Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Akuakultur

LAJU PENGOSONGAN ISI PERUT PADA IKAN KERAPU CANSIR (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus corallicola) SEBAGAI INFORMASI AWAL DALAM PENENTUAN MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN Daniar Kusumawati; Suko Ismi
Jurnal Riset Akuakultur Vol 9, No 3 (2014): (Desember 2014)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.844 KB) | DOI: 10.15578/jra.9.3.2014.399-406

Abstract

Informasi mengenai laju pengosongan isi perut suatu jenis ikan sangat diperlukan untuk meningkatkan keefektifan dan keefisienan pemanfaatan pakan. Dalam penelitian ini dilakukan uji untuk mengetahui lama pengosongan isi perut benih kerapu cansir yaitu hibrida dari kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) x kerapu pasir (Epinephelus corallicola) terhadap jenis pakan pelet. Benih kerapu cansir sejumlah 50 ekor dengan kisaran panjang 8,00 ± 0,76 cm terlebih dahulu dipuasakan selama 48 jam dan kemudian ikan diberi makan secara adlibitum. Ikan selanjutnya dibedah sejumlah lima ekor pada jam ke-0, 6, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 35, dan 42. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa lama pengosongan isi perut berdasarkan persentase derajat kepenuhan isi perut per satuan waktu (ISC) pada ikan kerapu cansir ukuran 8,00 ± 0,76 cm terhadap jenis pakan pelet mencapai 28 jam dengan total laju kecepatan pengosongan lambung rata-rata terhadap penurunan persentase pakan sebesar 2,9%/jam. Berdasarkan lama pengosongan isi perutnya, ikan kerapu cansir cukup diberikan pakan pelet dengan frekuensi satu kali per hari.
PERAN GEN AIM1 DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP KARAKTER POLA PIGMEN IKAN BADUT HITAM (Amphiprion percula) Daniar Kusumawati; S. Permana; Ketut Maha Setiawati; Haryanti Haryanti
Jurnal Riset Akuakultur Vol 7, No 2 (2012): (Agustus 2012)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.693 KB) | DOI: 10.15578/jra.7.2.2012.205-219

Abstract

Pola pigmen merupakan faktor utama yang menentukan tingginya kualitas ikan hias. Pada benih-benih F1 populasi budidaya ikan badut hitam (Amphiprion percula) diketahui mengalami degeneratif pola pigmen yang menyimpang dibandingkan dengan populasi di alam. Pola pigmen merupakan salah satu karakter fenotip yang diturunkan di mana ekspresinya bergantung pada interaksi genetik dengan faktor eksternal yaitu lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran gen yaitu Aim1 yang mengontrol sintesis melanin dan kondisi lingkungan dalam menginduksi pola pigmen hitam ikan badut hitam (Amphiprion percula). Analisis gen Aim1 dilakukan dengan menggunakan program speedy PCR dilanjutkan dengan SSCP (single strand confirmation polymorphism) untuk mengidentifikasi variasi genetik dari gen Aim1. Analisis SDS Page dilakukan untuk mengetahui peranan lingkungan terhadap profil protein yang disintesis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa primer Aim1 memiliki sisi pengenalan pada whole genom ikan badut hitam (Amphiprion percula) pada target sequence 45 bp. Berdasarkan analisis SSCP profil fragmentasi amplicon primer Aim1 pada masing-masing tingkatan pada populasi budidaya homolog dengan populasi alam, sehingga gen Aim1 bukan merupakan gen yang mengontrol fenomena degeneratif pola pigmen ikan badut hitam (Amphiprion percula). Peran lingkungan yaitu cahaya memberikan pengaruh positif dalam menginduksi pola pigmen melalui stimulus pada sistem neuron dan migrasi melanophore.
PERKEMBANGAN EMBRIO DAN LARVA IKAN LETTER SIX, Paracanthurus hepatus Daniar Kusumawati; Ketut Maha Setiawati; Bambang Priono
Jurnal Riset Akuakultur Vol 10, No 2 (2015): (Juni 2015)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1560.161 KB) | DOI: 10.15578/jra.10.2.2015.177-185

Abstract

Dalam upaya memperkaya populasi ikan letter six (Paracanthurus hepatus) di alam yang telah mendekati kepunahan akibat adanya illegal fishing maka dilakukan usaha perbenihan. Kegiatan perbenihan ikan letter six memerlukan informasi awal tentang perkembangan telur dan pemeliharaan larva yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dasar dalam menentukan pengembangan teknik pemeliharaan larva ikan letter six yang tepat. Koleksi induk ikan letter six hasil tangkapan di alam dari perairan Maluku dan Papua. Induk letter six dipelihara dalam tangki policarbonat bulat berkapasitas dua ton dengan sistem air mengalir. Selama pemeliharaan, induk letter six mampu memijah secara alami. Durasi perkembangan embrio hingga menetas memerlukan waktu 22 jam 24 menit pada suhu normal air laut 29°C. Penyerapan kuning telur optimum terjadi pada hari kedua dan maksimum terserap habis pada hari ketiga, sedangkan butir minyak terserap habis tepat pada hari ketiga. Korelasi pertumbuhan panjang dan tinggi larva mengikuti hubungan alometrik negatif di mana konstanta pertumbuhan b = 0,6629 (b < 1). Berdasarkan perkembangan larva, umur D-2 (terbentuk bintik mata) mulai diberikan pakan alami berupa plankton dan pada D-3 (bukaan mulut) mulai diberikan zooplankton yaitu rotifer. Dengan metode pemeliharaan ini, larva ikan letter six mati pada D-25 sehingga perlu adanya perbaikan metode pemeliharaan melalui pendekatan lingkungan maupun pakan.