Victor Tulus Pangapoi Sidabutar
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia - Kementerian Perdagangan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Peningkatan Potensi Ekspor Pelet Kayu Indonesia sebagai Sumber Energi Biomassa yang Terbarukan Victor Tulus Pangapoi Sidabutar
Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.16 KB) | DOI: 10.22146/jik.34125

Abstract

Dunia saat ini mulai beralih dari menggunakan batu bara ke sumber energi yang terbarukan. Salah satunya adalah pelet kayu demi mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan pengganti energi fosil. Produsen utama pelet kayu di dunia saat ini adalah Amerika Serikat sedangkan untuk wilayah ASEAN adalah Vietnam. Di ASEAN, potensi Indonesia tidak kalah dari Vietnam. Indonesia unggul dalam jumlah luas hutan tanam dan pertanian yang lebih luas dibandingkan Vietnam. Selain itu, keragaman hayati tumbuhan yang ada dapat dijadikan sumber bahan baku pelet kayu yang unik dibandingkan pesaing lainnya. Legalisasi dan regulasi untuk keberlangsungan bahan baku merupakan persyaratan utama untuk memasuki pasar Eropa. Pemerintah Indonesia memberikan dukungan penuh dengan semakin mudahnya perijinan terkait legalisasi dan keberlangsungan bahan baku kayu. Study of Increasing the Export Potential of Indonesia Wood Pellets as a Source of the Renewable Biomass Energy SourceAbstractThe world today is beginning to switch from using coal into renewable energy sources. One of them is wood pellets in order to reduce greenhouse gas emissions and increase the use of renewable energy substitute for fossil energy. The major manufacturer of wood pellets in the world today is the United States, while for the ASEAN region is Vietnam. In ASEAN, Indonesia’s potential is not less than Vietnam. Indonesia superior in numbers of forests and agricultural crops compare to Vietnam. In addition, the existing plant biodiversity that can be used as a source of raw material for wood pellets are unique compared to other competitors. Legalization and regulation in terms of the sustainability of raw materials is a key requirement to enter the European market. The Indonesian government gave full support to the more easily permits related legalization and sustainability of wood raw material.