Nita Afriani
Bagian Histologi FK Unand

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Telur Cacing Soil Transmitted Helminths pada Sayuran Selada (Lactuca Sativa) yang Dijual oleh Pedagang Makanan di Sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Padang Nashiha Alsakina; Adrial Adrial; Nita Afriani
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i3.879

Abstract

Soil Transmitted Helminthiasis atau penyakit kecacingan adalah istilah yang merujuk kepada sekelompok penyakit akibat infeksi cacing Soil Transmitted Helminths (STH). Manusia dapat terinfeksi apabila tertelan telur STH yang infektif. Jalur masuk telur STH salah satunya melalui sayur selada (Lactuca sativa) yang dimakan mentah. Sayur selada (Lactuca sativa) ditanam pada tanah yang lembab, gembur dan diberi pupuk kandang bahkan disiram dengan air septic tank dan air limbah ternak agar dapat tumbuh optimal. Proses ini memungkinkkan kontaminasi telur STH pada sayuran selada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi telur STH pada sayuran selada (Lactuca sativa) yang dijual oleh pedagang makanan di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif dengan teknik pemeriksaan sedimentasi. Sampel diambil dari seluruh pedagang makanan yang menjual selada di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali pengambilan selama tiga minggu. Hasil pemeriksaan sampel selada dinyatakan positif sebanyak 38, 1%, dengan kontaminasi terbanyak disebabkan oleh telur Ascaris sp 34, 1% lalu telur Trichuris sp dan cacing tambang masing-masing 1,58 %. Simpulan penelitian ini adalah terdapat kontaminasi telur STH pada sayuran selada yang dijual oleh pedagang makanan di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Padang.
Pengaruh Jus Seledri (Apium graveolens L.) terhadap Gambaran Mikroskopis Hepar Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Diet Hiperkolesterol Andina Dwinanda; Nita Afriani; Hardisman Hardisman
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 1 (2019): Online Maret 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i1.972

Abstract

Kadar kolesterol berlebihan dalam tubuh akan mengakibatkan penumpukan lemak di hepar. Salah satu alternatif obat tradisional yang dapat menurunkan kadar kolesterol adalah tanaman seledri. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa fraksi air herba seledri dapat menurunkan kadar kolesterol total pada keadaan hiperkolesterol. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh pemberian jus seledri terhadap gambaran mikroskopis hepar yang diinduksi diet hiperkolesterol pada tikus percobaan. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain post test control group. Sampel berjumlah 25 ekor tikus yang terdiri atas 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2 dan perlakuan 3. Masing-masing perlakuan diberikan diet hiperkolesterol yang dibuat dari minyak babi sebanyak 2 gram dan kuning telur puyuh rebus 1 gram selama 14 hari. Selanjutnya diberikan jus seledri dengan dosis masing-masing kelompok perlakuan yaitu 0,72ml/200gBB; 1,44ml/200gBB; dan 2,16ml/200gBB yang diberikan dua kali sehari selama 14 hari berikutnya. Histopatologi hepar tikus diamati dengan menghitung jumlah sel yang mengalami perlemakan. Analisis data menggunakan uji one way Anova terhadap semua kelompok. Hasil analisis memperlihatkan terjadi perubahan jumlah sel berlemak yang bermakna secara statistik antara kelompok kontrol dengan ketiga kelompok perlakuan dengan nilai p<0,05. Simpulan penelitian ini adalah jus seledri dapat mengurangi perlemakan sel hepar akibat penumpukan lemak dengan dosis efektif yaitu 0,72ml/200gBB.
Hubungan Kadar Albumin Serum dengan Lama Rawatan Pasien Stroke Iskemik Akut Annisa Hidayati Priyono; Hendra Permana; Nita Afriani
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.737

Abstract

Kadar albumin serum yang rendah pada penderita stroke iskemik akut dikaitkan dengan perburukan status fungsional, yang mungkin akan mempengaruhi lama rawatan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara albumin dan lama rawatan pada pasien stroke iskemik akut. Penelitian ini merupakan studi observasional menggunakan disain potong lintang (cross sectional). Subjek penelitian adalah pasien stroke iskemik akut yang dirawat di bangsal penyakit saraf RS. DR. M. Djamil Padang selama bulan Maret sampai September 2015 dengan onset kurang dari 24 jam yang memenuhi kriteria inklusi. Kadar albumin serum diukur dalam 24 jam pertama rawatan. Kadar albumin serum, derajat stroke, komplikasi dan faktor risiko merupakan variabel yang akan dianalisis dan lama rawatan. Hubungan antar variabel diuji dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil dianggap bermakna secara statistik apabila nilai p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50 subjek dievaluasi selama penelitian, usia rerata adalah 59 tahun (36-85 tahun), dan rerata kadar albumin serum adalah 3,86 mg/dL. Tidak terdapat hubungan antara kadar albumin serum dan dengan lama rawatan (p=0,715), serta faktor risiko dan lama rawatan (p=0,76), namun terdapat hubungan antara derajat stroke dan lama rawatan (p<0,001,OR=12,6), serta hubungan antara komplikasi dan lama rawatan (p<0,001,OR=17,6). Simpulan studi ini adalah tidak terdapat hubungan antara kadar albumin serum dan faktor risiko terhadap lama rawatan, namun terdapat hubungan signifikan antara derajat stroke dan komplikasi terhadap lama rawatan.