Husni Husni
Bagian Patologi Klinik FK Unand/RSUP Dr. M Djamil, Padang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Profil Lipid pada Daerah Terpapar dan Tidak Terpapar Emisi PT Semen Padang Yoshie Anto Chicamy; Rismawati Yaswir; Husni Husni
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 2 (2019): Online Juni 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i2.1017

Abstract

Industri semen menghasilkan polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan. Polutan seperti Particulate Matter (PM) dapat memengaruhi metabolisme lipid melalui mekanisme stres oksidatif, disfungsi endotel, dan inflamasi sehingga meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol low density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan penurunan kolesterol high density lipoprotein (HDL). Tujuan penelitian ini adalah membandingkan profil lipid penduduk daerah terpapar dengan tidak terpapar emisi debu pabrik PT. Semen Padang. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan rancangan potong lintang terhadap profil lipid masyarakat yang tinggal di daerah terpapar dan daerah tidak terpapar emisi debu pabrik, mulai bulan Juni 2015 sampai September 2016. Analisis statistik menggunakan uji t terhadap data berdistribusi normal, dan uji Mann- Whitney terhadap data berdistribusi tidak normal. Bermakna secara statistik apabila nilai p < 0,05. Sampel penelitian sebanyak 96 orang pada daerah tepapar dan 93 orang pada daerah tidak terpapar. Rerata profil lipid pada daerah terpapar: kadar kolesterol total 177,7 ± 40,1, mg/dL, kolesterol LDL 107,9 ± 34,3 mg/dL, kolesterol HDL 50,7 ± 11,3 mg/dL dan trigliserida 95,9 ± 42,6mg/dL. Pada daerah tidak terpapar: kadar kolesterol total 187,7 ± 46,4, mg/dL, kolesterol LDL 118,5 ± 39,6 mg/dL, kolesterol HDL 48,7 ± 9,9 mg/dL dan trigliserida 100,9 ± 55,8 mg/dL. Profil lipid kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p>0,05). Tidak berbeda kadar profil lipid daerah terpapar dengan daerah tidak terpapar.
Gambaran Morfologi Eritrosit Packed Red Cell Berdasarkan Waktu Penyimpanan Di Bank Darah RSUP Dr. M. Djamil Padang Risma Isti; Zelly Dia Rofinda; Husni Husni
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 2
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.819

Abstract

Packed red cell (PRC) merupakan komponen darah terbanyak yang digunakan dalam transfusi dan dapat disimpan sekitar tiga puluh lima hingga empat puluh dua hari di bank darah. Penyimpanan PRC mengakibatkan jejas penyimpanan, yaitu perubahan morfologi eritrosit, deformabilitas, fragilitas osmotik, kemampuan untuk agregasi, dan viskositas intraseluler. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran morfologi eritrosit PRC berdasarkan waktu penyimpanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang pada tujuh sampel PRC. Tiap sampel diperiksa pada hari penyimpanan ke nol, tujuh, empat belas, dua puluh satu, dan dua puluh delapan. Penelitian dilaksanakan mulai September 2016 hingga Agustus 2017. Pemeriksaan morfologi eritrosit dilihat dari sediaan hapus darah tepi dengan menghitung bentuk eritrosit abnormal per 1.000 eritrosit. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian ini dilakukan pada tujuh sampel PRC yang berasal dari tujuh donor, terdiri dari enam donor laki-laki (85,7%) dan satu orang donor perempuan (14,3%). Rerata umur pendonor ialah 29 (5) tahun. Rerata kadar Hb pendonor ialah 14,5 (1,2) g/dL. Rerata kadar Hb sampel ialah 21,2 (2,5) gr/dL.Perubahan bentuk diskoid menjadi bentuk sfero-ekinosit didapatkan pada seluruh sampel penelitian. Perubahan bentuk eritrosit semakin meningkat seiring dengan waktu penyimpanan. Penyimpanan eritrosit mengakibatkan adanya perubahan morfologi eritrosit, yaitu perubahan bentuk eritrosit normal dari diskoid menjadi sfero-ekinosit. Penelitian lain diperlukan untuk mengetahui perubahan morfologi eritrosit dengan waktu penyimpanan berbeda lainnya dan adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui korelasi antara parameter eritrosit dengan jejas penyimpanan.
Karakteristik Pasien Transfusi Darah dengan Inkompatibilitas Crossmatch di UTD RSUP DR. M. Djamil Padang Desta Purwati; Zelly Dia Rofinda; Husni Husni
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 9, No 3 (2020): Online September 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v9i3.1328

