Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

A Systematic Literature Review (SLR) on the Development of Sustainable Heritage Cities in Malaysia Yazid Saleh; Hanifah Mahat; Mohmadisa Hashim; Nasir Nayan; Samsudin Suhaily; Mohamad Khairul Anuar Ghazali; Rahma Hayati; Rahma Kurnia Sri Utami
Journal of Regional and City Planning Vol. 32 No. 3 (2021)
Publisher : The Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jpwk.2021.32.3.6

Abstract

This article highlights previous studies on the development of sustainable heritage cities using the Systematic Literature Review (SLR) method. Data obtained through various search methods, such as (1) a rigorous search of leading major journal databases (Scopus, Web of Science (WOS), Science Direct) and additional journal databases (Google Scholar and My Cite), and (2) handpicking/manual searching. Once the data was obtained, it was analysed through systematic searching strategies (SSS) to obtain accurate and precise material in the field studied. The obtained material was screened in three SSS steps, namely: (1) identification (2) screening, and (3) eligibility. As a result, a total of 42 materials and documents were successfully found and summarized for highlighting. Next, the findings of the analysis were broken down into: (1) the frequency of sustainable urban heritage development studies conducted by country, (2) sustainable urban heritage development constructs (economic prosperity, social well-being, environmental well-being, cultural heritage, government, and community), and (3) study areas (heritage cities, heritage buildings, and historical sites). The findings of this study can contribute to a new paradigm for studies that involve the sustainable development of heritage cities in Malaysia in achieving the 2030 Agenda.   Abstrak. Artikel ini menyoroti studi sebelumnya terkait pengembangan kota warisan berkelanjutan menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR). Data diperoleh melalui berbagai metode pencarian, seperti (1) pencarian dari basis data jurnal terkemuka (Scopus, Web of Science (WOS), Science Direct) dan basis data jurnal tambahan (Google Scholar dan My Cite), dan (2) pencarian manual. Setelah itu, dilakukan analisis melalui strategi pencarian sistematis (SSS) untuk mendapatkan materi yang akurat dan tepat pada keilmuan yang diteliti. Materi yang diperoleh disaring dalam tiga langkah SSS, yaitu: (1) identifikasi, (2) penyaringan, dan (3) tingkat kelayakan. Hasilnya, terdapat total 42 materi dan dokumen yang berhasil ditemukan dan dirangkum untuk disorot. Selanjutnya, temuan analisis dibagi menjadi: (1) frekuensi studi pengembangan warisan kota berkelanjutan yang dilakukan oleh negara, (2) konstruksi pengembangan warisan kota berkelanjutan (kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial, kesejahteraan lingkungan, budaya cagar budaya, pemerintah, dan masyarakat), dan (3) kawasan studi (kota cagar budaya, bangunan cagar budaya, dan situs sejarah). Temuan penelitian ini dapat berkontribusi pada paradigma baru untuk studi yang melibatkan pembangunan berkelanjutan kota warisan di Malaysia dalam mencapai Agenda 2030.   Kata kunci. Pembangunan berkelanjutan, kota warisan, Systematic Literature Review (SLR), Malaysia.
Penilaian Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Merapi Berdasarkan Aspek Kapasitas Masyarakat di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Rahma Hayati; Andi Irwan Benardi; Alfiatus Zulfa; ashabul kahfi
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v16i2.20406

Abstract

Penelitian yang dilaksanakan merupakan jenis penelitian deskriptif. Data yang diambil berupa hasil penelitian yang dilakukan dengan teknik pengumpulan data berupa instrumen dan wawancara  yang dilakukan dengan mengambil sampel di Kecamatan Selo, data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari beberapa dusun pada masing-masing desa yang paling dekat dengan lereng Gunung Merapi. Penilaian kapasitas masyarakat di ukur berdasarkan empat variabel, yaitu: sosial, fisik, ekonomi dan lingkungan, sedangkan variabel untuk kapasitas pemerintah adalah legislasi, perencanaan, kelembagaan, pendanaan, pengembangan kapasitas dan penyelenggaraan penanggulangan bencana. Hasil penelitian menyatakan bahwa, kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi sebagian besar termasuk dalam kategori rendah. Kapasitas pemerintah dalam upaya pengurangan risiko bencana juga masih tergolong rendah, sebagian besar indikator masih dalam tahap perencanaan. Mitigasi struktural dan non struktural bencana erupsi masih belum tersusun dengan baik. Belum ada upaya nyata secara fisik dalam upaya pengurangan risiko bencana. Sebagian besar masyarakat juga belum pernah mendapatkan sosialisasi tentang kebencanaan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tingkat kapasitas masyarakat dan kapasitas pemerintah dalam menghadapi bencana erupsi termasuk dalam kategori rendah, maka sebaiknya pemerintah setempat dapat bekerjasama dengan masyarakat untuk dapat meningkatkan kapasitas melalui sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat secara menyeluruh.Research carried out is a type of descriptive research. Data taken in the form of results of research conducted by data collection techniques in the form of instruments and interviews conducted by taking samples in the District of Selo, the data is then analyzed descriptively quantitative. The sample used in this study was taken from several hamlets in each village closest to the slopes of Mount Merapi. Community capacity assessment is measured based on four variables, namely: social, physical, economic and environmental, while the variables for government capacity are legislation, planning, institutional, funding, capacity building and disaster management. The results of the study stated that, the capacity of the community in facing eruption disaster was mostly included in the low category. The capacity of the government in disaster risk reduction efforts is also still relatively low, most indicators are still in the planning stage. Structural and non-structural mitigation of eruption disaster is still not well structured. There has not been any real physical effort in disaster risk reduction efforts. Most of the people have never received any information about disaster. Based on the results of the study concluded that the level of community capacity and government capacity in dealing with eruption disasters is included in the low category, then the local government should be able to work with the community to be able to increase capacity through disaster socialization dissemination to the community as a whole.