Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kelayakan dan Manajemen Usaha Peternakan Sapi Perah Penerima Kredit Simpan Pinjam di Koperasi SAE Pujon Fahmi Arief; Nenny Hariyani; Soeharsono Soeharsono; Widya Paramitha Lokapirnasari; Mirni Lamid; Anam Al Arif
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 6, No 3 (2019): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.742 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v6i3.7513

Abstract

ABSTRAK                                                                        Penelitian bertujuan untuk mengetahui analisis sistem manajemen usaha peternak sapi perah penerima kredit modal usaha di KUD SAE Pujon terhadap kelayakan usaha peternakan sapi perah dan analisis kelayakan usaha anggota peternakan sapi perah penerima kredit modal usaha di Koperasi SAE Pujon. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Penentuan lokasi dan 30 responden berdasarkan metode purposive sampling dari total semua peternak penerima kredit modal usaha yang ada di Koperasi SAE Pujon. Pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik kuisoner, dokumentasi dan teknik wawancara.   Jumlah ternak, jumlah produksi dan harga jual susu, kredit modal usaha dan manajemen peternakan adalah variabel bebas dan analisis kelayakan usaha adalah variabel tergantung. Indikator dari sistem manajemen yaitu manajemen bibit, pakan, kandang dan kesehatan. Indikator analisis kelayakan usaha yaitu break event point (BEP) unit, break event point (BEP) harga dan benefit cost ratio (B/C Ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hubungan SDA dan pelaksanaan kerja berpengaruh terhadap analisa usaha dalam persamaan (AU = -0,267*SDA + 0,226*PK), kemudian hubungan kredit simpan pinjam dan analisa usaha berpengaruh terhadap kelayakan usaha dalam persamaan (AKLU = 0,794*BP + 0,260*KSP).Kata Kunci: analisis kelayakan, kredit usaha, sistem manajemen, sumber daya alamABSTRACTThe cooperative also provides supporting facilities, one of which is a cooperative providing credit to the community. The study aimed to determine the analysis of the business management system of dairy farmers who received venture capital loans at KUD SAE Pujon on the feasibility of dairy farming businesses and an analysis of the business feasibility of members of the dairy farm recipients of business capital at SAE Pujon Cooperative. This research is exploratory. Location determination and 30 respondents based on the purposive sampling method of the total all farmers receiving business capital loans at the SAE Pujon Cooperative. Data collection is done by questionnaire techniques, documentation and interview techniques. The number of livestock, the amount of production and the selling price of milk, business capital credit, and livestock management are independent variables and the business feasibility analysis is a dependent variable. Indicators of the management system are the management of seeds, feed, pens, and health. Business feasibility analysis indicators are break event points (BEP) units, break event points (BEP) prices and benefit-cost ratio (B/C Ratio). The results showed that: (1) The relationship of natural resources and work implementation had an effect on business analysis in the equation (AU = -0.267 * SDA + 0.226 * PK), then the relationship between savings and loans and business analysis had an effect on business feasibility in the equation (AKLU = 0.794 * BP + 0.260 * KSP).Keywords: capital loans, feasibility analysis, management system, natural resources
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan pada Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya Arin Nandita; Titik Respati; Fahmi Arief
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v2i1.5600

Abstract

Open defecation (OD) atau praktik buang air besar sembarangan merupakan perilaku buruk yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan sanitasi lingkungan. Faktor yang memengaruhi perilaku tersebut di antaranya faktor pengetahuan, kepemilikan jamban, dan kebiasaan masyarakat. Pemerintah membuat program sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) agar tercipta perilaku hidup bersih dan sehat berbasis lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya selama Maret–September 2019. Berdasar atas monitoring data STBM 2019, Kecamatan Cikalong merupakan wilayah pertama yang berstatus ODF dengan jumlah 13 desa. Tujuan penelitian ini mengetahui hasil pencapaian program STBM pilar pertama dan mengetahui faktor yang berpengaruh pada program STBM pilar pertama di Puskemas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling, yaitu individu atau kelompok individu yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang berhubungan dengan program ODF. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam kepada 5 orang informan, yaitu sanitarian, 2 orang kader, kepala puskesmas, dan camat. Analisis dilakukan dengan metode tematik untuk merangkum hasil wawancara yang luas menjadi konsep dalam bentuk peta utama dan peta kecil. Hasil penelitian ini, yaitu dari 13 desa di wilayah kerja Puskesmas Cikalong Kabupaten Tasikmalaya, semua desa telah berstatus ODF dan faktor yang memengaruhi program STBM pilar pertama di antaranya masalah lingkungan, pelaksanaan program, dan output program. OPEN DEFECATION IN THE COMMUNITY LED TOTAL SANITATION PROGRAM AT THE CIKALONG HEALTH CENTER IN TASIKMALAYA Open defecation (OD) is a bad behavior that can cause health and environmental sanitation problems. Factors influencing this behavior include knowledge, latrine ownership, and community habits. The government created a Community-Led Total Sanitation (CTLS) program to create a clean and healthy lifestyle behavior based on the environment. This research was conducted in the working area of the Cikalong District Health Center Tasikmalaya during March–September 2019. Based on 2019 CTLS data monitoring, Cikalong District is the first area with ODF status with 13 villages. The purpose of this study was to determine the achievement of the first pillar CTLS program and determine the factors that influence the first pillar CTLS program in the Cikalong Health Center in Tasikmalaya. This study used qualitative research. Informants were selected by purposive sampling technique, namely people or groups who have knowledge or experience related to the ODF program. Data was collected using in-depth interviews with 5 informants, namely sanitarians, 2 cadres, the head of the puskesmas and the district head. Analysis was carried out with a thematic method to summarize the results of extensive interviews into concepts in the form of a main map and a small map. The results of this study are from 13 villages in the working area of Cikalong Health Center in Tasikmalaya Regency, all villages have ODF status and factors that influence the first pillar STBM program include environmental problems, program implementation and program output.