Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengenalan Ekspresi Wajah menggunakan Wavelet Gabor dan Backpropagatuin Immanuela P Saputro; - Ernawati; B. Yudi Dwiandiyanta
Jurnal Elektro Vol 8 No 2 (2015): Jurnal Elektro Unika Atma Jaya
Publisher : Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam satu dekade terakhir, sistem pengenalan ekspresi wajah telah menjadi topik menarik dalam dunia penelitian. Semakin terjangkaunya harga teknologi yang mendukung penelitian tersebut, membuat sistem pengenalan wajah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam dunia pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengenali ekspresi wajah menggunakan wavelet Gabor dan Backpropagation, untuk membantu konselor dalam melakukan konseling kepada mahasiswa, khususnya dalam permasalahan non akademik, serta menguji tingkat akurasi jaringan backpropagation dalam melakukan klasifikasi ekspresi wajah seseorang. Vektor masukan bagi jaringan diperoleh melalui transformasi wavelet Gabor, dan inisialisasi bobot menggunakan metode Nguyen Widrow. Beberapa fungsi yang digunakan seperti sigmoid biner untuk aktivasi bobot, fungsi gradient descent untuk pelatihan jaringan, dan fungsi learngd untuk perubahan bobot dengan laju pembelajaran sebesar 0,05. Arsitektur jaringan menggunakan dua lapisan tersembunyi serta tiga node untuk lapisan output. Nilai Mean Square Error (MSE) sebesar 0,001. Jaringan dilatih menggunakan 70 data yang terdiri dari 10 orang dan setiap orang mempunyai tujuh ekspresi. Pengujian dilakukan menggunakan data lain yang terdiri dari lima orang. Ukuran citra untuk pelatihan dan pengujian mempunyai ukuran 16x16 piksel. Berdasarkan hasil pengujian, sistem memberikan unjuk kerja sebesar sebesar 85,71% dalam pengklasifikasian ekspresi wajah. Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem dapat diintegrasikan dengan media perekam, sehingga ekspresi wajah dapat langsung dikenali melalui capture video.  
Perbandingan Watermarking Citra dengan Alihragam Wavelet dan Discrete Cosine Transform B. Yudi Dwiandiyanta
Jurnal Buana Informatika Vol. 2 No. 2 (2011): Jurnal Buana Informatika Volume 2 Nomor 2 Juli 2011
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jbi.v2i2.314

Abstract

Abstract. Comparison of Image Watermarking with the Wavelet Variety Packs and Discrete Cosine Transform. Watermarking is one method of copyright protection to combat the spread of the work of someone illegally. In this study, we compare watermarking algorithm in wavelet region and Discrete Cosine Transform (DCT). Color image is used as the host image, while the watermark image is used as a binary image of size 1 / 16 image of the host. Embedding process is based on Human Visual System (HVS), so hopefully gained an invisible watermark (invisible watermark). Embedding process performed by the additive algorithm. In both variety packs developed, the watermark is inserted in the high frequency components of the image. Wavelet used is the wavelet db4. DCT 4x4 blocks are used, which is expected to reduce the computational load. Tests showed that the two watermarking algorithms are generally resistant to granting noise, geometric image operations and image processing operations. Watermarking algorithm that was developed less defend against attacks-down pass filter and median filter, but has a very good performance against an attack-pass filter above. Keywords: image watermarking, wavelet, Discrete Cosine Transform (DCT), Human Visual System (HVS) Abstrak. Watermarking merupakan salah satu metode proteksi hak cipta untuk menanggulangi penyebaran karya seseorang secara ilegal. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan algoritma watermarking pada kawasan wavelet dan Discrete Cosine Transform (DCT). Citra warna digunakan sebagai citra host, sedangkan sebagai citra watermark digunakan citra biner berukuran 1/16 citra host. Proses embedding dilakukan berdasarkan Human Visual System (HVS), sehingga diharapkan diperoleh watermark yang tidak kelihatan (invisible watermark). Proses embedding dilakukan dengan algoritma aditif. Pada kedua alihragam yang dikembangkan, watermark disisipkan pada komponen frekuensi tinggi citra. Wavelet yang digunakan adalah wavelet db4. Sedangkan alihragam DCT yang digunakan adalah operasi blok 4x4, yang diharapkan dapat mengurangi beban komputasi. Pengujian menunjukkan bahwa kedua algoritma watermarking secara umum tahan terhadap pemberian derau, operasi geometris citra dan operasi-operasi pengolahan citra. Algoritma watermarking yang dikembangkan kurang bertahan terhadap serangan-serangan tapis lolos-bawah dan tapis median, namun mempunyai unjuk kerja yang sangat baik terhadap serangan tapis lolos-atas. Kata Kunci: watermarking citra, wavelet, Discrete Cosine Transform (DCT), Human Visual System (HVS)
Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Bahasa dan Kebudayaan Suku Dayak Berbasis Multimedia Michael Christianto Salim; B. Yudi Dwiandiyanta; Martinus Maslim
Jurnal Buana Informatika Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Buana Informatika Volume 8 Nomor 1 Januari 2017
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jbi.v8i1.1075

Abstract

Abstract. Indonesia is a heterogeneous country with many different ethnic groups. Borneo Island has a famous native tribes that belong to Dayak. Among others are ma'anyan people, Dayak Ngaju, Dayak Kualan Sekayok, Dayak Ot Danum, etc. Dayaks have different languages and cultures. To make it easier to learn the languages and cultures of Dayak, it requires a lot of information. Information about the language and culture of Dayak is to increase the users’ knowledge to become more familiar with the languages and cultures of the Dayak tribes. The information of languages and cultures of Dayak is put in the form of multimedia-based learning applications. Language learning applications and multimedia-based Dayak culture are created by the existing multimedia elements such as text, images, sound, video, and animation. The test results show that 96.875% of users agree that the application is eligible to be used as a learning medium of Dayak Tribe.Keywords: Dayak Tribe, Language and culture, Multimedia Abstrak. Indonesia merupakan Negara Heterogen, yaitu negara yang memiliki banyak sekali perbedaan, terutama suku. Di Pulau Kalimantan memiliki suku asli yang terkenal, yaitu Suku Dayak. Diantaranya adalah Suku Dayak Maanyan, Suku Dayak Ngaju, Suku Dayak Kualan Sekayok, Suku Dayak Ot Danum, dll. Suku-Suku Dayak tersebut memiliki bahasa dan kebudayaan yang berbeda. Untuk mempermudah dalam mempelajari bahasa dan kebudayaan Suku Dayak, dibutuhkan informasi mengenai bahasa dan kebudayaan Suku Dayak. Informasi tentang bahasa dan kebudayaan Suku Dayak ini dapat menambah pengetahuan pengguna untuk semakin mengenal bahasa dan kebudayaan Suku Dayak tersebut. Informasi bahasa dan kebudayaan Suku Dayak dituangkan dalam bentuk aplikasi pembelajaran berbasis multimedia. Aplikasi pembelajaran bahasa dan kebudayaan Suku Dayak berbasis multimedia dibuat dengan elemen-elemen multimedia yang ada seperti teks, gambar, suara, video, dan animasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa 96,875% pengguna setuju bahwa aplikasi ini layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran Suku Dayak.Kata Kunci: Suku Dayak, Bahasa dan Kebudayaan, Multimedia.