Abstract

Transfusi adalah pelayanan  kesehatan  yang bagaikan pisau bermata dua. Disatu sisi terkadang merupakan satu-satunya cara penyelamatan pasien, tetapi disisi lain transfusi juga berisiko fatal. Transfusi yang aman dapat diperoleh dengan melakukan uji kompatibilitas diantaranya crossmatch. Inkompatibilitas pada crossmatch dipengaruhi banyak faktor. Tujuan: Menyajikan data karakteristik pasien transfusi darah dengan inkompatibilitas crossmatch di UTD RSUP DR.M.Djamil Padang Periode Juli-Desember 2018. Metode: Penelitian ini adalah  penelitian deskriptif.  Hasil pemeriksaan dengan inkompatibilitas crossmatch  dikumpulkan dan dilihat karakteristik pasien berupa jenis kelamin, umur,, golongan darah, diagnosis, tipe inkompatibilitas dan riwayat transfusi. Hasil: Inkompatibilitas terbanyak didapatkan pada perempuan (61,6%), usia >50 tahun (54,36%), golongan darah A(37,86%), diagnosis infeksi (26,21%), tipe inkompatibilitas minor (87,3%) dan dengan riwayat transfusi berulang  (58,25%). Simpulan: Inkompatibilitas crossmatch tidak dipengaruhi jenis kelamin tetapi dipengaruhi riwayat transfusi sebelumnya.Kata kunci: inkompatibilitas crossmatch, karakteristik pasien, transfusi darah
Gambaran Hematologic Scoring System pada Tersangka Sepsis Neonatorum Nur Izzati; Hanifah Maani; Husni Husni
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 3
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.850

Abstract

Sepsis neonatorum merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas neonatus di negara berkembang. Baku emasnya adalah kultur darah, namun sulit dilakukan. Pemeriksaan hematologi sederhana diperlukan untuk membantu klinisi menegakkan diagnosis sepsis neonatorum. Hematologic Scoring System (HSS) memiliki keunggulan terutama kemudahan dan kemurahannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran HSS pada tersangka sepsis neonatorum. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan potong lintang pada 34 pasien dengan diagnosis tersangka sepsis neonatorum awitan dini. Penelitian dilaksanakan mulai Desember 2015 hingga September 2016. Masing-masing parameter dalam skor HSS diperoleh dari pemeriksaan dengan alat hematologi otomatis dan sediaan hapus darah tepi. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tersangka sepsis neonatorum lebih banyak bayi laki-laki (58,8%), bayi berat badan lahir rendah (61,8%), dan bayi kurang bulan (64,7%). Sebanyak 14 pasien (41,2%) memiliki skor HSS <2 (bukan sepsis), 11 pasien (32,3%) dengan skor 3–4 (diduga sepsis), dan 9 pasien (26,5%) dengan skor >5 (sepsis). Skor terbanyak diperoleh dari peningkatan jumlah PMN dan penurunan jumlah trombosit, yaitu masing-masing 64,7% dan 50%. Pada skor HSS <2 tidak ditemukan peningkatan jumlah PMN imatur serta perubahan degeneratif sitoplasma PMN, sedangkan peningkatan jumlah PMN imatur dan rasio I:T  ditemukan pada seluruh sampel dengan skor HSS >5. Sebagian besar pasien tersangka sepsis neonatorum memiliki skor HSS <2. Skor terbanyak diperoleh dari peningkatan jumlah PMN dan penurunan jumlah trombosit. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membandingkan HSS dengan baku emas atau penanda sepsis lainnya.