Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTEGRASI HUKUM PAJAK DAN ZAKAT DI INDONESIA Telaah terhadap Pemikiran Masdar Farid Mas’udi Zusiana Elly Triantini
Al-Ahkam Volume 23, Nomor 2, Oktober, 2013
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.722 KB) | DOI: 10.21580/ahkam.2013.23.2.22

Abstract

Masdar Farid Mas'udi is famous as an eclectic scholar who produces Islamic thought (ijtihad), which is becomes a subject of conversation among thinkers of Islam in Indonesia. The discourse of zakat and tax integration actually is not something new, but substantially, his thoughts can be used as a consideration of zakat and tax policies in Indonesia, and even become enlightened understanding of Islamic substance in Indonesia. His thoughts on integration of zakat and tax caused controversy and quite diverse questions. This even seems “strange” because he wanted to unite two things that are different substantially and usefulness. However, if we understand his thought more comprehensively both its content and his method of ijtihad, it would seem that his real thinking about tax and zakat unification substantially, can be a problem solution of zakat and tax implementation for Muslims in Indonesia. This paper will present ideas, methods and the formulations of zakat and tax’s concept of Masdar Farid Mas'udi.
REINTERPRETASI TRADISI MERARIQ (KAWIN LARI) SEBAGAI RESOLUSI KONFLIK ADAT (STUDI PEMIKIRAN TOKOH AGAMA DAN TOKOH ADAT DI NTB) Zusiana Elly Triantini; Fatma Amilia; Samsudin Samsudin
istinbath Vol 16 No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.87 KB) | DOI: 10.20414/ijhi.v16i2.15

Abstract

Abstrak Tulisan ini hendak megungkap tentang berbagai konflik yang lahir dari proses tradisi merariq di Lombok Nusa Tenggara Barat. Dimulai dari menjabarkan proses atau tahapan tradisi merariq, dan menariknya atau mengkaitkannya dengan sistem sosial masyarakat Sasak dan kemudian melihat beberapa konflik yang lahir dari tradisi tersebut. dalam proses penyusunannya tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dengan tokoh adat dan tokoh agama (Islam) di Lombok serta mengumpulkan data lain dengan observasi. Pandangan tokoh agama dan tokoh adat terhadap konflik yang lahir tersebutlah yang akan menjadi kacamata untuk melihat peluang reinterpretasi terhadap tradisi menariq ini. Interpretasi tersebut kemudian dikaji menggunakan kerangka maqasid asy syariah dan resolusi konflik sebagai sebuah tawaran akademik. Abstract This paper explores various conflicts arising from the traditional marital elopement (merariq) in Lombok, West Nusa Tenggara. This qualitative research collects the data through observation and interviews with community and religious leaders. The discussion starts with the explanation of the procedure of traditional marital elopement and then looks at its social system that causes conflict in it. The community and religious leaders’ views are thus used as an analytical tool to perceive such conflicts. Their reinterpretation of merariq is important to present because they are leaders in their respective community. The theory of maqashid al-syariah is finally used to examine such reinterpretation to find and offer a new academic solution to the conflicts
Meta Konsep Kekuasaan dan Demokrasi Dalam Kajian Teori Politik Zusiana Elly Triantini
Politea : Jurnal Politik Islam Vol. 2 No. 2 (2019): Wacana Baru Politik Islam dalam Konteks Keindonesiaan dan Global
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.485 KB) | DOI: 10.20414/politea.v2i2.1478

Abstract

Tulisan ini akan mengupas tentang bagaimana konsep kekuasaan dikaji oleh para pemikir seperti; Foucault, Mills, Duhl, namun juga tidak kalah menarik tulisan ini ingin menyajikan sedikit perbandingan dengan pemikiran politik Islam Ibnu Kholdun dan AL Mawardi yang juga mendeskripsikan konsep politik dan power dengan rujukan term teologis. Menjadi penting memahami konsep kekuasaan dari dua belahan peradaban dunia tersebut, apalagi dalam konteks melihat politik di Indonesia. Mengapa demikian? Karena Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim, meskipun bukan negara Islam namun pemikiran Islam banyak di konsumsi oleh masyarakat maupun politisi di Indonesia. Sehingga menghadirkan dua wajah peradaban yang melahirkan pemikiran tentang kekuasaan dan demokrasi menjadi penting untuk diketengahkan.