Serasah memiliki nilai kalori sebesar 6180,41 kal/g (Naparin dkk, 2019) dan ampas kopi memiliki nilai kalori sebesar 4713 kal/g (Kusuma et al, 2017), merupakan contoh jenis sampah organik yang bisa di manfaatkan sebagai sumber energi alternatif dalam bentuk biobriket. Biobriket adalah kumpulan arang dari biomassa yang telah terkarbonisasi. Selain untuk mendapatkan komposisi yang tepat antara serasah dan ampas kopi yang memenuhi syarat mutu sesuai SNI 01-6235-2000, Penelitian ini juga fokus pada peningkatan mutu biobriket dari segi aroma yang khas dengan penambahan limbah bubuk kakao. Penelitian ini menggunakan desain percobaan faktorial dengan perlakuan komposisi serasah masing-masing 90%,70%, 50% serta komposisi ampas kopi masing-masing10%,30% dan 50%. Hasil penelitian menunjukkan kadar air yakni 6,59% -7,88%, kadar abu yakni 6,81% -8,01%, kadar zat terbang yakni 40,20%-41,88%, kadar karbon terikat yakni 43,57%-44,91% dan nilai kalori yakni 5000,84 cal/g – 5031,78 cal/g. Penerimaan panelis terhadap aroma perlakuan 90% serasah dan 10% ampas kopi ialah 6 40%) suka; 8(53%) cukup suka; 1(7%) tidak suka ; perlakuan 70% serasah dan 30% ampas kopi ialah 7 (47%) suka; 7(46%) cukup suka; 1(7%) tidak suka; perlakuan 50% serasah dan 50% ampas kopi ialah 7(47%) suka; 8(53%) cukup suka. Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan 90% serasah dan 10% ampas kopi.