Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAN DIPLOMASI BUDAYA DALAM MEWUJUDKAN KOMUNITAS SOSIAL-BUDAYA ASEAN: KASUS VIETNAM Van Kim Hoang Ha
Khazanah Pendidikan Vol 10, No 1: September 2016
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jkp.v10i1.1069

Abstract

In the era of globalization and international integration, international relationships is an integral part in foreign policy. So that the foreign policy conducted well, all countries must implement diplomacy. Cultural diplomacy is not only the application, the empowering culture to improve the behavior of diplomacy, but also the diplomacy using to respect and preserve the culture. The reality and the implementation of the Vietnam government and Party in recent years will mostly contribute to answer it. From here, the importance of cultural diplomacy in the process of establishing ASEAN Community 2015 will be seen as well. Cultural diplomacy not only improves the position and the authority of Vietnam in the international arena, but also strengthens the relations with other countries and contributes to the formation of ASEAN Social-Cultural Community in particularly and ASEAN Community 2015 in general. Keywords: Vietnam, cultural diplomacy, ASEAN Social-Cultural Community
Perwujudan Serat Kalatidha dalam Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 di Surakarta Vinandhita Anjellya Pramestia; Van Kim Hoang Ha; Ira Pramudawardhani; Fauzi Rachman; Andriyanto
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v5i2.5079

Abstract

Serat Kalatidha merupakan serat yang dianggap relevan dengan segala zaman yang memuat kritikan terhadap situasi menyimpang dari ajaran moral hingga disebut sebagai zaman edan. Salah satu contohnya adalah peristiwa Kerusuhan Mei 1998 di Surakarta. Tujuan penelitian ini sebagai penafsiran isi Serat Kalatidha dengan peristiwa kerusuhan Mei 1998 yang terjadi di Surakarta sekaligus sebagai sarana pengingat akan zaman edan yang selalu ada pada setiap aspek kehidupan. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus tunggal dan menggunakan analisis linguistik semantik dan pragmatik. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi dokumen. Informan penelitian terdiri dari mahasiswa, wartawan, organisasi, dan korban kerusuhan Mei 1998. Validasi data dilakukan menggunakan triangulasi sumber data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan, kerusuhan yang terjadi di Surakarta merupakan persilangan permasalahan politik mengenai berlangsungnya kekuasaan nasional bersinggungan dengan krisis moneter yang berlangsung cepat sehingga menimbulkan dampak yang menyengsarakan rakyat dan memicu tindakan amoral mengakibatkan terjadinya huru-hara yang sesuai dengan isi dalam Serat Kalatidha terutama bait ke-7.