Irma M. Puspitasari
Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Tanaman Herbal Antidiabetes untuk Minuman Obat: Sebuah Literatur Review Yulin Prisdiany; Irma M. Puspitasari; Norisca A. Putriana; Mas Rizky A. A. Syamsunarno
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2021.10.2.144

Abstract

Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. Pada tahun 2012, diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian. Seiring berkembangnya pengetahuan, saat ini tanaman herbal lebih banyak digunakan sebagai bahan obat. Salah satu sediaan yang saat ini sedang banyak dikembangkan adalah sediaan minuman herbal. Minuman herbal kaya akan senyawa bioaktif alami. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa bioaktif ini memberikan banyak efek biologis, seperti antioksidan, antibakteri, antidiabetes, dan lain-lain. Salah satu permasalahan yang berkaitan dengan penggunaan tanaman herbal adalah kurangnya penelitian atau pengujian secara ilmiah yang menunjukkan khasiat dari tanaman obat yang digunakan. Artikel ini memberikan gambaran secara ilmiah tentang tanaman herbal yang sudah terbukti memiliki khasiat antidiabetes yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan minuman obat herbal. Pencarian literatur melalui basis data elektronik PubMed pada bulan April 2020 dengan kata kunci “herbal tea” dan “antidiabetic” memperoleh total 30 artikel yang dapat ditelaah lebih lanjut. Sebanyak 12 artikel tentang uji in vitro, 16 artikel tentang uji in vivo, dan 2 artikel tentang uji klinik. Terdapat 35 jenis tanaman herbal di seluruh dunia yang terbukti dapat memberikan aktivitas antidiabetes. Bagian morfologi tanaman yang paling sering digunakan yaitu bagian daun. Mekanisme in vitro dari tanaman herbal dalam memberikan aktivitas antidiabetes adalah dengan menghambat aktivitas enzim α-Amylase dan α-Glucosidase. Pada uji in vivo dan uji klinik, semua tanaman herbal yang digunakan pada penelitian mempunyai aktivitas dalam membantu menurunkan kadar glukosa darah dan dapat dimanfaatkan sebagai minuman obat herbal.Kata kunci: Antidiabetes, minuman herbal, tanaman herbal The Potential of Antidiabetic Herbal Plants for Medicinal Drinks: A Literature ReviewAbstractOver the past few decades, an increase has occurred in the occurrence and prevalence of diabetes, with 1.5 million deaths recorded in 2012 alone. Currently, more herbal plants are being used as medicines including medicinal drinks, and these are rich in natural bioactive compounds. According to scientific evidence, these bioactive compounds provide many biological effects, for instance, antioxidant, antibacterial, and antidiabetic activities. However, one problem related to the use of herbal medicine is the inadequate research or scientific evidence of the plants’ efficacy. This article, therefore, provides a scientific description of medicinal plants proven to exhibit antidiabetic properties and suitable for developing medicinal drinks. A literature search conducted across the PubMed electronic database in April 2020, using the keywords “herbal tea” and “antidiabetic” obtained a total of 30 articles, and of these publications, 12 were in vitro studies, 16 were pre-clinical studies, while 2 clinical trials. Across the world, 35 types of herbal plants have been proven to exhibit antidiabetic activity, with the leaves being the most commonly used part. The in vitro mechanism of herbal plants in exhibiting this antidiabetic activity is through inhibition of α-Amylase and α-Glucosidase enzyme activity. In addition, pre-clinical and clinical trials showed each plant in this study was able to reduce blood glucose levels and were suitable for developing medicinal drinks.Keywords: Antidiabetic, herbal plants, medicinal drinks
Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Tenaga Kesehatan terhadap Penyakit Tuberkulosis: Sebuah Review Idzni R. E. Yahya; Rano K. Sinuraya; Irma M. Puspitasari
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15416/ijcp.2020.9.3.255

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi yang menempati urutan ke-10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2018, diperkirakan 1,3 juta orang meninggal akibat penyakit TB. Tenaga kesehatan merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko besar terkena TB. Artikel ini menilai pengetahuan, sikap dan praktik (KAP) tenaga kesehatan terhadap TB. Studi observasional dicari di database elektronik PubMed pada April 2020. Tujuh belas studi diidentifikasi dari 100 studi yang ditemukan, dengan waktu publikasi lima tahun terakhir. Studi dilakukan di seluruh dunia termasuk di negara Asia, Afrika, Eropa dan Amerika. Studi ini menunjukkan bahwa tenaga kesehatan dalam 9 dari 16 penelitian memiliki tingkat pengetahuan yang buruk, memiliki sikap negatif dalam 6 dari 13 penelitian, dan praktik yang buruk dalam 6 dari 11 penelitian. Hasil tersebut secara keseluruhan dinilai masih kurang baik dan terdapat beberapa kesenjangan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi TB. Pengetahuan, sikap, dan praktik tenaga kesehatan dapat ditingkatkan dengan peningkatan pengetahuan dan pelatihan pengendalian infeksi TB.Kata kunci: Infeksi, pengetahuan, praktik, sikap, tenaga kesehatan, tuberkulosis Knowledge, Attitudes, and Practices of Healthcare Professional towards Tuberculosis: A ReviewAbstract Tuberculosis (TB) is an infectious disease and one of the top 10 causes of death worldwide. In 2018, it was estimated that 1.3 million people would die from TB. However, healthcare worker is a profession with high risk of TB infection. Therefore, this review aims to assess the knowledge, attitudes, and practices (KAP) of healthcare professionals towards TB. This observational studies were sought from PubMed database in April 2020. Then, seventeen studies were identified from 100 published articles in the last five years. This review involved the studies all over the world including Asian, African, European, and American. Nine of the 16 studies showed that healthcare professionals had poor levels of knowledge, while in 6 of 13 they had negative attitudes, and in 6 of 11 they had poor practice. Also, it was observed that knowledge, attitudes, and practice of the healthcare professional are still poor towards TB, and there were some differences between its infection, prevention and control. Therefore, these features (KAP) need improvement through critical training on tuberculosis.Keywords: Attitudes, healthcare professional, infection, knowledge, practice, tuberculosis