Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi anak berkebutuhan khusus di salah satu sekolah inklusi di Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri 57 Banda Aceh. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara, dan instrumen screening test untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Klasifikasi masalah yang dialami siswa berdasarkan screening test ABK dibagi dalam 3 kategori yaitu ringan, sedang, dan berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di sekolah inklusi SD Negeri 57 Banda Aceh belum melakukan identifikasi terhadap anak berkebutuhan khusus di awal penerimaan siswa baru. Hasil identifikasi menunjukkan sebanyak 22 orang siswa diperkirakan mengalami lebih dari satu kebutuhan khusus dengan intensitas hambatan yang berbeda (ringan, sedang, dan berat). Hasil analisis instrumen screening test ABK dipaparkan di bagian hasil. Pihak sekolah dan orangtua disarankan untuk melakukan asesmen lebih lanjut tentang masalah yang dialami anak dan dilanjutkan dengan terapi sesuai dengan masalahnya. Dalam proses pembelajaran, perlu dilakukan penyederhanaan kurikulum, dukungan orang tua, serta bimbingan dan konseling untuk anak yang teridentifikasi sebagai ABK.