Dian Ari Ramadhani
Prodi Agroteknologi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN METODE USLE UNTUK ARAHAN KONSERVASI TANAH DI DAERAH LERENG GUNUNG IJEN, KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR Dian Ari Ramadhani; Djoko Mulyanto; Lanjar Sudarto
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 16, No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v16i1.4005

Abstract

Kajian ini dilakukan di lereng Gunung Ijen yang terletak di Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Penggunaan lahan di Jambu sebagian telah berubah fungsinya, dari kawasan hutan menjadi perkebunan, ladang jagung dan bawang putih. Perubahan penggunaan lahan ini telah memicu degradasi lahan oleh erosi yang meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk menilai Tingkat Bahaya Erosi dan perencanaan konservasi tanah di Jambu. Studi ini dilakukan dengan Metode Survei. Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) digunakan untuk menilai kehilangan tanah akibat erosi. Peta satuan lahan diperoleh dengan cara tumpang susun (overly) peta jenis tanah, tata guna lahan dan peta kemiringan lereng. Sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposif sampling untuk menentukan titik sampel berdasarkan satuan peta lahan. Ada 15 titik sampel dari 12 satuan   lahan. Parameter yang dianalisis terdiri dari faktor erosivitas limpasan (R), erodibilitas tanah (K), topografi (panjang dan derajat kemiringan / LS), pengelolaan tanaman (C), dan faktor praktik konservasi lahan (P). Berdasarkan data yang dianalisis, diketahui bahwa kehilangan tanah akibat erosi terendah adalah 0,19 ton/ha/tahun dan tertinggi 310 ton/ha/tahun. Tingkat Bahaya Erosi dengan kategori sangat ringan 45,6 ha, ringan 656,6 ha, dan tingkat berat 63,7 ha, dari total luas studi 766 ha. Perencanaan konservasi tanah untuk kawasan yang memiliki kategori bahaya erosi tinggi disarankan dengan praktik konservasi vegetatif dan mekanis, seperti variasi tanaman penutup tanah, pola tanam garis kontur, sistem tanam tumpang sari, teras kanal dan teras kontur. Sedangkan untuk areal yang tergolong tingkat ringan dapat dilakukan dengan pola tanam garis kontur dan sistem tanam tumpang sari.
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN METODE USLE UNTUK ARAHAN KONSERVASI TANAH DI DAERAH LERENG GUNUNG IJEN, KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR Dian Ari Ramadhani; Djoko Mulyanto; Lanjar Sudarto
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 16, No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v16i1.4005

Abstract

Kajian ini dilakukan di lereng Gunung Ijen yang terletak di Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Penggunaan lahan di Jambu sebagian telah berubah fungsinya, dari kawasan hutan menjadi perkebunan, ladang jagung dan bawang putih. Perubahan penggunaan lahan ini telah memicu degradasi lahan oleh erosi yang meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk menilai Tingkat Bahaya Erosi dan perencanaan konservasi tanah di Jambu. Studi ini dilakukan dengan Metode Survei. Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) digunakan untuk menilai kehilangan tanah akibat erosi. Peta satuan lahan diperoleh dengan cara tumpang susun (overly) peta jenis tanah, tata guna lahan dan peta kemiringan lereng. Sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposif sampling untuk menentukan titik sampel berdasarkan satuan peta lahan. Ada 15 titik sampel dari 12 satuan   lahan. Parameter yang dianalisis terdiri dari faktor erosivitas limpasan (R), erodibilitas tanah (K), topografi (panjang dan derajat kemiringan / LS), pengelolaan tanaman (C), dan faktor praktik konservasi lahan (P). Berdasarkan data yang dianalisis, diketahui bahwa kehilangan tanah akibat erosi terendah adalah 0,19 ton/ha/tahun dan tertinggi 310 ton/ha/tahun. Tingkat Bahaya Erosi dengan kategori sangat ringan 45,6 ha, ringan 656,6 ha, dan tingkat berat 63,7 ha, dari total luas studi 766 ha. Perencanaan konservasi tanah untuk kawasan yang memiliki kategori bahaya erosi tinggi disarankan dengan praktik konservasi vegetatif dan mekanis, seperti variasi tanaman penutup tanah, pola tanam garis kontur, sistem tanam tumpang sari, teras kanal dan teras kontur. Sedangkan untuk areal yang tergolong tingkat ringan dapat dilakukan dengan pola tanam garis kontur dan sistem tanam tumpang sari.