Usia remaja dianggap sebagai usia yang rentan karena sedang mengalami kegoncangan jiwa, ketegangan emosi, proses pencarian jatidiri dan persiapan menuju kematangan fisik dan mental. Atas kondisi ini tidak sedikit kalangan remaja yang terdegrasi secara moral dan nilai sosial. Kehadiran komunitas remaja Islam dapat dijadikan sebagai solusi untuk menjawab berbagai problematika kehidupan remaja. Komunitas remaja Islam di Pangalengan memiliki agenda dan kegiatan dakwah dalam rangka melakukan pembinaan dan penanaman nilai-nilai keislaman. Setidaknya terdapat 13 komunitas remaja Islam yang tersebar di beberapa desa di wilayah Pangalengan. Dengan jumlah anggota 334 orang dan jumlah objek dakwah sebanyak 11.414 orang menjadi bukti pentingnya melakukan pembinaan dan pengembangan komunitas positif di kalangan remaja. Penelitian ini berupaya menganalisis berbagai gejolak dan dinamika pelaksanaan dakwah yang dilakukan oleh komunitas remaja Islam di Pangalengan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi komunitas remaja Islam di Pangalengan dapat menjadi jawaban dalam melakukan proses pembinaan dan penanaman nilai-nilai keislaman. Umumnya, komunitas remaja ini melakukan perencanaan, penetapan tujuan dan segmentasi dakwah serta pelaksanaan bentuk-bentuk kegiatan dakwah secara variatif dan kreatif.Teenage age is considered as a vulnerable age because it is experiencing mental turmoil, emotional tension, the process of searching for identity and preparation for physical and mental maturity. For this condition, there are not a few teenagers who are morally integrated and have social values. The presence of an Islamic youth community can be used as a solution to answer various problems of adolescent life. The Islamic youth community in Pangalengan has an agenda and da'wah activities in the context of carrying out guidance and inculcation of Islamic values. There are at least 13 Muslim youth communities spread across several villages in the Pangalengan area. With 334 members and 11,414 proselytizing objects, this is evidence of the importance of fostering and developing positive communities among adolescents. This study seeks to analyze various shocks and dynamics of the implementation of da'wah carried out by the Muslim youth community in Pangalengan. The results showed that the existence of an Islamic youth community in Pangalengan could be the answer in carrying out the process of fostering and instilling Islamic values. Generally, this youth community plans sets goals and segments da'wah and implements varied and creative forms of da'wah activities.