Mutmainnah Mutmainnah
Universitas Hasanuddin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR SILASE RANSUM KOMPLIT PADA BERBAGAI BENTUK DAN LAMA PENYIMPANAN jamila mustabi; Rinduwati Rinduwati; Mutmainnah Mutmainnah
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 13 No. 1 (2019)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.118 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v13i1.8189

Abstract

Ransum dapat dinyatakan berkualitas apabila mampu memberikan seluruh kebutuhan nutrien secara tepat, baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrien bagi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar pada ransum komplit. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor diantaranya faktor A (Betuk silase ransum komplit) yaitu : silase, pellet dan blok; faktor B (Lama penyimpanan) yaitu 0, 1 dan 2 bulan, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bentuk silase ransum komplit tidak berpengaruh nyata (P>0,05), Namun lama penyimpanan memiliki pengaruh yang nyata (P<0,05), ini membuktikan bahwa tidak ada interaksi yan terjadi antara bentuk ransum komplit dengan lama penyimpanan terhadap kandungan protein kasar, akan tetapi jika dilihat pada kandungan serat kasar terdapat interaksi yang terjadi pada bentuk ransum dan lama penyimpanan. Hasil penelitian ini diperoleh kandungan protein kasar berkisar antara 10.79% -13,86% yang tertinggi pada penyimpanan 0 bulan dan kandungan serat kasar yaitu 14,24% -18,93% yang tertinggi pada penyimpanan 2 bulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin lama penyimpanan ransum komplit maka kandungan protein kasar akan semakin menurun dan kandungan serat kasar akan semakin meningkat. Silase ransum komplit dalam semua bentuk masih mempunyai kualitas yang baik pada penyimpanan 2 bulan
Keterpilihan Calon Legislatif Perempuan Partai Golkar pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 di Kabupaten Sidrap Mutmainnah Mutmainnah
The Politics : Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Vol 3 No 2 (2017): Juli
Publisher : Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.17 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keterpilihan calon legislatif perempuan yang terpilih hanya satu orang pada pemilihan legislatif tahun 2014 di Kabupaten SIDRAP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka dapat di simpulkan oleh penulis, yaitu sebagai berikut: keterpilihan perempuan perempuan pada pemilihan legislatif di Kabupaten SIDRAP sangat rendah, dari 4 daerah pemilihan yang telah terpenuhi kuota 30% perempuan yang terpilih hanya satu perempuan dari partai GOLKAR. Rendahnya keterpilihan perempuan sangat di pengaruhi dari rekrutmen partai GOLKAR yang kurang serius, hanya melihat popularitas dan ketokohan keluarga di setiap daerah pemilihan bukan kapabilitas perempuan itu sendiri sehingga berdampak pada calon legislatif yang kurang mampu untuk melakukan sosialisasi di masyarakat agar mereka dipilih. Perilaku pemilih perempuan yang masih tradisonal yang memilih calon legislatif atas dasar kekeluargaan yang masih kuat di Kabupaten SIDRAP membuat calon legislatif perempuan kurang terpilih. Kebijakan affirmative action hanya sebagai syarat pencalonan tetapi tidak menjadi jaminan untuk terpilih bagi perempuan. Adapun saran penelitian adalah calon legislatif perempuan harus di bekali pendidikan dari awal terkait masalah partai politik supaya mampu untuk bersaing dengan calon legislatif yang lain. Partai GOLKAR merekrut perempuan yang berkapabilitas bukan sekedar pengisi kekosongan kuota yang merupakan syarat partai menjadi peserta PEMILU legislatif. Perempuan dapat memperjuangkan aspirasi mereka sehingga tidak termajinalkan dari berbagai sektor pembagungan termasuk partai politik.