Muhammad Salis Yuniardi
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Kreativitas dalam Memediasi Hubungan Rasa Ingin Tahu dengan Motivasi Akademik Pada Mahasiswa Seni: The Role of Creativity in Mediating the Relationship between Curiosity and Academic Motivation in Art Students Wardah Arum Bayuningrum; Iswinarti Iswinarti; Muhammad Salis Yuniardi
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 12 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.991 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v12n1.p81-91

Abstract

Motivation and curiosity are the important aspects of learning. For art students, curiosity can provide stimulation or encouragement to be more interested in active learning and making works of art. Art students can also be expected to have a high level of creativity in order to maximize their ideas, concepts, and representations of works. Supported by high curiosity and creativity, students' academic motivation can be increased. The purpose of this study was to determine the effect of curiosity on academic motivation mediated by creativity in art students. This study involved 180 art students. The quantitative cross-sectional research was used, and mediated regression analysis method was employed to nalayze the data. The instruments used were the Indonesian adaptation scale of the short version of the AMS (Academic Motivation Scale), the Curiosity and Exploration Inventory-II, and the Kaufman of Creativity Scale (K-DOCS). The results showed that there is a direct effect of curiosity on academic motivation, while creativity indirectly affect the relationship between curiosity and academic motivation. The result of this study indicates that a high curiosity and creativity are expected in art students because these aspects enable them to boost their motivation and create their art works. Key words: Curiosity, creativity, academic motivation, art students Abstrak: Motivasi dan rasa ingin tahu adalah aspek penting dalam pembelajaran. Pada mahasiswa seni, rasa ingin tahu dapat memberi rangsangan untuk aktif dalam pembelajaran maupun pembuatan karya seni. Mahasiswa seni diharapkan memilikiĀ  kreativitas yang tinggi agar dapat memaksimalkan ide, konsep dan representasi karya. Dengan didukung rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi, motivasi akademik mahasiswa juga dapat menjadi lebih meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peran rasa ingin tahu terhadap motivasi akademik yang dimediasi oleh kreativitas pada mahasiswa seni. Penelitian ini melibatkan 180 mahasiswa seni. Pendekatan kuantitatif cross-sectional digunakan, dan teknik mediated regression analysis dimanfaatkan untuk analisis data. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala adaptasi berbahasa Indonesia versi singkat AMS (Academic Motivation Scale), The curiosity and exploration inventory-II, dan menggunakan Kaufman of Creativity Scale (K-DOCS). Hasil penelitian menunjukkan adanya peran langsung rasa ingin tahu terhadap motivasi akademik, dan kreativitas berperan tidak langsung dalam hubungan antara rasa ingin tahu dengan motivasi akademik. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa mahasiswa seni diharapkan memiliki aspek rasa ingin tahu dan kreativitas yang tinggi agar motivasi belajar mereka meningkat dan dapat mencipatkan karya-karya seni sesuai tugas belajar mereka.
Peran Perceived Organizational Support terhadap Work Engagement Karyawan Jufi Lailatul Mufarrikhah; Muhammad Salis Yuniardi; Nandy Agustin Syakarofath
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.978 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.56396

Abstract

Work engagement adalah sikap yang menggambarkan individu secara penuh terlibat dengan pekerjaannya, baik secara emosi maupun fisik dengan menunjukkan perilaku yang penuh semangat, penuh dedikasi, dan penghayatan dalam menunaikan pekerjaan. Salah satu faktor yang dapat berperan dalam meningkatkan work engagement adalah perceived organizational support, yaitu persepsi karyawan mengenai dukungan, kepedulian dan kontribusi organisasi terhadapĀ  kesejahteraan karyawannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran perceived organizational support terhadap work engagement karyawan. Subjek penelitian ini sejumlah 300 karyawan di bidang jasa dan produksi yang diperoleh menggunakan teknik quota sampling. Instrumen penelitian menggunakan SPOS (Survey Perceived Organizational Support) sebanyak 13 aitem dan UWES-17 (Utrecht Work Engagement Scale-17) sebanyak 17 aitem. Analisis data menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan hasil perceived organizational support berperan positif terhadap work engagement karyawan (Nilai F = 152,442; p = <0,005). Adapun, sumbangan efektif yang diberikan oleh perceived organizational support dapat memprediksi work engagement sebesar 33,8%. Artinya, perceived organizational support terbukti memiliki peran terhadap tinggi rendahnya work engagement karyawan.