This Author published in this journals
All Journal Humaniora
Amir Ma'ruf
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JENIS KODE DAN FUNGSI KODE DALAM WACANA KHOTBAH JUMAT: STUDI KASUS EMPAT MASJID DI YOGYAKARTA Amir Ma'ruf
Humaniora Vol 11, No 2 (1999)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.769 KB) | DOI: 10.22146/jh.636

Abstract

Istilah wacana yang bagi ilmuwan sosial lainnya sering disebut diskursus (Oetomo, 1993: 3) muncul di Indonesia dari istilah Inggris discourse sekitar tahun 1970-an (Djajasudarma, 1994 :1) . Istilah wacana dipahami sebagai suatu unit bahasa yang lebih Iuas daripada kalimat yang membawa amanat yang lengkap . Lengkap dalam arti selesai dan bermakna (Ma'ruf, 1999:23) . Khotbah Jumat dikatakan sebagai wacana karena khothah Jumat merupakan tuturan khatib yang disampaikan sebelum salat Jumat di masjid atau suatu tempat yang digunakan sebagai masjid untuk mengajak jamaahnya agar senantiasa bertakwa kepada Allah swt. Dalam penyampaian khotbah Jumat itu digunakan kode-kode . Kode (code) yang berarti tanda (Echols, J.M. et al. 1995: 122) bukanlah tanda atau isyarat gerak-gerik sekitar kepala, anggota tubuh, serta isyarat benda lainnya yang digunakan untuk berkomunikasi, tetapi merupakan tanda (kata-kata, tulisan) yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996:510). Dalam hal ini Pateda (1987 : 83-84) menyebutkan bahwa seseorang yang melakukan pembicaraan sebenamya mengirimkan kode-kode kepada lawan bicaranya . Kode itu secara Humankra No. 11 Mei- Agustus 1999 alamiah dihasilkan oleh alat bicara manusia . Kode-kode itu hares dimengerti oleh kedua belah pihak. Karena setiap kali terjadi perubahan bunyi, terjadi perubahan makna . Menurut Wardhough (1988 : 86) kode mengacu kepada bahasa atau varianlragam suatu bahasa . Dengan demikian, disimpulkam bahwa kode itu tidak lain merupakan bahasa dan variasinya. Dalam tulisan ini dibicarakan jenis dan fungsi kode dalam wacana khothah Jumat.
Istilah Kalimat Dan Klausa Dalam Bahasa Arab Amir Ma'ruf
Humaniora Vol 14, No 1 (2002)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.408 KB) | DOI: 10.22146/jh.746

Abstract

Sering ada anggapan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang sulit dipelajari sehingga menjadi tidak menarik. Bahkan, ada sementara pihak yang menganggapnya sebagai momok. Banyak faktor yang menjadi penyebab terkondisinya hal itu. Sangidu (1995: 48) menandai ada dua faktor yang menjadi penyebabnya, yakni faktor tenaga pengajar bahasa (guru) dan faktor pembelajar bahasa (murid). Namun, penulis mempunyai asumsi lain bahwa kendala pembelajaran bahasa Arab itu ada kemungkinan disebabkan oleh tidak adanya rĂ¢bit / link / tali penghubung antara bahan ajar dengan pengetahuan yang telah tertanam pada memori otak pembelajar bahasa. Memperhatikan hal tersebut kini sudah saatnya perlu dicarikan bahan ajar bahasa Arab yang sesuai dengan pengetahuan yang telah tertanam pada memori otak pembelajar bahasa Arab bagi pembelajar bahasa Arab berbahasa ibu bahasa Indonesia. Adapun yang menjadi perhatian penulis adalah bahan ajar sintaksis Arab (annahwu). Hal ini dipilih karena penulis sering mendapat pertanyaan dari para pembelajar bahasa Arab berbahasa ibu bahasa Indonesia yang merasa kesulitan memahami istilah sintaksis Arab.