Imam Teguh Saptono
Sekolah Bisnis, Institut Pertanian Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Pengembangan Bisnis Cargo PT. Garuda Indonesia, Tbk dengan Pendekatan Business Model Canvas Ahmad Fariz Viali; Amzul Rifin; Imam Teguh Saptono
Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) Vol. 4 No. 3 (2018): JABM Vol. 4 No. 3, September 2018
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/jabm.4.3.474

Abstract

Berkembangnya pasar e -commerce saat ini mempunyai nilai penjualan 2016 yang diperkirakan telah mencapai 4,4 miliar USD tentunya akan berdampak pada pertumbuhan pengiriman barang atau yang lebih dikenal dengan nama cargo. Tujuan dari penelitian ini antara lain menganalisis kondisi Direktorat Cargo dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC) dan membuat New BMC Direktorat Cargo PT. Garuda Indonesia, Tbk. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah BMC, Importance and Performance Analysis (IPA), dan Five Forces Porter. Hasil dari identifkasi awal dari 9 elemen blok BMC Direktorat Cargo disertai analisis tingkat kepentingan dan kinerja terdapat tiga elemen blok prioritas yang perlu dilakukan perbaikan, yaitu customer segment, channel, dan revenue streams. Five forces porter analysis dan Industry foresight pada industri Cargo menjadi masukan pada perbaikan 3 elemen blok. Perubahan elemen customer segmen, yaitu target pasar menjadi lebih luas dari customer port to port menjadi customer door to door. Perubahan pada elemen channel, yaitu pengembangan dengan memperbanyak pembukaan channel baru seperti gerai, sales outlet, booth, small counter. Pengembangan pada revenue stream, yaitu adanya pendapatan tambahan dari door to door, fee based income dan revenue sharing dari sinergi BUMN. Selain itu perubahan pada ketiga elemen tersebut juga menyebabkan pengembangan pada elemen Value Preposition, Customer Relationship, Key Patners, Key Activities serta pada elemen Key Resource dan Cost Structure agar dapat dioptimalkan dan efisiensi sehingga menciptakan new BMC yang bermanfaat bagi pengembangan perusahaan yang sesuai perkembangan industri.Kata kunci: Cargo, BMC, IPA, five forces porter
Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Arabika (Studi Kasus PT Golden Malabar) Yuni Dwi Kartika; Amzul Rifin; Imam Teguh Saptono
Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) Vol. 4 No. 2 (2018): JABM Vol. 4 No. 2, Mei 2018
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/jabm.4.2.212

