Yoga Irama
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DAKWAH ISLAM RAHMAT LI AL-ʻALAMIN HUSEIN JA’FAR AL-HADAR: KONSEP DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEBERAGAMAAN KAUM MILENIAL DI MEDIA SOSIAL Nur Mufidatul Ummah; Yoga Irama
Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama Vol 22 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jia.v22i2.10960

Abstract

As a result of the many Islamic groups and groups who have different understandings of the meaning of rahmat li al-‘alamin, some of them have misunderstood the meaning. It is proven by the amount of propaganda on social media, acts of intolerance and violence that are based on the name of Islam are very contrary to the goal of Islam as a religion of mercy that creates peace and safety for the entire universe. So in this article, we review and examine the idea of Islam rahmat li al-ʻalamin brought by Husein Ja'far al-Hadar. This study uses a qualitative approach using descriptive analysis directed at the overall message of da'wah spread on social media: both from Youtube, Twitter, and Instagram. The results of the study show that the idea of ​​Islam rahmat li al-‘alamin Husein Ja'far al-Hadar with a concept based on love emphasizes three important aspects, namely truth, goodness and beauty. Seeing that the times are growing, technology is starting to dominate the world, the existence of Islam must not avoid and be anti-pathy to that reality. So the third option is an Islamic university with the particularization of the times. So in conveying a message must be adapted to the conditions of the times. So that way in today's millennial era, which is better known as the digitalization era, da'wah will be conveyed properly.
Islam dan Media Massa: Pengarusutamaan Moderasi Islam Pada Situs Tafsiralquran.id Abdullah Falahul Mubarok; Yoga Irama
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 12 No. 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v12i1.210

Abstract

Seiring berjalannya waktu polemik-polemik beragama masih terus bermunculan. Akar masalahnya adalah keberadaan kelompok radikalisme yang masih tumbuh subur, sehingga aktivitas moderasi harus terus dilakukan agar bisa menjaga keragaman dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu artikel ini berusaha mengkaji tentang model pengarusutamaan moderasi Islam pada situs Tafsiralquran.id. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori media massa milik Marshall McLuhan. Data-data yang diteliti diperoleh dari aktivitas observasi terhadap data-data, baik yang terdapat pada buku, jurnal, media sosial (internet) ataupun platform lain. Adapun hasil temuan dari penelitian ini adalah model pengarusutamaan moderasi Islam dalam Tafsiralquran.id menggunakan format konten tulisan artikel pendek yang membahas seputar term moderasi dan model berislam yang proporsional, toleransi, dan jauh dari aspek kekerasan. Ini bertujuan memberikan pemahaman dan role model berislam yang benar kepada pembaca, yang di dalamnya juga dielaborasi dengan pembahasan seputar tafsir dari ayat-ayat al-Quran dan dikontekstualisasikan dengan isu-isu terbaru yang sedang ramai diperbincangkan.
Islam dan Society 5.0: Pembacaan Ulang Teologi Islam Perspektif Mohammed Arkoun di Era Digital Anugerah Zakya Rafsanjani; Yoga Irama
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 12 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v12i2.271

Abstract

Artikel ini berisi tentang pembacaan teologi Islam di era society 5.0. Di mana seiring berkembangnya zaman, teknologi canggih pun terus muncul dan hadir di hampir seluruh lini kehidupan manusia, sehingga kehidupan manusia menjadi bebas dan tak terkendali, maka diperlukan kajian ulang posisi teologi Islam di tengah era society 5.0 agar Islam mampu senantiasa tampil eksis dan relevan dalam setiap perkembangan zaman. Berbicara mengenai aspek religiusitas atau spiritualitas, maka peran Islam dirasa sangat vital dalam pembentukan aspek tersebut dalam era society 5.0. Namun sayangnya, banyak yang menilai Islam terutama pihak-pihak yang masih berpegang teguh pada ajaran dan penafsiran Islam klasik menjadi ujian terberat Islam dalam menghadapi era society 5.0. Sehingga perlu adanya sebuah pemikiran baru guna membangun relevansi teologi Islam dengan society 5.0, pemikiran Arkoun yang mendekonstruksi pemikiran dan teologi Islam klasik menjadi awal terbentuknya teologi Islam di era society 5.0. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data meliputi artikel-artikel mengenai pemikiran Arkoun dan society 5.0 dengan menggunakan teknik analisis interpretatif sehingga diperoleh kajian yang relevan dengan tema artikel ini. Dari hasil analisis dari data-data yang telah diperoleh, adapun hasil dari penelitian ini adalah: pertama, Arkoun berpendapat bahwa ketiadaan kritik dalam tubuh Islam menjadikan Islam mengalami ketertinggalan, sehingga diperlukan kritik terhadap tafsiran dan dogma-dogma yang telah ada. Selain itu Arkoun juga menekankan untuk memaksimalkan nalar Islam untuk menerima segala perubahan budaya, pemikiran dan zaman. Kedua, konsep humanisme Arkoun membagi memberikan kebebasan individu untuk mengoptimalkan nalar kritisnya untuk mengaplikasikan Islam daya teoritis dan daya praktis, sehingga kebebasan individu menggunakan nalar kritisnya tetap dalam koridor keagaman.
Mistik Kejawen dalam Dunia Digital: Intrepretasi atas Ajaran Kejawen di Channel Youtube Ngaji Roso Muzayyanah Mutashim Hasan; Wildan Taufiqur Rahman; Yoga Irama; Iqbal Hamdan Habibi
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 13 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v13i2.447

Abstract

Artikel tentang mistik kejawen ini muncul atas keresahan peneliti dalam pengamatan budaya dan perkembangannya di dunia digital. Satu sisi mistik kejawen masih dianggap satu hal yang eksklusif namun disisi lain banyak dijumpai media sosial seperti akun Youtube yang menyajikan mistik kejawen sebagai kontennya. Penelitian ini mengeksplorasi peran akun Youtube “Ngaji Roso” dalam penciptaan mistik kejawen dalam dunia digital. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana esensi dari mistik kejawen jika disandingkan dengan sufisme. Penelitian ini juga ingin memetakan bagaimana perkembangan dunia digital dalam membentuk wajah baru dari mistik kejawen itu sendiri yang ditinjau dari teori teologi digital. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif dengan sumber data berupa konten dari akun Youtube “Ngaji Roso”. Selain itu sebagai data pendukung dalam penelitian ini adalah buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya yang masih ada kaitannya dengan topik pembahasan. Data yang terkumpul dianalisis dengan pendekatan content analysis. Kesimpulan dari hasil analisis data antara lain: (1) mistik kejawen dan sufisme memiliki keterkaitan yang cukup kuat dengan dibuktikan antara beberapa ajarannya seperti penyatuan makhluk dan pencipta, (2) perkembangan media sosial (Youtube) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perwajahan mistik kejawen khususnya pada dunia digital, (3) dalam pandangan Teologi Digital pembahasan mistik kejawen bertransformasi menjadi dialektika komprehensif di tengah masyarakat yang cenderung berujung dalam bentuk yang lebih kontemporer.