test. Tehnik sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu sampel yang terkumpul adalah 59 untuk desa Ciganjeng dan 51 untuk Desa Karangsari. Kuesioner yang digunakan adalah 10 item pertanyaan pilihan tunggal. Intervensi yang dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat desa Karang sari dan Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang adalah dengan cara melakukan penyuluhan tentang managemen stress dan juga hipertensi, karena sesuai dengan teori yang akan diambil adalah theory self care, yaitu dengan mamandirikan masyarakat dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya. terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat desa Ciganjeng tentang masalah psikososial dan hipertensi.   Hasil: Perubahan penilaian pengetahuan pre dan post lebih dari 100% peningkatannya, hal ini membuktikan bahwa masyarakat desa Ciganjeng memiliki kemampuan untuk dibina dalam membuat desa siaga, sehingga masyarakat desa Ciganjeng akan menjadi masyarakat atau desa siaga.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TENTANG CARA PERAWATAN HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN STRESS DI DESA CIGANJENG DAN KARANGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN Titin Sutini; Etika Emaliyawati
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 5 No. 1 (2018): Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Dr. Hans Selye membagi respon terhadap stress dalam tiga tingkatan yaitu alarm (alarm), perlawanan (resitance) dan peredaan (exhaustation), Ada beberapa penyakit yang dimulai dari stress, seperti hipertensi. Hipertensi di desa Ciganjeng dan Karangsari, angka kejadian hipertensinya cukup tinggi, untuk dikarangsari ada sekitar 43orang, di ciganjeng ada sekitar 54orang, data didapat dari bidan desa ciganjeng dan karangsari. Menurut petugas kesehatan di kedua desa tersebut baru ada penanganan dalam bentuk pemberian obat hipertensi saja, itupun tidak semua pasien berobat rutin. kami menganggap perlu melakukan pemberdayaan masyarakat tentang cara perawatan hipertensi dengan manajemen stress di desa ciganjeng dan karangsari kecamatan Padaherang kabupaten Pangandaran. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif serta analisa data dilakukan dengan mencari nilai rata-rata pada data pre-test dan post-test. Tehnik sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu sampel yang terkumpul adalah 59 untuk desa Ciganjeng dan 51 untuk Desa Karangsari. Kuesioner yang digunakan adalah 10 item pertanyaan pilihan tunggal. Intervensi yang dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat desa Karang sari dan Desa Ciganjeng Kecamatan Padaherang adalah dengan cara melakukan penyuluhan tentang managemen stress dan juga hipertensi, karena sesuai dengan teori yang akan diambil adalah theory self care, yaitu dengan mamandirikan masyarakat dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya. terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat desa Ciganjeng tentang masalah psikososial dan hipertensi. Hasil: Perubahan penilaian pengetahuan pre dan post lebih dari 100% peningkatannya, hal ini membuktikan bahwa masyarakat desa Ciganjeng memiliki kemampuan untuk dibina dalam membuat desa siaga, sehingga masyarakat desa Ciganjeng akan menjadi masyarakat atau desa siaga