Jainudin Jainudin
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari Kampus Hijau Bumi Tridarma Andounohu Kendari 93232

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS Muhammad Hasbi; Nanang Endriatno; Jainudin Jainudin
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.762 KB) | DOI: 10.33772/djitm.v7i1.403

Abstract

Ketidaksejajaran (misalignment) poros menimbulkan getaran yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan dini pada mesin dan selanjutnya memperpendek umur operasi mesin secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar getaran aligment poros, parallel misalignment dan angular misalignment yang berupa data simpangan, kecepatan dan percepatan.  Penelitian ini dilakukan dengan mengukur getaran pada motor menggunakan vibration meter pada posisi aksial, vertikal dan horizontal. Pada posisi alignment poros, nilai displacement getaran terbesar terdapat pada arah pengukuran aksial dengan nilai 0.134x10-3 m, nilai  velocity getaran yang tebesar terdapat pada arah aksial dengan nilai adalah 0.86x10-2 m/s, dan  nilai acceleration getaran terbesar juga pada arah aksial dengan nilai 44.4 m/s2. Pada posisi paralel misalignment poros, nilai displacement getaran yang terbesar terdapat pada arah aksial (0.295x10-3 m), nilai velocity getaran vertikal terbesar juga pada arah aksial (1.38x10-2 m/s), dan nilai acceleration getaran yang terbesar juga pada aksial (60.3 m/s2). Pada posisi angular misalignment poros, nilai  displacement getaran yang terbesar adalah pada arah aksial (0.301x10-3 m), nilai velocity getaran terbesar adalah pada arah horizontal dengan (1.55 m/s), sedangkan acceleration terbesar terdapat pada arah aksial (63.7 m/s2).  Karakteristik dari getaran yang disebabkan oleh angular misalignment pada umumnya sama dengan parallel misalignment. Pada kondisi angular misalignment atau parallel misalignment, amplitudonnya lebih besar pada dua kali putaran poros dibandingkan satu kali putaran poros, dengan getaran terbesar terjadi pada arah aksial.