Christiana Maria Herry Purwanti
BBKKP

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembuatan bahan penyamak nano nabati dan aplikasinya dalam penyamakan kulit Herminiwati Herminiwati; Sri Waskito; Christiana Maria Herry Purwanti; Prayitno Prayitno; Dwi Ningsih
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 31, No 1 (2015): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20543/mkkp.v31i1.180

Abstract

This study aimed to create nano vegetable tanning materials of acacia bark extract. The process started with size reduction of acacia bark (16.7 mm x 4.9 mm x 1.8 mm), followed by counter current extraction of acacia bark with water at 80ºC with 1:3 bark to water ratio in order to obtain extracts with density of 9-10ºBe. Drying was done with a spray dryer. Particle size of the resulting powders was measured with particle size analyzer. Planetary ball mill was used for 6 hours to obtain average particle size of 72.9 nm. A variety of vegetable tanning materials were applied in the vegetable tanning process with varied concentrations of 15, 20, and 25%. The use of 25% nano vegetable tanning material of acacia bark extract gave the best results compared to liquid extract of acacia bark and mimosa. The properties of the leather obtained were tensile strength of 27.04 kg/cm2, elongation at break of 50%, shrinkage temperature of 84oC, and degree of tannage of 79.65%.Keywords: vegetable tanning material, nano particle, acacia bark, extraction, planetary ball mill.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membuat bahan penyamak nano nabati dari ekstrak kulit kayu akasia. Proses pembuatannya dilakukan melalui tahapan pengecilan ukuran kulit kayu akasia (16,7 mm x 4,9 mm x 1,8 mm), dilanjutkan dengan ekstraksi kulit kayu akasia secara counter current menggunakan air 1:3 dengan suhu air awal 80ºC sehingga diperoleh ekstrak dengan densitas 9-10ºBe. Pengeringan dilakukan dengan spray dryer. Serbuk hasil spray dryer diukur partikelnya dengan particel size analyzer, kemudian diteruskan dengan pengecilan ukuran menggunakan planetary ball mill selama 6 jam sehingga diperoleh partikel berukuran rata-rata 72,9 nm. Berbagai bahan penyamak nabati diaplikasikan dalam proses penyamakan nabati pada kadar 15, 20, dan 25%. Penggunaan ekstrak nano nabati kulit kayu akasia sebesar 25% memberikan hasil terbaik dibanding ekstrak cair kulit kayu akasia maupun mimosa impor. Kulit tersamak yang dihasilkan memiliki kuat tarik sebesar 27,04 kg/cm2, kemuluran sebesar 50%, suhu kerut sebesar 84oC, dan derajat penyamakan sebesar 79,65%.Kata kunci: bahan penyamak nabati, partikel nano, kulit kayu akasia, ekstraksi, planetary ball mill.
Optimasi waktu reaksi pembentukan kompleks indofenol biru stabil pada uji n-amonia air limbah industri penyamakan kulit dengan metode fenat Rihastiwi Setiya Murti; Christiana Maria Herry Purwanti
Majalah Kulit, Karet, dan Plastik Vol 30, No 1 (2014): Majalah Kulit, Karet, dan Plastik
Publisher : Center for Leather, Rubber, and Plastic Ministry of Industry, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.988 KB) | DOI: 10.20543/mkkp.v30i1.121

Abstract

Optimization of the reaction time on the formation of indofenol blue complex for N-Ammonia analysis in the tannery wastewater using phenate method has been carried out. The aim of the study was to determine the optimum time for complex formation of  indophenol blue. Variations of reaction time were 1; 2; 2,5; 3; and 21 hours. Accuracy and precision were evaluated to determine the feasibility of developing the method. Analysis of N-Ammonia was done by using a spectrophotometry at a wavelength of 630 nm. Optimum reaction time on the formation of indofenol blue complex for ammonia analysis in the tannery wastewater was achieved at a minimum time of 2 hours at the temperature test of 25oC. The accuracy and relative percent different were 90-97% and <5% respectively, met the SNI-6989.30-2005 so that the method was feasible to be developed and used in the laboratory.ABSTRAKTelah dilakukan penelitian optimasi waktu reaksi pembentukan kompleks indofenol biru pada pengujian N-Amonia dalam limbah cair industri penyamakan kulit menggunakan metode Fenat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu optimum untuk  pembentukan kompleks indofenol biru. Variasi yang dilakukan adalah waktu reaksi yaitu 1 jam, 2 jam, 2,5 jam, 3 jam, dan 21 jam. Akurasi dan presisi juga dievaluasi untuk mengetahui kelayakan pengembangan metode. Analisis N-Amonia dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 630 nm. Waktu reaksi optimum pembentukan kompleks indofenol biru pada pengujian amonia dalam limbah cair industri penyamakan kulit dicapai pada waktu minimal 2 jam pada suhu uji 25oC. Nilai akurasi sebesar 90-97% dan relative percent different < 5% memenuhi SNI-6989.30-2005 sehingga metode ini layak untuk dikembangkan dan digunakan di laboratorium.