M.Th. Esti Tjahjanti
Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gigi Tiruan Cekat dengan Fiber-Reinforced Composites pada Kehilangan Gigi Anterior dengan Space Menyempit Budi Santoso; Murti Indrastuti; M.Th. Esti Tjahjanti
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 18, No 1 (2011): August
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4769.162 KB) | DOI: 10.22146/majkedgiind.16477

Abstract

Latar belakang. Pada kasus kehilangan gigi-gigianterior tanpa penggantian secepatnya akan menyebabkan rasa malu, tidak percaya diri,gangguan berbicara dan bersuara, pergeseran gigi-gigitetangganya, tilting,hilangnyakontakantar gigi,elongasi gigi antagonisnya, traumatik oklusi, ginggival pocket serta karies pada gigi sebelahnya. Tujuan. Penulisan laporan ini untuk memberi informasi bahwa pada kasus kehilangan gigi anterior dengan space yang telah menyempit dapat dibuatkan protesa berupa gigi tiruan cekat dengan fiber-reinforced composites. Kasus. Seorang pasien laki-Iaki berusia 26 tahun datang ke RSGM dengan kasus kehilangan gigi incisivus centralis kiri atas dengan space mesio-distal yang telah menyempit. Penanganan. Setelah dilakukan pemeriksaan subyektif, obyektif dan radiografi maka dilakukan perawatan dengan protesa berupa gigi tiruan cekat dengan fiber-reinforced composites. Setelah 10 hari perawatan kemudian kontrol dan pad a pemeriksaan subyektif tidak ada keluhan. Pada pemeriksaan obyektif dilakukan pemeriksaan terhadap retensi, stabilisasi, oklusi, estetis dan warnanya. Kesimpulan. Hasil Perawatan gigi tiruan cekat dengan fiber-reinforced composites dapat memperbaiki kondisi kehilangan gigi dengan space mesio-distal yang telah menyempit sehingga mengembalikan estetika dan percaya diri pasien.
Protesa Maksilofasial Dengan Hollow Bulb pada Kasus Klas I Aramany untuk Rehabilitasi Pasca Hemimaxillectomy Daniel Budi Santoso; M.Th. Esti Tjahjanti; Heriyanti Amalia Kusuma
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia Vol 18, No 1 (2011): August
Publisher : Faculty of Dentistry, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5011.547 KB) | DOI: 10.22146/majkedgiind.16478

Abstract

Latar belakang. tindakan hemimaxillectomy akan menimbulkan terjadinya defect yang menyebabkan gangguan bicara (sengau), penelanan, pengunyahan, estetik dan kejiwaan. Tujuan. untuk menginformasikan cara rehabilitasi defect atau cacat pada wajah dengan protesa maksilofasial hollow bulb untuk mengembalikan fungsi bicara, penelanan, pengunyahan, estetik dan kejiwaan penderita. Kasus dan penanganan. pasien pria berusia 43 tahun datang ke RSGM Prof. Soedomo atas rujukan dari dokter THT RS. Dr. Sardjito. Saat datang pasien merasa terganggu dengan adanya pembengkakan di dalam mulut, kemudian dilakukan pemeriksaan subyektif dan obyektif. Hemimaxillectomy dilakukan oleh dokterTHT RS. DR. Sardjito. Obturator pasca bedah dipasang segera setelah operasi. Dua minggu pasca operasi, dibuatkan obturator interim, kemudian dibuatkan protesa maksilofasial klas I Aramany dengan hollow bulb setelah 2 bulan pasca operasi. Hollow bulb adalah rongga yang dibuat pada protesa maksilofasial untuk menutup rongga mulut, rongga hidung dan defect. Pada waktu insersi diperiksa retensi, stabilisasi, oklusi, estetik dan pengucapan. Kontrol dilakukan 1 minggu dan 1 bulan setelah pemakaian. Hasil pemeriksaan dan evaluasi setelah 1 minggu dan 1 bulan setelah pemakaian protesa maksilofasial hollow bulb diketahui retensi, stabilisasi, oklusi dan pengucapan lebih baik. Kesimpulan. setelah menggunakan protesa maksilofasial hollow bulb pasca hemimaxillectomy, pasien dapat berbicara dan mengunyah dengan normal. Protesa maksilofasial hollow bulb juga dapat mengembalikan estetik yang hilang, membantu proses penyembuhan jaringan,serta psikologi pasien.