Heru Iskandar
Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH MODELING MEDIA VIDEO CUCI TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN CUCI TANGAN PADA SISWA KELAS 4 DI SD WONOSARI 02 MANGKANG SEMARANG Iskandar, Heru; Suhadi, -; Maryati, -
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2014
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cuci tangan dapat berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang menempel di tangan, salah satu upaya peningkatan kesehatan pada anak sekolah dasar yaitu dengan membiasakan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modeling media video cuci tangan terhadap kemampuan cuci tangan pada siswa kelas 4 di SD Wonosari 02 Mangkang Semarang. Rancangan penelitian menggunakan Quasi Eksperimental dengan desain penelitian One Group Pretest Posttest. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non probability dengan jenis sampling jenuh atau total sampling dimana sampel adalah siswa kelas 4 SD. Hasil dari penelitian menunjukkan perubahan kemampuan cuci tangan sebelum dan sesudah diberikan modeling media video cuci tangan. Skor rata-rata 12,78 menjadi 21,64 setelah diberikan modeling media video. Penelitian ini dapat disimpulkan penggunaan modeling media video dapat meningkatkan kemampuan cuci tangan pada siswa kelas 4 di SD Wonosari Mangkang Semarang. Kata kunci : Anak sekolah, Cuci tangan, Modeling media video, Kemampuan cuci tangan
Faktor Penyebab Penurunan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit Iskandar, Heru; Maksum, Halimi; Nafisah, Nafisah
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.27

Abstract

Pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) adalah jantung dari mutu layanan sebagai dasar proses belajar dan revisi dari kebijakan serta perbaikan berkelanjutan. Studi pendahuluan menunjukkan angka IKP yang lebih rendah dari internasional dan cenderung menurun yang mengindikasikan “under reporting”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menentukan solusi faktor penyebab penurunan pelaporan IKP di RS X. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan Focus Group Discussion dengan peserta adalah 26 kepala ruang rawat inap/kepala instalasi RS X. IKP sebenarnya tinggi tetapi tidak dilaporkan, penyebabnya adalah takut disalahkan jika melapor sebab budaya patient safety yaitu no blaming masih belum tumbuh secara merata di seluruh RS, kurangnya pengetahuan tentang pelaporan IKP, keengganan melaporkan karena komitmen kurang dari pihak manajemen atau unit terkait, tidak ada reward dari RS jika melaporkan dan kurangnya keaktifan dari KKPRS. Perlu menumbuhkan budaya patient safety secara merata di RS dengan mengaktifkan kembali Patient Safety Champion (PSC). Dibutuhkan komitmen yang tinggi dari pihak direksi dan manajemen dalam program keselamatan pasien. Perlu monitoring dan evaluasi dari KPRS tentang pelaporan IKP dengan cara ronde keselamatan pasien dan visitasi secara periodik ke unit dan instalasi di rumah sakit.Kata Kunci: Budaya keselamatan pasien, kemauan melaporkan, pelaporan insiden keselamatan pasien
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Melapor Insiden Keselamatan Pasien Iskandar, Heru; Wardhani, Viera; Rudijanto, Achmad
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 14 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.807 KB) | DOI: 10.18202/jam23026332.14.3.10

Abstract

Data indicate low patient safety incident report (PSI) at the X hospital (0.22%) when compared to theoretical prediction which is 10% of hospital admission. The PSI report is one of quality control method to prevent the incident recurrence. This study identify that the intention to report PSI  is influenced by individual factors i.e. age, gender, working period, position, education level, employment status as well as organizational factors i.e. knowledge, patient safety culture, reporting system and response of the report. This study aimed to identify the role of individual and organizational factors on the intention to report PSI in all cases severity level (mild, moderate or severe). A structured questionnaire developed form previous research were distributed to  283 respondents (184 medical staff and 99 non-medical staff). A logistic regression analysis was performed to test the hypothesis. The level of respondents'perceptions of organizational factors are moderate, including knowledge of PSI report, patient safety culture, reporting system and response of the report. About 39.92% of the respondents did not know how to report the PSI. The majority of respondents tend to report all PSI, either mild, moderate or severe cases. Individual and organizational factors simultaneously did not predict the intention to report PSI. Partially only organizational  factors i.e. knowledge, patient safety culture and manager response to the report significantly predict the intention to report moderate case PSI (α <0.05). Organizational factors play a role in building a reporting culture, therefore the hospital need to put more effort in improving the staff knowledge, safety culture and provide adequate response to PSI report.Â