Kendala utama bagi perusahaan konstruksi baja ringan Inersia Construktion dewasa ini dalam usaha pengembangan produktivitas pekerjaan konstruksi, adalah belum adanya standar produktivitas untuk pengerjaan rangka atap baja ringan. Karena setiap perusahaan mempunyai karakter masing-masing/ ke kususan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengestiminasi biaya dan jadwal pelaksanaan kegiatan konstruksi. Perusahaan konstruksi baja ringan juga jarang melakukan pengukuran produktivitas aktual dilapangan hal ini disebabkan belum ada suatu cara pengukuran produktivitas yang murah, mudah fleksibel, dan cukup akurat. Penelitian ini menganalisis pengaruh upah yang diterima pekerja, pendidikan, kemampuan kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas pekerja struktur rangka atap baja ringan di Perumahan Green Hills Malang. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja rangka atap baja ringan pada proyek pembangunan yang sedang berlangsung, Pembangunan Perumahan di Green Hills dengan pekerja yang berjumlah 37 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, artinya sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi. Analisis data menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian dan analisa data menunjukkan bahwa upah yang diterima pekerja, pendidikan, kemampuan kerja serta disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pekerjaan struktur rangka atap baja ringan di Perumahan Green Hills Malang sebesar 42,4%, dan sisanya 57,6% dijelaskan oleh variable yang tidak dimasukkan dalam model. Guna meningkatkan produktivitas kerja, maka manajemen pelaksanaan proyek konstruksi perlu memperhatikan upah yang harus dibayarkan kepada pekerja, hal ini karena dengan upah mampu membangkitkan semangat kerja, selain itu perlu adanya peraturan yang tegas guna meningkatkan kedisiplinan para pekerja.