Jhohanes Bambang Rahadi Widiatmono
Jurusan Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang, Malang 65145

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Berdasarkan Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan Lahan Ruslan Wirosoedarmo; Jhohanes Bambang Rahadi Widiatmono; Yoni Widyoseno
agriTECH Vol 34, No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1558.818 KB) | DOI: 10.22146/agritech.9442

Abstract

Many environmental damages and disasters represent environmental problem because the supportability of life environment is exceeded. This excess is occurred because environmental supportability is weakened. The problem of human in using the space in the environment is that how to make the environment and its ecosystem to support the living in sustainable manner to produce reliable welfare. One effort to balance the use of natural resource and living environment is through spatial management to preserve the life environment function. The supportability of life environment is the most important consideration in the space order, especially the arrangement of regional space order plan (RTRW – Rencana Tata Ruang Wilayah) or the evaluation of space utilization. An approach used to determine the supportability of environment is through spatial data approach. The development of geographic information system (SIG – Sistem Informasi Geografi) brings a new hope for the optimization of environmental-based development, the provision of spatial information about the characteristic of a region, and the ability of SIG in manufacturing the spatial view for detail land opening and closing. The objective of this research is to evaluate the existing land compatibility and RTRW for period 2011-2031 at Ponorogo District based on the land capability and to provide recommendations about space order which aligns with environmental supportability. Research method is spatial analysis. This analysis produces map overlay as the visualization of result of land capability clarification. Result of research indicates that the use of existing land at Ponorogo District is already compatible to the direction of spatial use. However, some lands are not complying with this direction. The land use at Ponorogo District should obey the direction to preserve the land capability and the environmental supportability.ABSTRAKBerbagai bentuk kerusakan  dan bencana lingkungan seringkali merupakan permasalahan lingkungan yang timbul akibat daya dukung lingkungan hidup telah terlampaui. Terlampauinya daya dukung lingkungan umumnya timbul melampaui kemampuan lingkungan yang mendukungnya. Salah satu bentuk upaya menyeimbangkan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup adalah melalui proses penataan ruang yang berbasis tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan hidup seharusnya menjadi salah satu pertimbangan terpenting dalam penataan ruang, baik dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun dalam evaluasi pemanfaatan ruang. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan daya dukung lingkungan adalah melalui pendekatan berbasis data spasial. Melalui perkembangan sistem informasi geografi (SIG) memberikan harapan baru untuk mengoptimalkan upaya pembangunan berbasis lingkungan, selain untuk memberikan informasi spasial akan karakteristik suatu wilayah, SIG juga dapat memberikan gambaran spasial akan peruntukan dan penutupan lahan secara rinci. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian lahan (existing) maupun RTRW 20112031 Kabupaten Ponorogo terhadap kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan kemampuan lahannya serta memberikan rekomendasi penataan ruang yang selaras dengan daya dukung lingkungan. Penelitian ini menggunakan Metode analisa spasial. Analisa spasial dari hasil overlay peta sebagai visualisasi hasil pengklasifikasian kemampuan lahan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan lahan (existing) Kabupaten Ponorogo sudah sesuai dengan arahan pemanfaatannya ruangnya, namun masih ada juga yang belum sesuai dengan arahan pemanfaatannya. Pemanfaatan lahan di Kabupaten Ponorogo harusnya disesuaikan dengan arahan penggunaan lahannya agar dapat sesuai dengankemampuan lahan dan daya lingkungan.
Analisis Kelimpahan Mikroplastik Pada Air Permukaan di Sungai Metro, Malang Alexander Tunggul Sutan Haji; Jhohanes Bambang Rahadi Widiatmono; Nazarina Tiftah Firdausi
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2021.008.02.3

Abstract

ABSTRAKMikroplastik merupakan plastik dengan ukuran kecil yaitu <5mm. Berdasarkan sumbernya, mikroplastik primer yaitu di produksi dalam ukuran yang kecil untuk kepentingan tertentu dan rnikroplastik sekunder berasal dari penguraian plastik yang lebih besar sebelumnya. Penelitian dilakukan di Sungai Metro Malang yang mengalir melalui Kota Malang dan berakhir di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jenis, kelimpahan dan sumber mikroplastik di Sungai Metro Malang. Sampel air diambil pada tiga titik lokasi yaitu hulu, tengah dan hilir. Tahapan penelitian yaitu penyaringan sampel, pengeringan sampel, pemurnian dengan Wet Peroxide Oxidation (WPO) yaitu dengan 20 mL larutan Fe (II) 0.05 M, larutan H202 20 mL dan NaCl 6 gram per 20 mL sampel, pemisahan partikel dengan density separator dan pengamatan dengan mikroskop Olympus SZX 16. Jenis mikroplastik yang ditemukan yaitu fiber, film dan fragmen dengan jumlah yang paling banyak yaitu pada titik 3 (hilir). Warna mikroplastik yang didapatkan yaitu bening, biru, merah, dll. Ukuran mikroplastik paling banyak yaitu pada saringan 177 μm. Kelimpahan dan beban pencemar mikroplastik didapatkan paling tinggi yaitu jenis fiber pada titik 3 (hilir). Mikroplastik diketahui bersumber dari adanya penggunaan plastik pada lahan pertanian dan pemukiman yang menjadi tata guna lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Metro Malang.Kata Kunci: fiber, film, fragmen, mikroplastik, Sungai MetroABSTRACTMicroplastics are plastics with a small size that is <5mm. Based on the source, primary microplastics are produced in small sizes for specific purposes and secondary microplastics are derived from the decomposition of larger plastics before. The research was conducted on the Malang Metro River which flows through Malang City and ends in Kepanjen District, Malang Regency. The purpose of this study was to determine the type, abundance, and source of microplastics in the Metro Malang river. Water samples were taken at three locations, namely upstream, middle and downstream. The research stages are sample filtering, sample drying, purification with Wet Peroxide Oxidation (WPO), namely with 20 mL of 0.05 M Fe (II) solution, 20 mL H202 solution and 6 grams of NaCl per 20 mL sample, particle separation with a density separator and observations with microscope Olympus SZX 16. The types of microplastics found were fiber, film, and fragments with the highest number at point 3 (downstream). The colors of the microplastics obtained are clear, blue, red, etc. The size of most microplastics is 177 m sieves. The highest abundance and load of microplastic pollutants were obtained, namely the type of fiber at point 3 (downstream). Microplastics are known to originate from the use of plastics on agricultural land and settlements which are land use in the Metro Malang Watershed.Keywords: fiber, film, fragment, microplastics, Metro River