ISTUNING MA’UNAH
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Toksisitas Kronis Polisakarida Krestin dari Ekstrak Coriolus Versicolor pada Histologi Ginjal dan Kadar Kreatinin Serum Mus Musculus L. SRI PUJI ASTUTI WAHYUNINGSIH; ISTUNING MA’UNAH; DWI WINARNI
Prosiding Seminar Biologi Vol 2 No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional From Basic Science to Comprehensive Education
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v2i1.2631

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian polisakarida krestin ekstrak Coriolus veriscolor pada toksisitas kronis terhadap histologi ginjal dan kadar kreatinin serum Mus musculus. Dua puluh lima mencit betina, umur 8-10 minggu, berat 25-30 g dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan 5 ulangan. Kelompok perlakuan adalah kontrol (K) yang diberi akuades 0,2 mL selama 4 bulan,  perlakuan (P1, P2, P3 dan P4) diberi polisakarida krestin dari ekstrak jamur C. veriscolor dengan dosis yang berbeda yaitu: 0,5; 1; 2; dan 4 mg/kg BB selama 4 bulan.  Akhir dari perlakuan, ginjal diambil untuk dilihat histologinya dan isolasi serum darah untuk diukur kadar kreatinin. Data sel ginjal normal, sel yang bengkak, dan kadar kreatinin dianalisis dengan Anova  dan Duncan. Data nekrosis dianalisis dengan Brown-Forsythe dan Games Howell. Polisakarida krestin diberikan secara oral. Histologi ginjal (degenerasi dan nekrosis tubuli ginjal) diidentifikasi pada slide ukuran 4 µm.  Kadar kreatinin diukur dengan metode Jaffe reaction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P1 sudah tampak adanya pembengkakan 32,80%  dan nekrosis sel 8,88%. Perlakuan P2 mempunyai jumlah pembengkakan sel 38,28% dan nekrosis sel 12,08%. Perlakuan P3 dengan jumlah pembengkakan sel 62,24% dan nekrosis sel 13,08%. Perlakuan P4 mempunyai jumlah pembengkakan sel 53,28% dan nekrosis sel 21,40%. Jumlah sel ginjal yang normal semakin turun seiring dengan kenaikan dosis PSK. Kadar kreatinin pada K, P1, P2, P3 dan P4 menunjukkan kadar kreatinin yang normal pada masing-masing perlakuan, yaitu 0,40; 0,64; 0,72; 0,80 dan 0,80 mg/dL. Pemberian polisakarida krestin (PSK) dari ekstrak C. veriscolor pada toksisitas kronis menyebabkan pembengkakan, nekrosis sel, tetapi tidak meningkatkan kadar kreatinin serum mencit secara signifikan. Kata Kunci:    polisakarida krestin, Coriolus veriscolor, toksisitas kronis, histologi ginjal, kadar kreatinin