Ida Lisni
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Bedah di Suatu Rumah Sakit Swasta di Bandung Zulfan Zazuli; Elin Y. Sukandar; Ida Lisni
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.144 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2015.4.2.87

Abstract

Pemberian antibiotik prabedah dan pascabedah telah digunakan secara luas untuk menghindari dan menangani infeksi pada daerah pembedahan. Penggunaan antibiotik harus dievaluasi melalui program evaluasi penggunaan obat (EPO) untuk  menjamin penggunaan obat yang rasional. EPO antibiotik ini dilakukan berdasarkan pada kriteria penggunaan obat yang telah ditetapkan menggunakan studi data retrospektif dari bulan September sampai dengan November tahun 2009 untuk seluruh pasien bedah di salah satu rumah sakit swasta di Bandung. Telah dilakukan pemberian antibiotik sebanyak 1290 dosis yang terdiri atas pemberian antibiotik prabedah sebanyak 94 dosis dan pemberian antibiotik pascabedah sebanyak 1196 dosis. Telah terjadi ketidaktepatan penggunaan antibiotik yang terdiri atas ketidaktepatan indikasi sebesar 0,39%, dosis berlebih dan dosis kurang pada pemberian antibiotik pascabedah berturut-turut sebesar 2,26% dan 0,50%, ketidaktepatan waktu pemberian antibiotik prabedah sebesar 22,34%, interaksi obat sebesar 1,78% yang terdiri atas 0,46% interaksi farmakokinetik dan 1,31% interaksi farmakodinamik, serta duplikasi antibiotik sebesar 0,46%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi beberapa ketidaktepatan penggunaan antibiotik. Ketidaktepatan yang paling besar terjadi pada ketidaktepatan waktu pemberian antibiotik prabedah. Dibutuhkan peran serta apoteker rumah sakit sebagai bagian dari upaya peningkatan ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien bedah.Kata kunci: Antibiotik, evaluasi penggunaan obat, pembedahan, studi retrospektif Antibiotic Use Evaluation in Surgery Patients at a Private Hospital in BandungAntibiotic administrations in presurgery and postsurgery are widely used to avoid and to treat surgical site infections. In order to ensure the rational use of this drug, the use of antibiotic should be evaluated through drug use evaluation (DUE) programme. In this research, the DUE programme had been carried out based on predetermined criteria using restrospective data study from September until November 2009 to all surgery patients at a private hospital in Bandung. This research showed that 1290 doses antibiotic had been given to patients to treat surgical site infections, which were consist of 94 doses presurgery antibiotic and 1196 doses postsurgery antibiotics. This study showed the presence of inappropriate antibiotic uses that consists of 0.39% inappropriate indications; 2.26% overdoses and 0.50% subtherapy doses; 22.34% inappopriate administration timings of presurgery antibiotic; 1.78% drug interactions which 0.46% are pharmacokinetic drug interactions and 1.31% are pharmacodynamic drug interactions; and 0.46% antibiotic duplications. It can be concluded that there is some inappropriate use of antibiotics. The greatest inappropriateness is inappopriate administration timings of presurgery antibiotic. The role of the hospital pharmacist is needed as part of efforts to increse the appropriateness use of antibiotics in surgical patients.Key words: Antibiotic, drug use evaluation, restrospective study, surgery
ANALISIS DRUG-RELATED PROBLEMS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK FLUOROKUINOLON DI SALAH SATU PUSKESMAS KABUPATEN GARUT Sitti Fatimah Putri Hasyul; Doni Anshar Nuari; Silvia Anggraini; Aditya Aditya; Ida Lisni
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v11i2.888

Abstract

Identifikasi masalah terkait obat atau drug-related problems (DRPs) adalah salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian di puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74/2016 yang dilakukan saat melakukan pengkajian resep untuk meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan efek samping penggunaan obat. Fluorokuinolon adalah salah satu antibiotik yang sering digunakan dalam pelayanan kesehatan yang belakangan ini ditemukan berbagai laporan reaksi obat merugikan terkait penggunaan fluorokuinolon. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah terkait obat dari fluorokuinolon di salah satu Puskesmas Kabupaten Garut pada bulan Oktober 2017-Maret 2018, meliputi kesesuaian indikasi, dosis, dan potensi interaksi obat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Dari 181 kasus, hasil penelitian menunjukkan 30,38% tidak sesuai indikasi, 1,11% dosis tidak sesuai, dan 37,44% potensi interaksi obat mayor dan 59,36% interaksi obat moderat. Kata kunci: drug-related problems, fluorokuinolon, puskesmas, siprofloksasin