Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh takaran pupuk kandang dan periode penyiangan terhadap pertumbuhan dan hasil lidah buaya (Aloe chinensis B.) dan wijen (Sesamum indicum L.) pada pertanaman tumpangsari lidah buaya -wijen, dan mendapatkan takaran pupuk kandang dan periode penyiangan yang paling sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman yang terbaik di lahan pasir pantai. Penelitian dilaksanakan di lahan pasir pantai Keburuhan, Purworejo menggunakan rancangan petak terbagi dengan tiga blok sebagai ulangan. Takaran pupuk kandang (20, 40, 60, 80 dan 100 ton/ha) sebagai perlakuan pada petak utama dan periode penyiangan (1bulan setelah tanam, 2 bulan setelah tanam dan 3 bulan setelah tanam) sebagai perlakuan pada anak petak. Hasil penelitian menunjukan bahwa takaran pupuk kandang tidak berinteraksi dengan periode penyiangan pada semua variabel yang diamati. Peningkatan takaran pupuk kandang dari 20 ton/ ha sampai dengan 100 ton/ ha tidak meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun lidah buaya secara nyata, demikian juga perbedaan periode penyiangan. Pupuk kandang dengan takaran 20 ton/ ha sampai 100 ton/ ha tidak menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun dan berat kering akar wijen yang berbeda nyata. Pemberian pupuk kandang pada takaran 100 ton/ha menghasilkan berat kering tanaman wijen, jumlah polong, berat polong, berat biji dan hasil biji wijen per 100m2 tertinggi. Perbedaan periode penyiangan tidak menghasilkan tinggi tanaman wijen, jumlah daun, berat kering tanaman, berat kering akar, jumlah polong per tanaman, berat kering polong per tanaman, berat kering biji per polong per tanaman wijen dan hasil biji wijen per 100m2 yang berbeda nyata.Kata Kunci : Pupuk kandang, periode penyiangan, lidah buaya, wijen, lahan pasir pantai