Ifanali Iha
Program Studi Fisika, Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila, Pejaten, Jakarta Selatan 12520

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Citra Geolistrik Resistivitas 2-Dimensi Untuk Identifikasi Zona Laterit Dan Zona Bedrock Profil Nikel Laterit Ifanali Iha; Puji Hartoyo
Jurnal Ilmiah Giga Vol 21, No 2 (2018): Volume 21 Edisi 2 Tahun 2018
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.094 KB) | DOI: 10.47313/jig.v21i2.602

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona laterit dan zonabedrock menggunakan metode geolistrik resistivitas dan memperkirakan volume zonanikel laterit dari hasil identifikasi. Data yang digunakan pada penelitian ini diperolehdari PT.Aneka Tambang Tbk. Pengambilan data lapangan (akuisisi data) dilakukan didaerah kuasa tambang PT. Aneka Tambang Tbk, Kecamatan Pomalaa, KabupatenKolaka, Sulawesi Tenggara. Metode geolistrik resistivitas merupakan salah satumetode geofisika yang sering digunakan dalam eksplorasi untuk identifikasikandungan mineral di bawah permukaan. Metode ini dilakukan dengan caramengalirkan arus listrik ke dalam perut bumi dan dihitung nilai resistivitas batuan saatdialiri arus listrik. Endapan nikel laterit terbentuk dari hasil pelapukan batuanultramafik. Daerah Pomalaa adalah salah satu daerah yang memiliki potensi nikellaterit paling besar. Pengolahan data dilakukan menggunakan Software Res2dInv danSurfer 12. Hasil dari pengolahan data adalah nilai resistivitas dan kedalaman dariprofil nikel laterit. Resistivitas dari zona top soil (overburden) adalah 120 -750ohm.m, resistivitas dari zona laterit adalah 0-120 ohm.m, dan resistivitas dari zonabedrock lebih dari 200 ohm.m. Kedalaman dari zona top soil (overburden) adalah 0-30 m, kedalaman dari zona laterit adalah 10-60 m, dan kedalaman dari zona bedrockberada lebih dari 50 m. Dengan perkiraan luas daerah sebesar 99.000 m2 danketebalan zona laterit 30 m di bawah permukaan diperoleh volume zona nikel lateritsebesar 2.970.000 m3.