Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Masjid sebagai Pelestari Tradisi R Aris Hidayat
Analisa: Journal of Social Science and Religion Vol 18, No 2 (2011): Analisa Volume XVIII No 02 Juli Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18784/analisa.v18i2.135

Abstract

Masjid  memiliki peran strategis dalam perkembangan kebudayaan Islam di  Jawa.  Secara historis, masjid-masjid yang didirikan oleh keraton tidak hanya berfungsi secara religi, tetapi juga ada kepentingan politik keraton untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang diinginkan. Penelitian  ini ingin mengetahui sejauhmana masjid keraton itu memiliki fungsi historis  sebagai pelestari  tradisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dengan metode deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini Masjid Taqwa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian  menunjukkan,  bahwa  Masjid Taqwa Wonokromo berdasarkan inskripsi  yang ditemukan, diperkirakan telah berusia sekitardua abad. Salah  satu tradisi yang masih dipertahankan di masjid ini yaitu tradisi kirab lemper  pada hari Rabu terakhir bulan Sapar dalam penanggalan  Islam. Tradisi  ini disebut Rebo Pungkasan atau Rebo Wekasan. Tujuannya  adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan mengenang pertemuan Sultan Hamengku Buwana I dengan Kyai Fakih Usman, tokohyang  penting dalam masuknya Islam di Wonokromo  dan berjasa menyembuhkanwabah penyakit. Masyarakat  berharap agar  melalui tradisi Rebo Wekasan  akan berkah dari raja Yogyakarta.
Makna Ritual Dalam Risalah Tarekat Qodiriyah Naqysabandiyah R Aris Hidayat
Analisa: Journal of Social Science and Religion Vol 17, No 1 (2010): Analisa Journal of Social Science and Religion
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18784/analisa.v17i1.117

Abstract

Philological study to religious manuscripts is quite interesting because itis considered as a way to maintain a very highly-valued cultural heritage. Andthis research is a kind of such effort. This study examines the Risalah QadiriyahNaqsyabandiyah, an Islamic Javanese manuscript, which is preserved in theNational Library of Republic of Indonesia. Using philological and historicalmethods, this research is to edit the manuscript and to analyze its messages.In additions, this study is aimed to give significant contributions not only tothe Ministry of Religious Affairs of Republic Indonesia but also to public ingeneral.The result of the study says that according to the Risalah QadiriyyahNaqsyabandiyyah in the midst of the nineteenth century, there was a groupof people practicing the teachings of the Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah.Their wirid, however, was different from either the Tarekat Qadiriyyah or theTarekat Naqsyabandiyah. The fact obviously shows that Islam in Java, accordingto the manuscript had  a nuance of mysticism and syncretism.
Masjid sebagai Pelestari Tradisi R Aris Hidayat
Analisa: Journal of Social Science and Religion Vol 18, No 2 (2011): Analisa Volume XVIII No 02 Juli Desember 2011
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.356 KB) | DOI: 10.18784/analisa.v18i2.135

Abstract

Masjid  memiliki peran strategis dalam perkembangan kebudayaan Islam di  Jawa.  Secara historis, masjid-masjid yang didirikan oleh keraton tidak hanya berfungsi secara religi, tetapi juga ada kepentingan politik keraton untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang diinginkan. Penelitian  ini ingin mengetahui sejauhmana masjid keraton itu memiliki fungsi historis  sebagai pelestari  tradisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dengan metode deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini Masjid Taqwa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian  menunjukkan,  bahwa  Masjid Taqwa Wonokromo berdasarkan inskripsi  yang ditemukan, diperkirakan telah berusia sekitardua abad. Salah  satu tradisi yang masih dipertahankan di masjid ini yaitu tradisi kirab lemper  pada hari Rabu terakhir bulan Sapar dalam penanggalan  Islam. Tradisi  ini disebut Rebo Pungkasan atau Rebo Wekasan. Tujuannya  adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan mengenang pertemuan Sultan Hamengku Buwana I dengan Kyai Fakih Usman, tokohyang  penting dalam masuknya Islam di Wonokromo  dan berjasa menyembuhkanwabah penyakit. Masyarakat  berharap agar  melalui tradisi Rebo Wekasan  akan berkah dari raja Yogyakarta.
Makna Ritual Dalam Risalah Tarekat Qodiriyah Naqysabandiyah R Aris Hidayat
Analisa: Journal of Social Science and Religion Vol 17, No 1 (2010): Analisa Journal of Social Science and Religion
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.001 KB) | DOI: 10.18784/analisa.v17i1.117

Abstract

Philological study to religious manuscripts is quite interesting because itis considered as a way to maintain a very highly-valued cultural heritage. Andthis research is a kind of such effort. This study examines the Risalah QadiriyahNaqsyabandiyah, an Islamic Javanese manuscript, which is preserved in theNational Library of Republic of Indonesia. Using philological and historicalmethods, this research is to edit the manuscript and to analyze its messages.In additions, this study is aimed to give significant contributions not only tothe Ministry of Religious Affairs of Republic Indonesia but also to public ingeneral.The result of the study says that according to the Risalah QadiriyyahNaqsyabandiyyah in the midst of the nineteenth century, there was a groupof people practicing the teachings of the Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah.Their wirid, however, was different from either the Tarekat Qadiriyyah or theTarekat Naqsyabandiyah. The fact obviously shows that Islam in Java, accordingto the manuscript had  a nuance of mysticism and syncretism.