Teknologi survei dan pemetaan terus berkembang, termasuk pemetaan wilayah tiga dimensi yang semakin penting dalam arsitektur, perencanaan kota, dan pemetaan. Airborne LiDAR merupakan metode efektif untuk pemodelan 3D bangunan dan gedung tinggi dalam penataan kota. Penelitian ini mengevaluasi ketelitian data Airborne LiDAR dalam pembuatan model 3D bangunan dengan tingkat ketelitian LOD 2. Pemodelan pada gedung Balairung, Perpustakaan, dan Grha Sabha Pramana UGM dilakukan menggunakan metode Vectorize building pada perangkat lunak Microstation Connect. Hasil pemodelan bangunan gedung kemudian dievaluasi ulang, termasuk model atap, tinggi bangunan, dan lebar atau panjang bangunan. Evaluasi model atap dilakukan dengan uji visual model yang membandingkan bentuk atap hasil pemodelan dengan data orthophoto. Evaluasi pada tinggi, lebar dan panjang bangunan dilakukan dengan membandingkan hasil pemodelan terhadap data ukuran langsung menggunakan Total Station. Hasil klasifikasi data point cloud menghasilkan 5 kelas yaitu kelas ground, low vegetation, medium vegetation, high vegetation, dan building. Pengolahan DTM menghasilkan RMSE 0,0964 cm dan LE95 0,188994. Uji akurasi visual menunjukkan nilai completeness 97,918%, correctness 97,763%, dan quality 95,828%, dengan kualitas geometri 0,3128 m, menunjukkan bahwa data Airborne LiDAR sesuai untuk pemodelan 3D bangunan dengan LOD 2.