Abstract

In accommodating coffee seed production, coffee cherry as the main ingredient was collected from personal farms. Nonetheless, as the company’s external condition grows, this strategy is no longer appropriate to keep PT Golden Malabar Indonesia growing and developing in current condition in which the consumption rate of coffee has increased and lifestyle has shifted. The main purpose of this research was to formulate strategy development of Arabica coffee processing business. The analysis tools utilized to examine the company’s internal and external conditions included the matrices of Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), and Internal-External (IE). The analysis tool used to determine the appropriate strategy for the company was Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The total score of IFE matrix of PT Golden Malabar Indonesia was 3.0507 indicating its strong internal position. The total score of EFE matrix of PT Golden Malabar Indonesia was 2.0160 indicating the lack of response to the opportunities and threats outside the company. The position of IE matrix of PT Golden Malabar Indonesia is in region IV in which the company is growing and developing its Arabica coffee processing industry and it is significantly appropriate to conduct integrating strategy. The first priority strategy is in accordance with QSPM analysis i.e. PT Golden Malabar Indonesia is encouraged to perform backward integration by building connection with coffee cherry distribution partners/agents.Keywords: IFE, EFE, QSPM, coffee, Golden Malabar IndonesiaAbstrak: Dalam memenuhi produksi biji kopi, ceri kopi sebagai bahan bakunya diperoleh dari kebun sendiri. Namun seiring berkembangnya kondisi eksternal perusahaan, strategi tersebut sudah tidak tepat untuk membuat PT Golden Malabar Indonesia tumbuh dan berkembang di kondisi saat ini yang meningkatnya konsumsi kopi serta pergeseran gaya hidup. Tujuan utama dari penelitian ini adalah merumuskan strategi pengembangan usaha dari pengolahan kopi arabika. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis kondisi internal dan eksternal perusahaan adalah Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE), Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), dan Matriks Internal-Eksterbal (IE). Alat analisis yang digunakan untuk menentukan strategi yang tepat untuk perusahaan adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Total skor matriks IFE PT Golden Malabar Indonesia adalah 3,0507 yang mengindikasikan posisi internal perusahaan yang kuat. Total skor matriks EFE PT Golden Malabar Indonesia adalah 2,0160 hal ini menunjukan bahwa perusahaan belum cukup merespon peluang dan ancaman yang ada di luar perusahaan. Posisi matriks IE PT Golden Malabar Indonesia ada di wilayah IV,dimana perusahaan sedang tumbuh dan berkembang di industri pengolahan kopi arabika, sangat tepat untuk melakukan strategi integrasi. Strategi prioritas pertama sesuai dengan anlisa QSPM, PT Golden Malabar Indonesia sebaiknya melakukan integrasi ke belakang dengan membangun jaringan dengan mitra/agen pemasok ceri kopi.Kata kunci: IFE, EFE, QSPM, kopi, Golden Malabar Indonesia
Formulasi Strategi Bisnis Perusahaan Original Equipment Manufacturer (OEM) Studi Kasus di PT XYZ Puryani Puryani; Lukman Muhammad Baga; Imam Teguh Saptono
Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) Vol. 5 No. 1 (2019): JABM Vol. 5 No. 1, Januari 2019
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17358/jabm.5.1.13

Abstract

The objectives of this study are to describe the vision and mission, to analyze internal and external conditions, and to formulate strategy of PT XYZ. The research was carried out by descriptive analysis method. The tools used at this study included IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation), IE (Internal-External) and QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). The study showed that the vision of the company is in accordance with the goals of the company, whereas the mission analysis identified that not all members of the company know the company mission. Internal analysis shows 8 factors becoming the strengths and 8 factors becoming the weaknesses for the company, while the external analysis shows 7 factors becoming the opportunities and 7 factors becoming the threats for the company. The IFE and EFE matrix analysis showed scores of 3,064 and 2,595. This score showed that the company position is on the IE matrix, quadrant I (cell IV). In this quadrant, the right strategy is to grow and build. Alternative strategies formulated for the company include market penetration, product development, people development, market development, company relocation and competitive pricing. Based on the QSPM matrix, the priority strategy formulated for PT XYZ is people development.Keywords: alternative strategies, IFE, EFE, IE, QSPMAbstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan visi dan misi, menganalisis kondisi internal dan eksternal serta merumuskan strategi PT XYZ. Penelitian dilakukan melalui metode pendekatan analisis deskriptif. Alat analisis yang digunakan, yaitu matrix IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation), IE (Internal-External) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil penelitian dapat diidentifikasi bahwa visi perusahaan saat ini sudah sesuai dengan tujuan dan cita-cita perusahaan, sedangkan pada analisis misi dapat diidentifikasi bahwa belum semua anggota perusahaan mengetahui misi perusahaan. Hasil analisis lingkungan internal menghasilkan 8 faktor yang menjadi kekuatan dan 8 faktor yang menjadi kelemahan perusahaan, sedangkan hasil analisis lingkungan eksternal menghasilkan 7 faktor yang menjadi peluang dan 7 faktor yang menjadi ancaman perusahaan. Analisis matrik IFE dan EFE menghasilkan skor 3,064 dan 2,595. Skor ini memposisikan perusahaan pada pada matrik IE, yaitu kuadran I (sel IV). Pada kuadran ini strategi yang tepat adalah grow and build. Alternatif strategi yang berhasil dirumuskan adalah penetrasi pasar, pengembangan produk, pengembangan SDM, pengembangan pasar, relokasi perusahaan dan menetapkan harga bersaing. Berdasarkan matrik QSPM, strategi prioritas yang berhasil dirumuskan adalah pengembangan SDM.Kata kunci: alternatif strategi, IFE, EFE, IE, QSPM