Suaibatul Islamiyah
Prodi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbedaan Karakteristik Gejala Nyeri Dada pada Pasien Laki-Laki Islamiyah, Suaibatul; Inayah, Zufra
Journals of Ners Community Vol 16 No 2 (2025): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v16i2.1948

Abstract

Sindrom koroner akut (SKA) adalah terjadinya kerusakan jaringan jantung akibat penyempitan arteri koroner karena adanya aterosklerosis. Salah satu keluhan pasien dengan sindrom koroner akut adalah nyeri dada. Diabetes mellitus menjadi faktor terpenting dari tingginya mortalitas kejadian sindrom koroner akut sehingga perlu adanya protocol dari karakteristik gejala nyeri dada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karateristik gejala nyeri dada pada pasien laki-laki yang mengalami sindrom koroner akut dengan diabetes mellitus dan non diabetes mellitus. Responden berjumlah 44 pasien dengan sindrom koroner akut yang dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar dan RSI Aisyiyah Malang (dari Januari 2020-Maret 2020). Rancangan penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik penelitian ini adalah purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini Odds Ratio (OR). Setelah dilakukan uji analisis didapatkan karakteristik gejala nyeri dada yang memiliki perbedaan yang signifikan antara pasien SKA dengan diabetes mellitus dan non diabetes mellitus antara lain muncul saat istirahat (P-value=0.008; odds ratio [OR] = 0,764), tertindih dan tertekan (P-value=0.001; odds ratio [OR] = 0,889), tidak pernah nyeri dada seperti ini sebelumnya (P-value=0.001; odds ratio [OR] = 0,952), dan nyeri saat ini lebih berat dari sebelumnya (P-value=0.001; odds ratio [OR] = 1,012). Terdapat perbedaan yang signifikan pada karakteristik gejala nyeri dada antara pasien laki-laki yang mengalami sindrom koroner akut dengan diabetes mellitus dan non diabetes mellitus. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menggunakan jumlah sampel yang lebih besar untuk menentukan karakteristik gejala nyeri dada dan faktor-faktor lain pada pasien sindrom koroner akut dengan diabetes mellitus dengan memerhatikan waktu onset saat nyeri dada.