Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK POLY ETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR PEMBUATAN BETON Zulmahdi Darwis; Soelarso Soelarso; Tb Ahmad Faisal
Jurnal Teknika Vol 10, No 2 (2014): Edisi November 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v10i2.6670

Abstract

Pertumbuhan teknologi beton yang semakin berkembang, berbagai penelitian telah banyak dilakukan baik oleh kalangan praktisi maupun dari kalangan peneliti. Berbagai jenis teknologi beton telah diperkenalkan dan digunakan, kini secara umum seperti penggunaan serat baja dan Poly Ethylene Terephthalate(PET) sebagai substitusi agregat kasar. Memanfaatkan limbah sampah dengan pengolahaan atau daur ulang sampah untuk dijadikan bahan substitusiagregat dari botol kemasan plastik Poly Ethylene Terephthalate(PET). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton dengan bahan agregat kasar buatan dari limbah botol plastik minuman kemasan ulang atau Poly Ethylene Terephthalate (PET), dan mempelajari pengaruh dan efektifitas akan penggunaan bahan pengganti agregat kasar buatan (PET) sebagai bahan pembentukan beton. Penelitian ini menggunakan komposisi penggantian Agregat Kasar dengan Plastik Poly Ethylene Teherphtalate (PET) sebanyak 50% dan 100% , dengan kuat tekan beton rencana 20 MPa. Jumlah sampel sebanyak 45 sampel yang terdiri dari 3 variasi. Sampel di uji pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan dengan umur rencana 28 hari, di dapat kuat tekan menurun dari beton yang menggunakan substitusi agregat kasar buatan Poly Ethylene Terephthalate(PET) terhadap beton normal, hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut beton normal Tipe N (0% PET) sebesar 24,56 MPa, Tipe A beton (50% PET) sebesar 18,90 MPa, Tipe B beton (100% PET) sebesar 18,26 Mpa. Pencapaian hasil dari agregat kasar buatan Poly Ethylene Terephthalatedapat memudahkan pelaksanan pembuatan beton. Pelaksanaan yang dimaksud adalah proses penimbangan bahan, cara pembuatan, pengadukan, pencetakan, pemadatan, penggetaran beton dan penyelesaian beton.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI (ASP) DAN TAWAS PADA KUAT TEKAN BETON F’C 17,5 MPA Soelarso Soelarso; Zulmahdi Darwis
Jurnal Teknika Vol 7, No 1 (2011): Edisi Juni 2011
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v8i1.6707

Abstract

Indonesia dikenal sebagai daerah agraris dengan tanaman padi sebagai pertanian masyarakat. Pertanian padi menghasilkan limbah sekam padi yang saat ini hanya dimanfaatkan sebagai pembuatan abu gosok. Pemanfaatan tersebut hanya menggunakan sebagian kecil dari jumlah limbah sekam padi yang ada sehingga nilai ekonomis yang didapatkan juga masih relatif kecil. Tawas sendiri merupakan alumunium sulfat yang dapat digunakan sebagai penjernih air (water treatment) seperti sedimentasi karena tawas yang dilarutkan dalam air mampu mengikat kotoran dan mengendapkan kotoran dalam air sehingga menjadikan air menjadi jernih. Menurut penelitian yang pernah dilakukan tawas juga dapat mempercepat reaksi hidrasi semen.Penelitian dengan variasipenambahan tawas sebanyak 1,5%, 2,0% dan 2,5% dari berat semen dengan abu sekam padi sebanyak 15% dari berat semen.
PEMANFAATAN STEEL SLAG UNTUK BAHAN BAKU PEMBUATAN PAVING BLOCK Zulmahdi Darwis; Wili Bakhtiar
Jurnal Teknika Vol 8, No 1 (2012): Edisi Juni 2012
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v9i1.6689

Abstract

Meningkatnya kegiatan pembangunan dan banyaknya penggunaan paving block sebagai bahan bangunan, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan bahan pengganti yang dapat digunakan sebagai agregat dalam pembuatan paving block. Salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan adalah limbah industri peleburan baja yaitu steel slag. Steel slag merupakan limbah yang belum dimanfaatkan secara optimal dan hanya dimanfaatkan sebagian kecil saja, agar pemanfaatanya menjadi optimal perlu adanya penelitian tentang pemanfaatan steel slag khususnya sebagai bahan baku pada paving block. Penelitian ini menggunakan steel slag sebagai bahan baku paving block dengan perbandingan 1:4 dengan air 0,5 dan 0,6 dari berat semen, dengan komposisi steel slag sebagai pengganti pasir, abu batu, screening dan pengganti semua agregat. Jumlah masing-masing benda uji pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari sebanyak 3 buah. Jadi jumlah benda uji adalah 120 buah paving block untuk pengujian kuat tekan dan 10 buah paving block untuk pengujian penyerapan air. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan steel slag sebagai bahan baku dapat meningkatkan kuat tekan paving block. Perbandingan 1:4 dengan air 0,5 dari berat semen didapat kuat tekan paving block tertinggi pada komposisi A5 sebesar 30,83 MPa, dan masuk dalam mutu B (SNI 03-0691-1996), sedangkan pada perbandingan 1:4 dengan air 0,6 dari berat semen didapat kuat tekan paving block tertinggi pada komposisi A5 sebesar 29 MPa, dan masuk dalam mutu B (SNI 03-0691-1996). Sedangkan hasil penyerapan air menunjukan bahwa penggunaan steel slag menghasilkan paving block lebih baik dengan mutu B (SNI 03-0691-1996).
PEMANFAATAN LIMBAH BESI SPON (PELLET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA KUAT TEKAN MORTAR Zulmahdi Darwis; Soelarso Soelarso
Jurnal Teknika Vol 7, No 1 (2011): Edisi Juni 2011
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v8i1.6708

Abstract

Mortar merupakan bahan bangunan yang berfungsi untuk merekatkan pada pekerjaan pasangan pondasi, pasangan batu bata ataupun pada pekerjaan dinding. Kebutuhan manusia akan perumahan semakin meningkat dan di sisi lain semakin mahalnya harga bangunan, sementara limbah industri yang begitu besar belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan khususnya Limbah besi spons sebagai bahan isian pada mortar semen yang kemudian akan diteliti sifat-sifatnya, yaitu dengan menguji kekuatan tekan pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Penelitian ini menggunakan komposisi campuran dengan perbandingan persentase 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, 100% limbah besi spons sebagai pengganti agregat halus.Material yang digunakan semen type 1 dengan merek tiga roda, agregat halus berasal dari daerah Jalupang Rangkas, Limbah Besi Spons (pellet) berasal PT. Krakatau Steel . Sampel yang diuji memiliki bentuk kubus dengan ukuran 50 mm x 50 mm x 50 mm untuk pengujian kuat tekan dengan mengulang pengujian sebanyak 3 kali dan di uji tekan menggunakan alat Compression Testing Machine. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umur 28 hari hasil rata-rata kuat tekan mortar normal sebesar 85,7 Kg/cm2 kemudian terjadi kenaikan kekuatan tekan mortar dengan persentase pengganti 20% limbah besi spons menjadi 102,0 Kg/cm2, pada persentase pengganti 40% terjadi penurunan sebesar 82,0 Kg/cm2, pada persentase pengganti 60 % terjadi penurunan 77,5 Kg/cm2, pada persentase pengganti 80% terjadi penurunan 71,8 Kg/cm dan padapenurunan yang terkecil didapatkan pada persentase pengganti 100% sebesar 65,3 Kg/cm.