This Author published in this journals
All Journal AGRISE
Syafrial Darmansyah
Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Nilai Tambah Agroindustri Belimbing Manis (Averrhoa Carambola L.) Dan Optimalisasi Output Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Syafrial Darmansyah; Fenny Kusumawardani
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kotamadya Blitar memiliki potensi dalam pengembangan agroindustri olahan belimbing manis. Penelitian ini dilaksanakan di UD Cemara Sari yang mengolah buah belimbing menjadi berbagai macam produk olahan. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja). Penelitian ini bertujuan untuk Menghitung besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh agroindustri olahan belimbing UD Cemara Sari dan menganalisis kombinasi output optimal agroindustri olahan belimbing UD Cemara Sari dengan keterbatasan input yang tersedia.  Metode analisis yang digunakan adalah nilai tambah metode Hayami dan program linear (linear programming). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah per kilogram belimbing manis yang diperoleh adalah sirup Rp 15.150, sari Rp 3.031, dodol pak kecil Rp 13.782, dodol pak besar Rp 11.932, dan manisan Rp 3.693. Adapun rata-rata belimbing manis yang diolah per bulan untuk sirup sebanyak 30 kg, sari 120 kg, dodol pak kecil 20 kg, dodol pak besar 100 kg, dan manisan 45 kg.  Analisis program linier menunjukkan bahwa keuntungan maksimal dapat diperoleh dengan kombinasi produk olahan yang berbeda dengan kombinasi produk yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, produk yang harus ditingkat jumlah produksinya adalah sari belimbing dan dodol belimbing kemasan kecil. Untuk sirup belimbing dan manisan belimbing harus diturunkan jumlah produksinya. Sedangkan untuk dodol kemasan besar disarankan untuk tidak dibuat dan dialihkan kepada dodol kemasan kecil.   Kata kunci: Nilai Tambah, Belimbing, Optimalisasi Output
Dampak Program Perluasan Areal Kelapa Sawit Terhadap Pasar Kelapa Sawit Indonesia Syafrial Darmansyah; Hery Toiba; Ajeng Oktarifka
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 8, No 2 (2008)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.707 KB)

Abstract

Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan perkebunan Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan usaha kelapa sawit Indonesia baik dari segi produksi, ekspor maupun perluasan areal kelapa sawit karena masih banyaknya lahan tersedia untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Menurut penelitian Departemen Pertanian lahan kelapa sawit pada tahun 1968 adalah seluas 120.00 hektar, tahun 2005 luas areal perkebunan kelapa sawit menjadi 5,16 juta hektar dan pada tahun 2006 mencapai 6,046 juta hektar. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pasar kelapa sawit Indonesia dan (2) menganalisis dampak perluasan areal kelapa sawit terhadap pasar kelapa sawit Indonesia. Kebutuhan akan produk-produk kelapa sawit khususnya CPO (Crude Palm Oil) semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini didasari pada semakin berkembangnya industri baik pangan maupun non-pangan yang menggunakan kelapa sawit sebagai bahan bakunya. Untuk dapat memenuhi tingginya permintaan kelapa sawit ini maka dibutuhkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi dapat dicapai apabila luas areal lahan kelapa sawit juga semakin meningkat. Mtode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif. Model ekonometrika yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan simultan. Hasil persamaan simultan ini dianalisis menggunakan metode Two Stages Least Square (2SLS). Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa luas areal mempengaruhi tingkat produksi dan ekspor kelapa sawit Indonesia. Hal ini diperkuat dengan hasil simulasi kebijakan dan peramalan kebijakan terhadap pasar kelapa sawit Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun mendatang (2008-2017). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa perluasan areal kelapa sawit Indonesia berdampak sangat baik terhadap perkembangan pasar kelapa sawit Indonesia. Dan perluasan areal yang terbaik adalah sebesar 5 persen setiap tahunnya.   Kata kunci: kelapa sawit, luas areal, pasar, Indonesia