Eliza Anas
Bagian Biologi FK UNAND

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN ISOLAT KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) TERHADAP KADAR HORMON TESTOSTERON DAN JUMLAH SPERMATOZOA TIKUS Rattus Norvegicus JANTAN HIPERGLIKEMIA Ririn Marta Sari; Rauza Sukma Rita; Eliza Anas
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 3
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.851

Abstract

Hiperglikemia merupakan kondisi peningkatan gula darah sehingga menyebabkan stres oksidatif meningkat hal ini menyebabkan penurunan fungsi dari organ hipotalamus dan GnRh di hipofisis anterior akan sulit mensekresikan FSH dan LH sehingga terjadinya penurunan fungsi sistem endokrin reproduksi yaitu menurunya hormon testosteron dan jumlah spermatozoa. Mengetahui Pengaruh Pemberian Isolat Katekin Gambir Terhadap Kadar Hormon Testosteron dan Jumlah Spermatozoa Tikus Rattus Norvegicus Jantan Hiperglikemia. Metode Penelitian ini merupakan penelitian experimental, Pemberian Isolat Katekin Gambir, selanjutnya dilakukan pengambilan darah pada vena retro orbita tikus yang digunakan untuk pemeriksaan kadar hormon testosteron dalam serum, kadar testosteron  di analisis dengan tekhnik Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan Vas Deferrens tikus untuk pengambilan spermatozoa menghitung jumlah spermatozoa dengan analisa sperma. Didapat kaadar hormon testosteron pada kelompok  (KN) 1,1154 nmol/L, KP 0,8232 nmol/L, PI 2,9592 nmol/L, PII 1,4078 nmol/L, PIII 1,6334 nmol/L secara statistik terdapat perbedaan rerata hormon testosteron p (p<0,05). Rerata spermatozoa kelompok (KN) 430,0, KP 297,01, PI 452,0,PII 345,0, PIII 213,0 secara statistik terdapat perbedaan (p<0,05). Pemberian isolat katekin gambir (Uncaria gambir Roxb) dapat meningkatkan kadar hormon testosteron dan jumlah spermatozoa pada tikus rattus norvegicus jantan hiperglikemia.
Hubungan Sikap dan Pengetahuan Ibu Terhadap Kejadian Stunting pada Anak Baru Masuk Sekolah Dasar di Kecamanatan Nanggalo Edwin Danie Olsa; Delmi Sulastri; Eliza Anas
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.733

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan linear tubuh anak menjadi pendek atau sangat pendek yang didasarkan pada tinggi badan menurut umur dengan ambang batas (Z-score) < - 2 SD. Salah satu faktor penting kejadian stunting merupakan pola asuh. Peranan polah asuh dari ibu dapat ditentukan dari sikap dan pengetahuan ibu yang akan membentuk perilaku pola asuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang hubungan antara sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak baru masuk sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah studi cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 232 anak baru masuk sekolah dasar usia 6-7 tahun dan ibu di Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Subjek penelitian yang sudah menyetujui inform consent, akan mengisi kuesioner dan dilakukan pengukuran tinggi badan. Data akan dianalisis dengan menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini didapatkan angka kejadian stunting pada anak baru masuk sekolah dasar sebesar 16,8%, sebagian besar ibu memiliki tingkat sikap positif (55,2%) dan tingkat pengetahuan yang cukup (48 7%). Berdasarkan analisis bivariat antara sikap dan kejadian stunting diketahui nilai p <0,05 (p= 0,000), serta antara tingkat pengetahuan dan kejadian stunting diketahui nilai p <0,05 (p= 0,000). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap dan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada anak baru masuk sekolah dasar di Kecamatan Nanggalo Kota Padang.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2015 Sari Yunita M; Rina Gustia; Eliza Anas
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i1.779

Abstract

Skabies adalah penyakit kulit akibat infestasi tungau Sarcoptes scabiei var hominis. Pada tahun 2014, penyakit kulit infeksi menduduki peringkat ketiga dari sepuluh penyakit terbanyak di puskesmas yaitu 1.926 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor yang berhubungan dengan kejadian skabies di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang tahun 2015. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan desain case control dengan matching yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya pada dari Januari sampai November 2015. Sampel kasus yaitu penderita skabies yaitu 31 orang diambil dengan total sampling. Sampel kontrol yaitu tidak menderita skabies sebanyak 31 orang dengan perbandingan 1:1. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Mc.Nemar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antar personal hygiene (p=0,022, OR=5), kepadatan hunian kamar (p=0,002, OR=4,5), luas ventilasi kamar (p=0,035, OR=3,67) dengan kejadian skabies sedangkan ketersediaan air bersih (p=0,454, OR=1,5) dan status gizi (p=0,23, OR=1,83) tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian skabies. Tenaga kesehatan di puskesmas diharapakan dapat meningkatkan penyuluhan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian skabies.
HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN KONSUMSI OBAT ANTI RETRO VIRAL (ARV) PADA PASIEN HIV DENGAN KEJADIAN INFEKSI PROTOZOA USUS DI RSUP DR M DJAMIL PADANG Nisrina Harmi Sari; Selfi Renita Rusjdi; Eliza Anas
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i2.690

Abstract

HumanImunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) belum dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan dengan pengobatan Anti Retro Viral (ARV). Ketidak patuhan konsumsi ARV meningkatkan resiko infeksi protozoa usus pada pasien HIV/AIDS dengan CD 4 + T cell<200 sel/μl. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara tingkat kepatuhan konsumsi ARV dengan kejadian infeksi protozoa usus di RSUP Dr.M.Djamil Padang. Rancangan penelitian berupa studi potong lintang dengan metode consecutive-sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik VCT (Volunteer, Conseling and Theraphy) dan bangsal penyakit dalam RSUP Dr.M.Djamil Padang dari bulan Januari hingga April 2017. Sampel penelitian berjumlah 33 pasien HIV/AIDS yang didiagnosis oleh dokter. Hasil penelitian didapatkan umur rerata pasien HIV/AIDS adalah 34.87 tahun. Pasien laki-laki 66.67%, dan perempuan 33.33%. Tingkat kepatuhan konsumsi ARV rendah 48.48%, sedang 9.09%, dan tinggi 42.42%. Tingkat kepatuhan rendah 13 (39.4%) pasien yang positif terinfeksi protozoa usus dan 3 (9.1%) pasien tidak terinfeksi. Tingkat kepatuhan sedang 2 (6.1%) pasien yang positif terinfeksi dan 1 (3%) pasien tidak terinfeksi. Tingkat kepatuhan tinggi 2 (6.1%) pasien yang positif terinfeksi dan 12 (36.4%) pasien tidak terinfeksi. Berdasarkan uji statistik chi-square menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara tingkat kepatuhan konsumsi ARV dan kejadian infeksi protozoa usus di RSUP Dr M Djamil Padang (p=0.001). Simpulan penelitian adalah terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan konsumsi ARV dengan kejadian infeksi protozoa usus pada pasien HIV.