Penelitian ini bertujuan untuk menaksir potensi kayu berupa jumlah, luas bidang dasar, dan volume kayu berdasarkan tingkat pertumbuhan pohon. Kemudian mengetahui struktur tegakannya secara vertikal. Selain itu, akan diketahui berbagai manfaat dari pohon yang ditanam serta pola tanam yang dikembangkan pada hutan rakyat di Kecamatan Barangka. Pengambilan sampel pohon dilakukan secara acak tanpa pemulihan (sampling without replacement) pada lahan hutan rakyat dengan bentuk bujur sangkar dan kesalahan yang diperkenankan (allowable error) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Potensi kayu sebagai berikut : a) jumlah batang yakni kelas tree (pohon) berjumlah 159 batang/ha, kelas pole (tiang) 2119 batang/ha, kelas sapling (pancang) 497 batang/ha; c) luas bidang dasar berupa kelas tree (pohon) berjumlah 6,794 m2/ha, kelas pole (tiang) 14,241 m2/ha, kelas sapling (pancang) 2,545 m2/ha; d) volume kayu pohon yakni kelas tree (pohon) berjumlah 118,69 m3/ha, kelas pole (tiang) 174,575 m3/ha, kelas sapling (pancang) 10,676 m3/ha. 2) Struktur tegakan secara vertikal yakni lapisan atas > 16,21 m berjumlah 697 batang/ha, lapisan tengah 14,59 – 16,21 m berjumlah 976 batang/ha, dan lapisan bawah < 14,59 m berjumlah 1116 batang/ha. 3) Kategori manfaat pohon yang ditanam yaitu kategori manfaat kayu : jati; kategori manfaat kayu dan buah : jeruk dan rambutan; kategori manfaat kayu dan biji : jambu mete dan kakau; kategori manfaat kayu, buah, dan hijaun makanan ternak (HMT) : nangka. 4) Pola hutan rakyat yaitu Pola I : jati, jagung, ubi kayu dan rumput; Pola II : jati dan kacang panjang, tomat dan labu; Pola III : jati, jambu mete, kakau, dan kelapa; Pola V : jati, rambutan, jeruk, nangka, dan pisang; Pola VI : jati. Kata kunci : hutan rakyat, potensi kayu, struktur, manfaat pohon, pola