Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

“Turun” as Participatory Budgeting Practices based on Siri' Na Pesse at the Death Ceremony in Baebunta, North Luwu Regency, Indonesia Andi Mattingaragau Tenrigau; Herawati Dahlan; Nur Aida
Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi Vol 8 No 1 (2021): June
Publisher : Management Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/minds.v8i1.20288

Abstract

This study aims to determine participatory budgets of siri’ na pesse in “turun” tradition of death events in Baebunta, Luwu Utara Regency. The study uses an interpretive paradigm with a methodological and ethnographic study of siri’ na pesse. The results show that "turun" is as a participation form of to maega (society) in mobilizing a budget based on a sense of pesse (empathy) and siri’ (shame). The budget mobilization process consists of three parts, namely planning, determining sources, and budget allocation. The first part begins with an internal meeting of the bereaved and relative families; secondly, determining the almost-equally-divided source of the budget; thirdly, the budget allocation to finance the funeral procession and the night of takziah (condolence). The ativities properly shows the upright siri’ (self-esteem) for the bereaved family.
PENGANGGARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL: STUDI SIRI’ NA PESSE METODOLOGI PADA PROGRAM DESA MENGEPUNG KOTA DI KABUPATEN LUWU TIMUR Andi Mattingaragau; Herawati Dahlan; Nur Aida; Budiarti Putri Uleng
Jurnal Administrasi Publik Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Administrasi Publik Puslatbang KMP LAN
Publisher : Pusat Pengembangan dan Pelatihan dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.376 KB) | DOI: 10.52316/jap.v16i2.47

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penganggaran berbasis siri’ na pesse pada program Desa Mengepung Kota di Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini merpakan positivistic dengan pendekatan dan alat analisis adalah siri’ na pesse metodologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penganggaran berbasis siri’ na pesse pada Program Desa Mengepung Kota dibangun atas lima aspek. Pertama: toleransi kebatinan siri’ na pesse. Motivasi dalam penyusunan anggaran didasarkan atas reaksi positif rasa pesse (empati) aktor/pemerintah atas keterbatasan infrastruktur yang dirasakan masyarakat desa; Kedua, nilai-nilai siri’ na pesse. Dalam penyusunan anggaran dilandasi dengan nilai tongeng (kebenaran), lempu’ (kejujuran), getteng (ketegasan), dan adele’ (keadilan); Ketiga, kinerja anggaran. Anggaran yang disusun terdistribusi ke desa-desa guna membiayai pembangunan insfrastruktur atau sarana publik yang urgen dibutuhkan masyarakat desa seperti: jalan, jembatan, drainase, irigasi, sarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas publik lainnya. Keempat, kesejahteraan. Pembangunan infrastruktur telah dimanfaatkan masyarakat desa sehingga mereka merasa lebih sejahtera karena kebutuhan publiknya telah terpenuhi; Kelima,harkat dan martabat. Apresiasi yang diterima masyarakat desa lahir karena merasakan kesejahteraan dan taraf hidup yang lebih baik. Masyarakat merasakan jika harkat martabatnya terlahir kembali dan siri’nya dapat ditegakkan.
MAKNA LABA BERBASIS NOL DALAM RESTORASI KAUM DUAFA Andi Mattingaragau Tenrigau; Nur Aida; Wawan Darmawan; Herawati Dahlan
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 14, No 3 (2023): Jurnal Akuntansi Multiparadigma (Desember 2023 - April 2024)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jamal.2023.14.3.42

Abstract

Abstrak – Makna Laba Berbasis Nol dalam Restorasi Kaum Duafa  Tujuan Utama – Penelitian ini bertujuan mengungkap makna laba berbasis nol melalui restorasi kaum duafa.Metode – Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Informan penelitian ini adalah pemberi dan penerima manfaat lembaga sedekah.Temuan Utama - Laba berbasis nol dimaknai dalam dua prinsip, yaitu operasional dan spiritual. Secara operasional, laba dimaknai sebagai laba sosial dan layanan terbaik terhadap kaum duafa. Adapun secara spiritual, laba dimaknai sebagai ibadah kepada Allah SWT untuk beramal.Implikasi Teori dan Kebijakan – Temuan relevan dengan model zero-based budgeting dan  shariah enterprise theory. Relevansi ini terjadi karena layanan duafa dimulai dari modal dan laba berbasis nol serta sumber amanah sebagai tanggung jawab sosial dari dari Allah.Kebaruan Penelitian – Penelitian ini menekankan implementasi model laba berbasis nol pada organisasi sosial nirlaba. Abstract - Zero-based Profit Meaning in the Restoration of the Poor  Main Purpose - This research aims to uncover the meaning of zero-based profit by restoring people experiencing poverty.Method - This research uses a case study method. The informants of this research are givers and beneficiaries of alms organization.Main Findings - Zero-based profit is interpreted in two principles: operationally and spiritually. Operationally, profit is interpreted as social profit and the best service to people experiencing poverty. Spiritually, profit is interpreted as an act of worship to Allah SWT for charity.Theory and Practical Implications - The findings are relevant to the zero-based budgeting model and shariah enterprise theory. This relevance occurs because “duafa” services start from zero-based capital and profit and are a source of trust as a social responsibility from Allah. Novelty - This research emphasizes implementing the zero-based profit model in non-profit social organization.